MITOS SEBAGAI BAGIAN KONTROL SOSIAL KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

Manusiasebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain nir terlepasdari kehidupan bermasyarakat. Masyarkatadalah sekumpulan orang yang menempati atau bermukim dalam satu daerah  yg mempunyai norma dan budaya eksklusif.dalam Kamus Besar Bahasa Indonesiamasyarakat adalah sejumlah manusia pada arti seluas-luasnya serta terikat olehsuatu kebudayaan yg mereka anggap sama.    Kemudian warga adalah sekumpulan atau kelompok orang yang merasamemiliki bahasa bersama, dan anggota masyarakat merupakan orang yang merasatermasuk pada grup itu, atau yng berpegang pada bahasa standar ygsama.  Biasanya masyarakat menempatisuatu loka yg diklaim dengan desa, desa rakyat yg penduduknyamempunyai mata pencaharian primer pada sektor bercocok tanam, perikanan,peternakan, atau campuran dr kesemuanya itu, serta yg sistem budaya dan sistemsosialnya mendukung mata pencaharian itu.
Masyarakatdengan kebudayaan bagaikan secangkir kopi dengan proses mengaduknya, kopisebagai masyarakat dan proses mengaduk merupakan budayanya, kopi tidak akanteraduk sebagai secangkir kopi yang paripurna apabila tidak aduk rata, jadi dapatdianalogikan bahwa nir terdapat rakyat tanpa memiliki kebudayaan.
Kebudayaanadalah suatu hal yang dilakukan secara rutin terus menerus dilakukan dansisepakati beserta dalam rakyat. Kebudayaan poly jenisnya, mulai daribudaya ekspresi, budaya adat, agama serta anggaran dan budaya-budaya lainnyayang diwariskan secara turun-temurun. Setiap satu masyarakat yg denganmasyarakat lain yg mendiami tempat yg berebeda tentu memiliki kebudayaanyang tidak selaras jua. Tak lain pada warga Kecamatan Binuang Kabupaten Serang,pemukiman yg nir jauh menurut pusat kota yg sudah bergenerasi menjadimasyarakat terbaru, masyarakat Kecamatan Binuang masih poly menyimpan danmenerapkan nilai-nilai budaya mulai berdasarkan norma budaya pernikahan, kelahirananak, pembangunan rumah, pertanian dll. Budaya-budaya itu nir terlepas darikebudayaan nenek moyang mempercayai akan adanya hal-hal yg berbau mistis dankepercayaan terhadap suatu embargo-embargo yang bersifat mendiidk sertaperilaku kebiasaan sosial tradisional yang dalam bahasa Indonesia dikenaldengan kata mitos. Seperti model berikut:
Kitatentu pernah mendengar kalimat ini
“janganduduk pada pintu, nanti jodohnya balik lagi” yg pada bahasa jawa serang “aja dodok ning arep lawang, bokan jodohebalik maning
            Bagi sebagian akbar masyarakatkalimat tadi  tidaklah asing ditelinga, kita selalau diingatkan sang orang tua atau sesepuh bila kita dudukdidepan pintu, lantaran bila kita duduk didepan pintu maka kabarnya kita akanseret jodoh atau jodoh kita lama datang. Tidak ada yg pernah menerangkan kebenarannya tetapi hal  ini sudah menjadi warisan budaya berdasarkan leluhurkita yg sebagai bagian rapikan karma kehidupan bermasyarakat. Entah  sahih nyatanya atau tidak hal tersebuttidaklah harus dijadikan perdebatan, lantaran pada dasarnya yang demikian ituadalah bagian menurut norma yg membudaya serta bisa dianggap hal demikian ituadalah bagian menurut mitos, suatu hal yang diakui keberadaannya tetapi bukan untukdibuktikan kebenarannya, dan   masihdiakui kaberadaannya sampai saat ini. Dari satu kalimat tadi dapat dipahamibahwa pada dalam mitos tidak hanya dan merta sebuah embargo dan pantanganmelainkan terdapat unsur didaktis didalamnya, misalnya  contoh “janganduduk di pintu, nanti jodohnya balik lagi” dari kalimat itu dapat dicernasecara leksikal bahwa kita tidak boleh duduk di depan pintu karena bila kitamelanggar maka kita akan seret jodoh. Tapi kita jua bisa melihat danmengartikan kalimat tersebut berdasarkan sudut pandang yang tidak selaras, yaitu melihatdari unsure positif dari makna symbol atau lambang analogi, suatu hal tidakhanya bisa dipandang dari satu siis saja karena satu hal sanggup jadi mempunyaimakna yg berbeda apabila melihat berdasarkan sudut pandang lain. Hingga  dengan melihat dari sudut pandang didaktiskalimat tadi bisa jua diartikan  sebagai suatu nasehat bahwa kita nir bolehduduk pada depan pintu karena akan menghalangi jalan keluar masuk serta itumerupakan hal yang nir sopan, dari sisi inilah mitos yang selama ini dianggaptabu, akan tetapi ternyata bila kita melihatnya dari sudut pandang yang tidak selaras makayang demikian itu mengandung nilai-nilai dan kebiasaan sosial didalamnya.
A.Pengertian Mitos

            Sekait dengan larangan-larangan yangtimbul dalam situasi sosial bermasyarakat dalam kehidupan sehari-hari yangmemiliki nilai mendidik dibalik embargo itu, hal tadi dikenal denganistilah “mitos”. Sebelum jauh membahas apa saja mitos-mitos yang terdapat berkembangdalam warga kita wajib mengetahui terlebih dahulu pengertian mitos,pengertian mitos dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat dijelaskanbahwa mitos adalah cerita suatu bangsa tentang ilahi dan pahlawan zaman dahuluyang mengandung unsur mistik dan penafsiran-penafsiran eksklusif dan  mengandung arti mendalam yg diungkapkandengan cara gaib. Sedangkan berdasarkan William R. BascomMite ( Myth) adalahcerita prosa masyarakat yg dianggap benar-benar terjadi serta dianggap suci olehempunya cerita. Mite ditokohi sang para dewa atau insan setengah dewa.peristiwa terjadi pada dunia lain, atau pada global yg bukan misalnya yang kitakenal kini , serta terjadi dalam masa lampau. Berbicara mitos tentu nir jauhdengan hal gaib didalamnya, mistik berarti sesuatu yang tidak terlihat, tidakpula diketahui karena-sebabnya hal misterius. Kemudian dari ke 2 pengertiantersebut kita dapat memahami bahwa mitos adalah suatu hal yang berkaitan denganhal terdahulu yang lamapau serta sudah terjadi serta bersifat gaib lagi misterius.
            Realitanya pada kehidupanmitologois tidak terlihat garis pemisah yang tegas antara  insan serta alam atau antara subjek danobjek, bahkan terdapat kalanya manusia belum bisa dianggap subjek. Terbentuknyamitos bermula menurut pikiran insan yg nir mau mendapat begitu saja semuafenomena alam yg ditangkap dengan akal dan pancainderanya. Lantaran dorongannaluri yg amat kuat, pikiran manusia itu ingin mencari sesuatu yang dianggaplebih nyata  daripada kenyataanduniawi. Tetapi pada bisnis menemukan yang lebih konkret dan lebih tak pernah mati itu,seorang atau sekelompok masyarakat tertentu cendrung membayangkan sesuatu dengandunia angannya sendiri. Itulah cikal bakal lahirnya mitos. Mitos bersifatmendidik, irasional, dan intuitif, bukan uraian filosofis yang sistematis.istilah itu mengacu pada wilayah makna yang berkaitan dengan kepercayaan ,folklore, antropologi, sosiologi, psikologi, serta karyaseni, termasuk senisastra. Penghormatan karya leluhur, agama pada pohon kehidupan, kekagumanpada keteraturan tata mentari , contohnya, dapat menjadi awal lahirnya mitos. Mitosjuga dapat dikatakan cerita anonym tentang dari mula alam semesta besertatujuan hidup. Selain itu, mitos nir hanya bertujuan buat mengenang peristiwamasa kemudian, tetapi juga mengajak kita buat menghargai serta menyikapi keadaanmasa sekarang dan masa yg akan tiba. Lantaran dalam prinsipnya ada rakyat yanglebih tanggap dalam masa lampau, masa kini , atau masa yang akan datang,mitos bersifat ganda, sekaligus berhubungan dengan sejarah. Jadi, mitos dapatberubah sinkron dengan kepentingan serta kerangka acuan warga atau individudalam masyarakat yang memiliki mitos, Hasan Alwi, dkk pada Buku Praktis BahasaIndonesia 2 (2011:128-129).
Indonesia merupakan negara yg kaya akan warisanleluhurnya baik menurut segi sejarah, budaya, hingga bahasa yang beranekaragam.  Dahulu nenek moyang bangsaIndonesia poly yang menganut genre animisme dan dinamsime kepercayaanterhadap roh leluhur nenek moyang dan kepercayaan terhadap benda-benda hidupseperti pohon, sungai, gunung dll. Berangkat berdasarkan hal inilah mitos tumbuh danberkembang sebagai bagian dari budaya yang inheren erat pada kebiasaanmasyarakat Indonesia dahulu, poly embargo-larangan atau pantangan yang harusdipatuhi lantaran berkenaan dngan hal-hal mistik. Setiap daerah memilikikarakterstik budaya dan istiadat tata cara yg berbeda Indonesia sebagai Negarakepulauan terbanyak pada dunia tentu memiliki karakteristik budaya yg amatberagam juga. Tidak terkecuali dalam masyakakat Serang Timur Kabupaten SerangBanten, yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai beberapa mitos-mitos yangsejak dahulu berkembang sebagai sebuah norma serta menjadi bagian daritatakrama bermasyarakat sebagai bukti kearifan lokal rakyat. Meskipum padasaat ini peradaban insan sudah sangat berkembang pesat ke arah modern dimanahampir semua hal serba canggih menggunakan teknologi, eksistensi hal-hal yangdianggap tabu dan mistik yg berkenaan menggunakan mitos atau larangan-larangantertentu yg dari zaman dahulu poly berkemban pada rakyat semakin tergerusoleh majunya zaman.
            Mitos dapat dijadikan  bagian menurut warisan leluhur yang harusdiarsipkan keberadaannya meskipun sekali lagi keberadaannya bukan untukdipercayai atau dibuktikan kebenarannya tapi penting untunk didokumentasikanagar generasi belia setidaknya mengetahui budaya-budaya lokal yang ada, yangtidak hanya sekedar dongeng tidak tertulis.

Berangkat menurut kesadaran akan pentingnya pengarsipanbudaya local sebagai kearifan bermasyarakt itulah penelitian dan tulisan iniditulis. Beberapa mitos dan kebiasaan warga Serang Timur yang masih diakuidan percayai keberadaannya akan dibahas berdasarkan situasi dalam tulisan ini.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel