PENGERTIAN DAN UNSURUNSUR PENDIDIKAN RINGKASAN MATERI DARI BUKU KARYA PROF DR UMAR TIRTARAHARDJA DAN DRS S L LA SULO

 Seorang calon pendidik hanya dapat melaksanakan tugasnya menggunakan baik jikamemperoleh jawaban yang jelas serta sahih tentang apa yg dimaksud pendidikan.jawaban yang benar tentang pendidikan diperoleh melalui pemahaman terhadap unsur-unsurnya,konsep dasar yang melandasinya, dan wujud pendidikan sebagi sistem. Bab II iniakan mengkaji pengertian pendidikan,unsur-unsur pendidikan, serta sistempendidikan.

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN
1. Batasan mengenai Pendidikan
Batasan tentang pendidikan yang dibentuk oleh para ahli beraneka ragam,serta kandungannya tidak selaras yg satu menurut yg lain. Perbedaan tadi mungkinkarena orientasinya, konsep dasar yg digunakan, aspek yang menjadi tekanan,atau karena falsafah yg melandasinya.
a. Pendidikan menjadi Proses transformasi Budaya
Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagaikegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yg lain. Nilai-nilaibudaya tersebut mengalami proses transformasi menurut generasi tua ke generasimuda. Ada 3 bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yg masih cocokditeruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, serta lain-lain.
b. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi
Sebagai proses pembentukan langsung, pendidikan diartikan sebagi suatukegiatan yang sistematis serta sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadianpeserta didik. Proses pembentukan langsung melalui dua target yaitu pembentukanpribadi bagi mereka yg belum dewasa oleh mereka yg sudah dewasa dan bagimereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri.

c. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara
Pendidikan menjadi penyiapan warganegara diartikan sebagai suatukegiatan yg terpola buat membekali peserta didik supaya menjadi warga negarayang baik.

d. Pendidikan menjadi Penyiapan Tenaga Kerja
Pendidikan sebagai penyimpana tenaga kerja diartikan sebagai kegiatanmembimbing peserta didik sebagai akibatnya mempunyai bekal dasar utuk bekerja. Pembekalandasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, serta keterampilan kerja dalam calonluaran. Ini menjadi misi krusial menurut pendidikan lantaran bekerja menjadikebutuhan pokok pada kehidupan insan.
e. Definisi Pendidikan Menurut GBHN
GBHN 1988(BP 7 pusat, 1990: 105) menaruh batasan tentang pendidikannasional sebagai berikut: pendidikan nasiaonal yang berakar dalam kebudayaanbangsa indonesia dan dari pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945diarahkan buat memingkatkan kecerdasan dan bisa memenuhi kebutuhanpembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

2. Tujuan serta proses Pendidikan
a. Tujuan pendidikan
           Tujuan pendidikan memuat citra mengenai nilai-nilai yang baik, luhur, pantas,sahih, dan indah untuk kehidupan. Pendidikan mempunyai dua fungsi yaitumemberikan arah pada segenap aktivitas pendidikan dazn adalah sesuatu yangingin dicapai sang segenap aktivitas pendidikan.


b. Proses pendidikan
Proses pendidikan merupakan kegiatan gerak segenap komponenpendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan, Kualitasproses pendidikan menggejala dalam dua segi, yaitu kualitas komponen dankualitas pengelolaannya , pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkupmakro, meso, mikro. Adapun tujuan utama pemgelolaan proses pendidikan yaituterjadinya proses belajar serta pengalaman belajar yg optimal.
3. Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat (PSH)
PSH bertumpu dalam keyakinan bahwa pendidikan itu nir identik denganpersekolahan, PSH adalah sesuatu proses berkesinambungan yang berlangsungsepanjang hayati. Ide mengenai PSH yg hampir karam, yg dicetuskan 14 abadyang kemudian, kemudian dibangkitkan kembali sang comenius tiga abad yg lalu (diabad 16). Selanjutnya PSH didefenisikan sebagai tujuan atau pandangan baru formal untukpengorganisasian serta penstrukturan pengalaman pendidikan. Pengorganisasian danpenstruktursn ini diperluas mengikuti seluruh rentangan usia, dari usia yangpaling belia sampai paling tua.(Cropley:67) 
Berikut ini merupakan alasan-alasan mengapa PSH diharapkan:
a. Rasional
b. Alasan keadilan
c. Alasan ekonomi
d. Alasan faktor sosial yg berhubungan dengan perubahan peranankeluarga, remaja, dan emansipasi perempuan dalam kaitannya dengan perkembanganiptek
e. Alasan perkembangan iptek
f. Alasan sifat pekerjaan
4. Kemandirian pada belajar 
a. Arti dan perinsip yang melandasi 
Kemandirian dalam belajar diartikan menjadi aktivitas belajar yangberlangsungnya lebih didorong sang kamauan sendiri, pilihan sendiri, dantanggung jawab sendiri dari pembelajaran. Konsep kemandirian dalam belajarbertumpu dalam perinsip bahwa individu yang belajar akan hingga kepada perolehanhasil belajar.
b. ¬Alasan yang menopang
Conny Semiawan, serta mitra-kawan (Conny S. 1988; 14-16) mengemukakanalasan menjadi berikut:
Ø Perkembangan iptek berlangsung semakin pesat sebagai akibatnya nir mungkin lagi parapendidik(khususnya pengajar) mengajarkan seluruh konsep serta berita kepada pesertadidik.
Ø Penemuan iptek tidak mutlak sahih 100%, sifatnya relatif.
Ø Para pakar psikologi umumnya sependapat, bahwa peserta didik gampang memahamikonsep-konsep yang rumit dan tak berbentuk bila disertai dengan model-model konkretdan masuk akal sesuai menggunakan situasi dan kondidi yg dihadapi dengan mengalami ataumempraktekannya sendiri.
Ø Dalam proses pendidikan serta pembelajaran pengembangan konsep seyogyanya tidakdilepaskan dari pengembangan perilaku dan penanaman nilai-nilai ke dalam diripeserta didik.
B. UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:
1. Subjek yang dibimbing (peserta didik).
2. Orang yang membimbing (pendidik)
3. Interaksi antara siswa dengan pendidik (hubungan edukatif)
4. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
5. Pengaruh yg diberikan pada bimbingan (materi pendidikan)
6. Cara yang dipakai pada bimbingan (indera dan metode)
7. Tempat dimana insiden bimbingan berlangsung (lingkunganpendidikan)
Penjelasan:
1. Peserta Didik
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan moderncenderung menyebutkan demikian sang karena siswa adalah subjek ataupribadi yg otonom, yang ingin diakui keberadaannya.
Ciri khas siswa yg perlu dipahami sang pendidik adalah:
a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yg spesial , sehinggamerupakan insan yg unik.
b. Individu yang sedang berkembang.
c. Individu yang membutuhkan bimbingan individual serta perlakuan manusiawi.
d. Individu yang mempunyai kemampuan buat berdikari.
2. Orang yang membimbing (pendidik)
Yang dimaksud pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaanpendidikan menggunakan sasaran siswa. Peserta didik mengalami pendidikannyadalam tiga lingkunga yaitu lingkungankeluarga, lingkungan sekolah, danlingkungan masayarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikanialah orang tua, pengajar, pemimpin acara pembelajaran, latihan, dan warga .
3. Interaksi antara siswa dengan pendidik (hubungan edukatif)
Interaksi edukatif pada dasarnya merupakan komunikasi timbal pulang antara pesertadidik menggunakan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuanpendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif denganmanipulasi isi, metode, dan indera-alat pendidikan.
4. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan) 
a. Alat dan Metode
Alat serta metode diartikan menjadi segala sesuatu yg dilakukan ataupundiadakan dengan sengaja buat mencapai tujuan pendidikan. Secara spesifik alatmelihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi serta efektifitasnya. Alatpendidikan dibedakan atas alat yg preventif dan yang kuratif.
b. Tempat Peristiwa Bimbingan Berlangsung (lingkungan pendidikan)
Lingkungan pendidikan biasanya dianggap tri sentra pendidikan yaitu famili,sekolah serta warga .

C. PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
1. Pengertian Sistem
Beberapa definisi sitem dari para ahli:
a. Sistem adalah suatu kebulatan holistik yg kompleks atauterorganisir; suatu himpunan atau gugusan hal-hal atau bagian-bagian yangmembentuk suatu kebulatan/keseluruhan yg kompleks atau utuh. (Tatang M.amirin, 1992:10)
b. Sistem meruapakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang beserta-samaberfungsi buat mencapai suatu tujuan. (Tatang Amirin, 1992:10)
c. Sistem merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yg terorganisasikandan berkaitan sinkron rencana buat mencapai suatu tujuan eksklusif. (TatangAmirin, 1992:11)
2. Komponen dan Saling Hubungan antara Komponen pada Sistem Pendidikan.
Pendidikan menjadi sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen. Komponentersebut diantaranya: raw input (sistem baru), output(tamatan),instrumentalinput(guru, kurikulum), environmental input(budaya, kependudukan,politik dan keamanan).
3. Hubungan Sistem Pendidikan dengan Sitem Lain dan Perubahan Kedudukan dariSistem
Sistem pendidikan bisa dilihat pada ruang lingkup makro. Sebagai subsistem,bidang ekonomi, pendidikan,serta politik masing-masing-masing menjadi sistem.pendidikan formal, nonformal, serta informal adalah subsistem dari bidangpendidikan sebagai sistem dan seterusnya.
4. Pemecahan masalah pendidikan secara sistematik.
a. Cara memandang system
Perubahan cara memandang suatu status menurut komponen sebagai sitemataupunsebaliknya suatu sitem sebagai komponen dari sitem yang lebih besar ,nir lain daripada perubahan cara memandang ruang lingkup suatu sitem ataudengan istilah lain ruang lingkup suatu pertarungan.
b. Masalah berjenjang
Semua masalah tadi satu sama lain saling berkaitan dalam hubungansebab dampak, alternatif maslah, serta latar belakang masalah.
c. Analisis sitem pendidikan
Penggunaan analisis sistem dalam pendidikan dimaksudkan untukmemaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dengan cara yg efesien danefektif. Prinsip primer berdasarkan penggunaan analisis sistem merupakan: bahwa kitadipersyaratkan buat berpikir secra sistmatik, adalah wajib memperhitungkansegenap komponen yang terlibat dalam maslah pendidikan yang akan dipecahkan.
d. Saling hubungan antarkomponen
Komponen-komponen yang baik menunjang terbentuknya suatu sistem yangbaik. Tetapi komponen yang baik saja belum menjamin tercapainya tujuan sistemsecara optimal, manakala komponen tersebut nir berhibungan secra fungsionaldengan komponen lain.
e. ¬Hubungan sitem menggunakan suprasistem
Dalam ruang lingkup akbar terlihat juga sistem yang satu salingberhubungan dengan sistem yang lain. Hal ini masuk akal, oleh karena pada dasarnyasetiap sistem itu hanya adalah satu aspek menurut kehidupan. Sdangkan segenapsegi kehidupan itu kita butuhkan, sehingga semuanya memerlukan pembinaandanpengembangan.
5. Keterkaitan antara pengajaran serta pendidikan 
Kesimpulan yang dapat ditarik menurut dilema pengajaran dan pendidikanadalah:
a. Pedagogi serta pendidikan dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkansatu sama lain. Masing-masing saling mengisis. 
b. Pembedaan dilakukan hanya buat kepentingan analisis agarmasing-masing bisa dipahami lebih baik.
c. Pendidikan modern lebih cenderung mengutamakan pendidikan, sebabpendidikan membentuk wadah, sedangkan pengajaran mengusahakan isinya. Wadahharus menetap meskipun isi bervariasi serta berubah.
6. Pendidikan prajabatan (preservice education) serta pendidikan dalamjabatan (inservice education) sebagai sebuah sistem.
Pendidikan prajabatan berfungsi menaruh bekal secara formal kepadacalon pekerja pada bidang eksklusif pada periode ketika eksklusif. Sedangkanpendidikan dalam jabatan bermaksud memberikan bekal tambahan pada oramg-orangyang telah bekerja berupa penataran, kursus-kursus, serta lain-lain. Dengan katalain pendidikan prajabatan hanya memberikan bekal dasar, sedangkan bekalpraktis yang siap gunakan diberikan oleh pendidikan pada jabatan.
7. Pendidikan formal, non-formal, dan informal sebagai sebuah sistem.
Pendidikan formal yg sering disebut pendidikan persekolahan, berupa rangkaianjenjang pedidikan yg telah baku, contohnya SD,SMP,SMA, serta PT. Pendidikannonformal lebih difokuskan pada pemberian keahlian atau skill guna terjun kemasyarakat. Pendidikan informal merupakan suatu fase pendidikan yang berada disamping pendidikan formal dan nonformal.
¬Dapat disimpulkan bahwa pendidikan formal, nonformal, serta informal ketiganyahanya dapat dibedakan tetapi sulit dipisah-sisihkan lantaran keberhasilanpendidikan pada arti terwujudnya keluaran pendidikan yg berupa sumberdayamanusia sangat bergantung kepada sejauh mana ketiga sub-sistem tersebutberperanan.



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel