CIRI BAHASA MANUSIA

MEmbandingkan bahasa insan dengan sistemkomunikasi hewan, langkah pertama merupakan kita berupaya mendefinisikan bahasa.bloch serta Trager (1942), contohnya, memberikan definisi bahasa itu sebagaiberikut. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi ujar yang bersifat manasuka yangmerupakan wahana grup sosial bekerja sama. Apabila kita perhatikan definisitersebut, terdapat beberapa unsur krusial pada bahasa, yakni:
(a)bahasa itu sistem
(b)bahasa itu lambang bunyi
(c)bahasa itu dihasilkan sang alat ucap manusia
(d)bahasa itu bersifat arbitrer (manasuka)
(e)bahasa itu merupakan wahana komunikasi antar manusia.
Dari definisi tadi, Aitchison (1984) menyatakanbahwa ciri bahasa insan itu merupakan menjadi berikut.
1.jalur vokal‑auditoris
Ciri ini adalah karakteristik bahasa yg palingtampak. Bunyi bahasa didapatkan oleh indera ucap manusia serta mekanismependengaran menerimanya. Penggunaan bunyi pula banyak dipakai oleh binatangsebagai wahana komunikasi. Akan namun, tidak semua sinyal suara itu dihasilkanoleh indera ucap. Burung pelatuk menggunakan paruhnya mematuk di pohon‑pohon, jangkerikmengerik menggunakan sayapnya, ular getar (rattle snake) bersuara denganmenggetarkan ekornya, tetapi memang ada binatang yang memakai alat ucapnyauntuk membuat sarana komunikasi, misalnya burung, sapi, monyet, serigala.meskipun demikian, grup yang terakhir itu nir memiliki karakteristik‑ciri bahasa yanglain.
2.arbitrer                                                                              
Ciri ini mempunyai makna bahwa bahasa insan itumenggunakan lambang yang bersifat sewenang‑wenang. Artinya, antara lambang denganyang dilambangkan nir mempunyai interaksi makna. Misalnya, mengapa suatu bendadisebut kuda, tidak lain lantaran terdapat kesepakatan antara pengguna bahasa untukmenyebutnya sebagai kuda. Antara lambang suara /kuda/ dengan binatang yangberkaki empat yang dapat meringkik itu tidak mempunyai hubungan makna apaapa.bahasa adalah output kesepakatan beserta atau konvensi. Jika sekelompok orangsepakat buat menyebut suatu benda itu, contohnya, sione, maka jadilah benda itubernama sione. Tetapi, wajib pula dicermati bahwa terdapat kontroversi antarateori arbitrer itu menggunakan teori yg lain. Sejak zaman Aristoteles, fenomenaseperti itu telah didiskusikan. Terdapat 2 genre, yakni aliran analogi dananomali.
Kelompok anomali adalah kelompok yg sepaham denganteori arbitrer tersebut,sedangkan gerombolan analogi beropini bahwa adahubungan antara lambang dengan sesuatu yang dilambangkan. Beberapa contohdikemukakan menjadi berikut.
jangkerikbunyinya krik, krik, krik
cicakbunyinya cak, cak, cak
tokekbunyinya tokek, tokek serta sebagainya.
Contoh itu menunjukkan terjadinya bahasa karenaperistiwa onomatope atau tiruan bunyi. Jadi, ada alasan mengapa sesuatudinamakan sesuatu; atau terdapat hubungan antara lambang menggunakan sesuatu yangdilambangkan. Contoh lain gejala semacam itu tampak pada apa yg disebutsebagai apelativa, yakni penyebutan sesuatu dari penemu, pabrikpembuatnya, atau nama dalam sejarah.
ikanmujair penemunya Pak Mujair
ketelamukibat penemunya Pak Mukibat
Kontroversi analogi dan anomali itu sebenarnya tidakperlu dipertajam. Tidak bisa dipungkiri bahwa bahasa itu dapat dibentukberdasarkan sudut pandang analogi maupun anomali, namun secara kuantitatifgejala anomali itu sangat lebih banyak didominasi.
3.kebermaknaan
Ciri ini berarti bahwa bahasa mengacu pada objekatau tindakan. Bagi manusia, kursi berarti tempat duduk yg berkaki empat danmemiliki sandaran. Manusia dapat membuat generalisasi dengan menerapkan namakursi itu buat semua jenis kursi serta nir hanya untuk satu tipe kursi saja.lebih jauh lagi, kebermaknaan bisa pula mengacu dalam tindakan. Misalnya,melompat mempunyai makna ‘melakukan gerakan dengan mengangkat kaki ke depan, kebawah, atau ke atas, menggunakan cepat’.
Meskipun disparitas antara insan dan hewan atasciri ini tidaklah merupakan karakteristik yg ketat berbeda, sepertinya komunikasi dalambinatang itu jauh lebih adalah bawaan daripada yang terjadi dalam insan.jika seorang anak diisolasikan, misalnya dari kehidupan manusia, beliau tidak akanmampu berbahasa. Sebaliknya, burung yg diisolasikan menurut global burung, masihtetap akan dapat menyanyi misalnya burung yg lainnya.
4.transmisi budaya
Ciri ini menerangkan bahwa bahasa manusia ituditurunkan berdasarkan generasi sebelumnya. Peranan pedagogi dalam global binatangtidak begitu kentara. Kita tidak tahu persis apakah burung itu mengajari anaknyauntuk menyanyi atau berkomunikasi, atau anaknya belajar berdasarkan induknya untukberkomunikasi. Bagi burung, mungkin nyanyiannya itu sebagian akbar adalahbawaan serta mungkin sebagian mini saja yang adalah hasil belajar. Burungjalak misalnya, lantaran sejak kecil mendengarkan bunyi burung kutilang, makadapat juga ia menyanyikan lagu burung kutilang, ad interim nyanyian spesial burungjalak itu masih tetap dipertahankannya. Bahkan, mungkin karena seringkali mendengarkucing yg mengeong‑ngeong,tidak sporadis ada burung jalak yang jua bisa mengeong misalnya kucing.
Meskipunperbedaan antara insan dan binatang atas ciri ini tidaklah merupakan ciriyang ketat tidak selaras, tampaknya komunikasi dalam hewan itu jauh lebihmerupakan bawaan daripada yg terjadi dalam insan. Apabila seorang anakdiisolasikan, misalnya berdasarkan kehidupan manusia, beliau tidak akan bisa berbahasa.sebaliknya, burung yang diisolasikan menurut global burung, masih tetap akan dapat
5.penggunaan spontan
Ciri ini bersifat sosial. Penggunaan spontanmenunjukkan manusia itu bisa memulai berbicara secara manasuka. Berbicara bagimanusia nir dalam situasi terpaksa atau dipaksa misalnya halnya anjing yangberdiri pada atas dua kaki belakangnya lantaran mendapatkan kuliner atau mungkincambukan. Sebenarnya karakteristik ini pula tidak khas manusia sebab beberapa binatangjuga bisa memulai komunikasinya secara bebas serta nir pada keadaan terpaksa.bergiliran
6.bergiliran
Ciri ini memperlihatkan bahwa bahasa insan dapatdigunakan secara bergiliran. Ketika seseorang sedang berbicara, maka yang lainmendengarkan dan lalu ganti berbicara, jika diharapkan. Dalam sebuahpercakapan, misalnya, kita nir akan berbicara sementara lawan kita sedangberbicara. Kita menunggu giliran kita berbicara dengan sopan. Perhatikan dialogberikut ini.
(‑) Selamat pagi,Pak.
(+)Selamat pagi. Ada yg dapat aku bantu?
Daridialog itu tampak bahwa dalam berkomunikasi menggunakan bahasa, insan dapatmenunggu gilirannya berbicara.
7.dualitas atau artikulasi ganda
Ciri ini menerangkan bahwa bahasa insan itudiorganisasikan menjadi 2 tataran, yakni kesatuan dasar yang berupa bunyituturan misalnya suara /a/, /p/, /e/, /l/, nir akan bermakna jika berdirisendiri‑sendiri.tetapi demikian suara itu bergabung menjadi satu unit, /apel/, maknanya jelassekali, yakni homogen butir-buahan. Fenomena semacam itu hanya spesial milikmanusia. Binatang tidak mempunyai unit suara‑bunyi yg kemudian disatukan danmengandung makna semacam itu. Beberapa jenis binatang konon pula memilikinya,tetapi dalam keadaan sangat terbatas.
8.keterpisahan
Ciri ini mengandung makna bahwa bahasa itu dapatdigunakan untuk mengacu benda atau sesuatu yg jauh pada pengertian tempatdan saat. Sekarang, misalnya, kita bisa saja berbicara tentang kerajaanMajapahit yang ada pada abad ke 14. Jelas dari segi saat jauh di belakangkita berabad‑abadlamanya, tetapi bahasa bisa dipakai buat mengacu pada peristiwa atau benda‑benda jauh dibelakang kita dari segi waktu. Demikian juga bahasa dapat digunakan untukmengacu sesuatu yg jaraknya jauh dari kita menurut segi tempat. Kita dapatberbicara tentang Putri Diana yg tewas di Inggris, meskipun kita beradadi Indonesia. Bahkan, kini ini kita bisa berbicara secara eksklusif denganorang-orang yg jaraknya mampu mencapai ribuan bahkan jutaan kilometer darikita.
9.ketergantungan
Ciri ini merupakan ciri yg sangat krusial bagibahasa manusia. Manusia nir hanya sekadar menerapkan rekognisi sederhana atauteknik penghitungan ketika berbicara pada orang lain. Mereka secara otomatismengenali pola hakikat bahasa serta memanipulasikan kotak struktur. Misalnya,mereka memahami bahwa sekelompok kata kadang‑kadang bisa sebagai ekuivalensi bagikelompok yang lain. Misalnya, kalimat ini dia.
Wanitatua yang mengenakan kebaya lurik itu memberi makan ayam.
Manusiadapat mengatur kalimat aktif itu menjadi kalimat pasif dari kaidah yangdimilikinya menjadi berikut.
Ayamitu diberi makan oleh wanita tua yang mengenakan kebaya lurik.
10.kreativitas
Ciri yg secara keseluruhan sangat penting adalahciri kreativitas. Ciri ini tak jarang juga diklaim menjadi keterbukaan atauproduktivitas. Manusia bisa berbicara tentang apa pun tanpa menimbulkanmasalah kebahasaan bagi dirinya juga bagi pendengamya. La dapat berbicara apayang diinginkannya serta kapan dia mau berbicara. Bila ada petir, contohnya, iatidak secara otomatis mengucapkan kalimat Ada petir. Berlindunglah. Ia dapatsaja mengatakan, Kilat petir itu latif, bukan? Atau, Menurut dongeng Cina, gunturitu adalah suara 2 ekor naga yg sedang bertempur pada kaleng raksasa.

Dapat ditarik kesimpulan menurut pendapat Aitchsondiatas dan pendapat Suhardi serta Alex dan Achmad H.P, bahwa karakteristikbahasa insan secara garis besar bersifat arbitrer atau manasuka. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel