CERPENKUPUKUPU TAK BERSAYAP

Kupu-Kupu Tak Bersayap

            Kupu-kupuadalah makhluk dengan keindahan rupanya, sayapnya loka rona mencumbukeindahan. Terbang bebas dengan keanggunannya. Hidupnya menjadi filosfi banyakorang, metamorfosis ya, hidup itu berproses serta terus berubah.
Entah aku ini terlalu mendramatisirsebuah  kisah klasik menjadi melodrama,ataukah memang ini lebih menyedihkan dari sekedar melodrama seorang putri burukrupa yang tidak akan berubah sebagai  manis jelita sehabis bertemu dengan cintasejatinya, serta sihirnya hilang lantaran ciuman pangeran layaknya kisah para putridalam dongeng.
Ah! Sudahlah tak usah berbasa-basi karenayang basi itu tidak enak. Panggil saja saya Meta gadis ah! Wanita belia yangmenjelang dewasa, usiaku hmmm saya tidak ingin mengungkapkan usiaku yang kentara akuada dipertengahan usia 20an. Tentang rupaku, Aku nir begitu manis tapi tidakjuga buruk sedikit manis dan banyakan jeleknya. Aku nir begitu tinggi tapimemang pendek. Aku nir terlalu putih akan tetapi tidak hitam jua, cukuplah untukdibilang kulit asia. Orang bilang mataku sipit dan sedikit oriental, entahlahbanyak pasang mata bisa tidak sama melihatku. Sudah cukup mengenaliku bukan? Sudahterbayang saya misalnya apa?
Sejujurnya aku bingung akan kumulaidarimana untuk membicarakan sesak yg terlanjur menguap ini. Bibirku terlalukelu buat memulai sesuatu.
Menikah? Ah! Bahkan untuk sekedar jatuh cinta saja akusudah lupa bagaimana  caranya, sudah lupabagaimana cita rasanya. Sudah lama sekali aku merasakannya aku telah lupa.
Menikah merupakan dambaan setiap perempuan danitu merupakan suatu keharusan. Banyak bibir menggunjing menggunakan batang usiaku inimengapa saya belum menikah? Bagiku ini nir kasus saya bukan tidak berniatuntuk menikah hanya saja aku belum cukup percaya diri buat menambatkan hatikupada satu sosok adam yg akan sebagai imam serta panutanku, saya masih inginmemantaskan diri.
Memiliki pendamping hayati merupakan bagiandari impianku. Tapi, terdapat satu ketakutan yang selalu datang membentangmenghadang. Aku pernah jatuh cinta, patah hati, jatuh cinta lagi dan patah hatilagi itu hal biasa. Tapi terdapat satu hal yg tidak biasa yg selalumenghantuiku, kesinisisanku atas satu hal yg saya malu buat mengatakannya,entah bagaimana caranya saya akan mengungkapkannya. Ini terlalu hina.
***
Ingatanataukah halusinasi?

Disinilahakan kuungkapkan kisah pilu akan ketakutanku

Kupu-kupu memang anggun, indah, cantik memesona. Namun bagaimanajadinya jika kupu-kupu itu tidak bersayap? Menyerupai ulat bukan? Akh benar! Menjijikan
Entahlah aku tak sanggup membedakan apakahini hayalan? Halusinasi? Ataukah sebuah ingatan? Jika ini hayalan makaenyahlah, apabila pun ini halusinasi enyahlah, dan jika ini sebuah ingatan makaaku tidak kan bisa begitu saja mengenyahkan juga melenyapkan ingatanku ini sedangaku terlalu kecewa, yah kecewa pada takdir! Bukan aku kecewa pada dirikusendiri, kecewa karena kebodohanku, kecewa karena kepolosanku. Ingatanku iniyang membuatku takut buat dekat dengan laki-laki .
Aku tidak memahami apakah ini sejeniskelainan lantaran merasa sangat sinis terhadap kaum pria ataukah ini bentuktrauma yg selalu membayangi hari-hariku selama bertahun-tahun. Ini tentang 17tahun kemudian kuputar kembali memori menyakitkan itu.
Ditanah sebrang, saat usiaku 4 tahun,meski sebelia itu memori getir itu masih terekam jelas, sampai menimbulkankebencianku dalam sesok laki-laki yang waktu ini tak bisa kusebutkan namanya. 17tahun lalu saya adalah gadis mini yang lugu nir kenal cinta apalagi impian. Hampirsetiap hari saya bermain dengan pria itu yg pada waktu itu dia berusiaremaja 15 atau 17 tahun.
Aku selalu bahagia bermain dengannya,akan tetapi pagi ini dilantai dasar yg sepi ini dirumahnya aku diam tidak mengatakan yangjelas saya takut. Sangat takut.
“jangan bilang siapa-siapa ya, nantidimarahi ” ucap dia, saya tidak mengerti maksudnya.
Ah nir! Dia mulai membuka sandang gadis kecil ini,mulai menciumnya meraba tubuh putihnya yang halus serta mungil.
“tolong...tolong..tolong saya” jeritan pada hatiku, akuhanya bisa menjerit dalam hatiku
Tangannya semakin meraba keseluruh tubuh gadis mini ini,dan engkau pasti tahu selanjutnya. Ya gadis mini polos ini diperkosa dan takberdaya. Hanya menangis sendiri dan tidak berani menyampaikan berpura-pura tidakterjadi apa-apa serta itu menyakitkan sangat menyakitkan untuk gadis sekecil ini. 
            “Sudah cukup saya tak mau mendengar kisahmenjijikan paedofil bedebah ini, buat malam ini cukup, saya akan mendengartelvonmu lagi besok malam” ungkapku dalam klienku.
***
            Akan kuluruskan,aku merupakan seseorang psikiater yg menerima konsultasi berdasarkan seseorang wanitabernama Meta, dia mengalami trauma dan depresi bertahun lantaran kekerasanseksual yang pernah menimpanya itu baru hipotesisku saja.
            Mataharidan bulan begitu cepat bergantian kemudian lalang menerangi alam. Pukul 00.30telvonku berdering ini Meta, dia akan menelvonku setiap larut malam waktu iamimpi buruk, ya mimpi yang sama terus berulang yg membingungkannya.
“bagaimana? Mimpi buruklagi?” tanyaku padanya

“ya misalnya umumnya,”

“mimpi yg sama?”

“serupa, ini sepertipenggalan sinetron bersambung”

            Ini terlalumengerikan, selepas ceritaku semalam, ini tidak kalah mengerikan serta terus munculdalam ingatanku. Aku takut, lebih takut dan sangat takut. Dia mengajaku mandidisungai, ya saya gadis mini 4 tahun. Aku digendongnya, dibelai serta diajkanyabermain air disungai yg sangat jernih. Aku masih ingat pakaian yang saya dandia kenakan. Mungkin kamu bisa menembak apa yg terjadi disungai ini.
Dia mendekapku berdasarkan belakang, engkau tahu apa adalah? Iya akudiperkosa lagi, saya takut tolong saya, akan tetapi bodohnya gadis mini ini membisu saja,yang sebenarnya saat itu tidak mengerti apa itu diperkosa apa itu digauli denganpaksa.
Airmataku menetes waktu aku terbangun pertengahan malamini, hatiku sesak tanpa sebab. Bahkan hingga kini aku berbiacara denganmuaku masih merasa sesak marah perih sedih serta rancu saya tak mengerti ini hanyamimpi.
            Meta masihterus bercerita kepadaku saya membiarkannya bercerita sepuasnya sampai iatertidur balik , tanpa sepatah katapun.
***
Meta seolah mengajaku pergi ke dimensi masa kemudian tepat 13tahun lalu, kepedihan lain yg beliau alami kali ini telah kentara nyata. Bukan mimpiburuk yang selalu hinggap dalam pelupuk matanya ditengah malam.
            Pagi ituanak peremuan 9 tahun sesusianya bermain merupakan suatu hal yg masuk akal. Akan namun,waktu itu bermain adalah hal yg mengerikan. Laki-laki dewasa itu mengejar-ngejarnya,menarik tangannya dan wajahnya yang berusaha menepis, ah pria itumenciumnya. Sontak gadis itu berteriak dan menangis. Ini menambah daftarriwayat ingatan buruknya terhadap laki-laki terhadap seksualitas.
***
5 tahun setelah insiden itu, hal serupa terjadi, ketikaitu meta tengah duduk pada bangku SMP, belum begitu mengenal cinta apalagi hasratseksual yang jelas dan nampak dalam ingatannya adalah ingatan buruk terhadapdirinya. Ingatan seseorang laki-laki yg telah mengoyak tubuhnya.
            Siang itucukup terik, sepulang sekolah Meta dihadang sang seseorang remaja pria yg kemudianmengejar-menegjarnya dan berusaha menciumnya, hari ini tuhan berpihak padanyaMeta berhasil kabur.
***
3 tahun berikutnya, Meta telah menjadi gadis periang yangcukup aktf dan dikenal poly orang. Ia semakin percaya diri. Tapi lagi-lagikesinisannya terhadap kaum  pria danseksualitas semakin sulit hilang berdasarkan benaknya kebenciannya semakin memuncakkebencian terhadap dirinya sendiri. Di sekolah menengah atas loka iabersekolah pengajar laki-laki yg telah beristri itu berusaha menjamahnya. Ah tidakini nir pantas diceritakan. Seorang pengajar adalah panutan yg harus menunjukanhal baik dalam siswanya tapi ini, entahlah!
***
Aku tetapkan buat meminta Meta berhenti berceritakepadaku aku semakin geram.
“kemudian apakah aku mampu menghindar menurut mimpi burukkusetiap malam?” tanya Meta
“engkau bisa menghilangkannya”
“bagaimana caranya?”
“engkau sendiri yg tahu caranya”
            Meta selalubermimpi buruk dan merasa jijik serta syok apabila terdapat hal-hal yang berkaiatandengan seksual. Lantaran itu beliau belum jua menikah diusianya ini. Aku inginmenolongnya sungguh.
“fosa! Aku mohon, sembuhkan saya” menangis tersedu putusasa
Pertamakalinya ia menyebut namaku. Nampaknya dia sadar iniadalah saya, mantan kekasihnya.
Ya. Namaku Fosa dokter eksklusif Meta saya telah beberapabulan ini sebagai dokterya. Dan saya baru memahami kalau Meta yang selama inibercerita padaku adalah wanita yg aku cintai yang menolak menikah dengankukarena satu ketakutan yg tak dia ceritakan. Selama ini kami belum pernahkonsultasi menggunakan bertatap muka hanya dengan suara via ponsel. Sebelumnya Metamemberikan pertanyaan serupa menggunakan pertanyaan yg ada pada cerita ini.
“Meta, lapangkan, ikhlaskan,bebaskan dirimu dar belenggu masa kemudian mu yang menyakitkan, itu akanmenyembuhkanmu”

Jangan terus berputar-putarpada bulat dan pertanyaan yang sama. Lantaran hayati harus terus berjalantidak perduli berjuta kali kenangan mengikat hati.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel