CERITA RAKYATCERITA MITOLOGI DARI BINUANG KABUPATEN SERANG BANTEN


Loading...

                                         CERITA MITOLOGI DARI BINUNANG  -  KILUNTO
oleh : Yunidah
Alkisah, dahulu entah dalam abadkeberapa tak ada yang tau niscaya hiduplah Ki Lunto, Ki Lunto adalah sosokmanusia setengah ular, yang berada pada rawa-rawa atau bisa dianggap Ki Lunto jugakarena beliau merupakan sosok hantu air atau mampu lebih tepat dikatakan silluman, sebelummenjadi sosok insan setengah ular Ki Lunto merupakan seseorang pemancing danpebuaran[1]yang tidak pulang ia selalu berada pada gubuk beserta ternaknya, setiap haridengan setia istri Ki Lunto ini membawakan rantang berisi nasi kepada suaminyaini, namun disuatu saat oleh istri Ki Lunto tidak datang sebagaimana biasanyamembawakan nasi , akhirnya Ki Lunto menemukan sebutir telur sebelumnya Ki Luntotidak mengetahui entah telur apa yangiatemukan tanpa pikir panjang beliau pun memakan telur yg dia temukan serta ternyatatelur itu merupakan telur ular, itulah sebabnya Ki Lunto menjadi insan setengahular , sesudah Ki Lunto memakan telur ular itu beliau pribadi sebagai manusiastengah ular serta suatu hari oleh istri datang membawakan serantang nasikepadanya, namun dia lihat bukan suaminya melainkan sosok insan 1/2 ular,sang istri semula tidak percaya menggunakan apa yg terjadi dalam suaminya, tentuistri Ki Lunto sangat ketakutan melihat suaminya berubah sebagai manusia setengahular sejak itu pula Ki Lunto tidak pernah lagi pergi ke tempat tinggal untuk menemuisang istri dan keluarganya begitupun sang istri tidak lagi menemui sang suami,sosok Ki Lunto sporadis ditemui hanya orang eksklusif saja yg dapat melihatnya danhanya pada waktu-waktu eksklusif juga Ki Lunto timbul, misalnya ketika banjir datang, takjarang orang yang melihatnya dengan perawakan ular besar 1/2 manusia.
Kisah Ki Lunto ini berkembang dimasyarakat Binuang serta sekitarnya, entah cerita Ki Lunto ini termasuk dalam mitosatau hanya folklore biasa. Tetapi cerita Ki Lunto ini hingga sekarang masihsering terdengar ditelinga rakyat desa Binuang yg juga cerita inidigunakan untuk menkaut-nakuti anak-anak yg seringkali bermain di rawa sepertikutipan dibawah ini
“jangan sering main di rawa  apalagi pada siang bolong nanti terdapat Ki Lunto, kamu maudimakan Ki Lunto?”
Karenamenurut cerita yg berkembang setiap tahunnya Ki Lunto meminta tumbal, dankabarnya jika sudah ada tumbal maka ikan-ikan akan lebih mudah didapat.

[1] Pebuaranadalah bentuk istilah jamak berdasarkan “Bebuaran” yg ialah berternak di sawah ataujauh menurut keramaian.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel