PENGERTIAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

Kurikulum adalah perangkat pendidikan yang merupakanjawaban terhadap kebutuhan serta tantangan warga . Secara etimologis,kurikulum merupakan tejemahan menurut kata “curriculum dalam bahasa Inggris, yang dalam awalnya digunakandalam dunia olahraga, sedangkan Curriculum berasaldari bahasa latin “currere yg berarti berlari cepat, maju menggunakan cepat,menjalani dan berusaha buat, loka berpacu. Pada saatitu kurikulum diartikan sebagai jeda yang harus ditempuh oleh seseorang pelarimulari start sampai finish buat memperoleh medali atau penghargaan. Kemudian,pengertian tersebut diterapkan dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah matapelajaran (subjek) yg wajib ditempuh sang seseorang murid berdasarkan awal sampaiakhir program pelajaran buat memperoleh ijazah.
 Banyak defenisi kurikulum yang pernah dikemukakanpara ahli. Definisi-definisi tadi bersifat operasional serta sangat membantu proses pengembangan kurikulumtetapi pengertian yang diajukan tidak pernah lengkap. Ada ahli yangmengungkapkan bahwa kurikulum merupakan pernyataan tentang tujuan (MacDonald;Popham), ada jua yg mengemukakan bahwa kurikulum adalah suatu rencanatertulis (Tanner, 1980).pengertian kurikulum ini sangat fundamental danmenggambarkan posisi sesungguhnya kurikulum pada suatu proses pendidikan.dalam sejarah kurikulum Indonesia telah berulang kali melakukan penggantiankurikulum seperti :
1.tahun1947-Leer Plan (Rencana Pelajaran), 
2.tahun1952-Rencana Pelajaran Terurai, 
3.tahun1964-Rentjana Pendidikan, 
4.tahun1968-Kurikulum 1968, 
5.tahun1975-Kurikulum 1975, 
6.tahun1984-Kurikulum 1984, 
7.tahun 1994dan 1999-Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999, 
8.tahun2004-Kurikulum Berbasis Kompetensi, 
9.tahun2006-Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, 
10.tahun2013-Kurikulum 2013
ParaAhli Pendidikan belum sepakat mengenai definisi kurikulum, namun demikian adabeberapa tokoh yang sependapat mengenai pengertian kurikum diantaranya
a)Hilda Taba, 1962 :
 Kurikulum lebih luas menurut dalam sekedar rencanapelajaran, tetapi meliputi segala pengalaman atau proses belajar siswa yangdirencanakan di bawah bimbingan satuan pendidikan. Artinya bahwa kurikulumbukan hanya berupa dokumen bahan cetak melainkan rangkaian kegiatan siswa yangdilakukan pada dalam kelas, di luar kelas, pada laboratorium, di lapangan maupun dilingkungan warga yg direncanakan serta dibimbing sang sekolah.
b)Schubert,1986 :
Kurikulumharus memuat pernyataan tujuan, menerangkan pemilihan dan pengorganisasianbahan pelajaran serta rancangan penilaian hasil belajar Kurikulum merupakanbahan pelajaran atau mata pelajaran yg dipelajari anak didik, programpembelajaran, hasil pembelajaran yg dibutuhkan, reproduksi kebudayaan, tugasdan konsep yang memiliki ciri-karakteristik tersendiri, rencana buat rekontruksisocial, dan memberikan bekal buat kecakapan hidup
       Dari penjelesandi atas bisa diambil sebuah simpulan bahwa kurikulum merupakan desain bahanpelajaran yg tujuannya untuk mempermudah anak didik dalam memeriksa bahanpelajaran dan mempermudah anak didik pada melakukan kegiatan belajar, sehinggatujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif. Tujuan pendidikan yangdirumuskan bisa mensugesti desain kurikulum, karena tujuan tadi dapatmenentukan kerangka buat menentukan, merencanakan serta melaksanakan segalapengalaman serta kegiatan belajar di sekolah.
loading...

A.Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran dari berdasarkan akar istilah belajar, yangmembuktikan bahwa antara pembelajaran dengan belajar mempunyai interaksi yangerat. Belajar merupakansuatu proses yg dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilakubaru secara keseluruhan, sebagai output menurut pengalaman individu itu sendiridalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Yusuf hadi Miarsomemaknai istilah pembelajaran menjadi aktivitas ataukegiatan yg serius pada kondisi dan kepentingan pembelajar (learnercenterd). Istilahpembelajaran dipakai buat menggantikan kata pengajaran yg lebihbersifat sebagai kegiatan yg berfokus pada pengajar (teachercentered). Olehkarenanya, kegiatan pedagogi perlu dibedakan menurut aktivitas pembelajaran. Pernyataanitu menunjukkan bahwa pembelajaran berfungsi mengkondisikan situasi pada sekitarpeserta didik agar tercipta kegiatan belajar pada pada diri siswa. Apa artinya pembelajaran tanpa kurikulum sebagai rencanatidak akan efektif, atau bahkan mampu keluar menurut tujuan yg sudah dirumuskan. Kurikulumtanpa pembelajaran, maka kurikulum tadi tidak akan berguna. Salah satu fungsi kurikulum ialahsebagai indera buat mencapai tujuan pendidikan.kurikulum berkaitandengan apa yg harus diajarkan, sedangkan pengajaran mengacu dalam bagaimanacara mengajarkannya.walaupunantara pembelajaran menggunakan pengajaran dalam hal ini memiliki disparitas, namunkeduanya memiliki kesamaan tolak ukur pada perkara ini, yaitu bagaimanamengajarkan. Hanya saja pedagogi lebih terpusat dalam guru sebagai guru,sedangkan pembelarajaran menekankan pada penciptaan proses belajar antarapengajar dengan pelajar agar terjadi aktivitas belajar dalam diri pelajar.belajar menjadi aktivitas inti pembelajaran ditentukan sang kurikulum yangnotabenenya merupakan rancangan pengalaman belajar.


B. Pengertian Tujuan Pendidikan
Fenomena pendidikan merupakanmasalah krusial pada kehidupan,hal ini dikarenakan pendidikan tidak dapatterlepas menurut berbagai aktifitas yang terjadi pada kehidupan. Baik dalamkehidupan keluarga, kepercayaan , bangsa serta negara. Penting buat kita ketahui bahwapendidikan merupakan unsure yg menentukan maju mundurnya suatu negara. Mengingatpendidikan itu sangat krusial bagi kehidupan bangsa serta negara, maka hampirsemua negara-negara menangani secara pribadi masalah-masalah yang berkaitandengan pendidikan. Dalam hal ini masing-masing negara itu menentukan dasar dan tujuan serta pandangan hidup yang tidak sama.tujuan pendidikan adalah keliru satuunsur pendidikan berupa rumusan tentang apa yg harus dicapai sang pesertadidik yang berfungsi menjadi pemberi arah bagi seluruh kegaiatan pendidikan.tujuan pendidikan sebagai pedoman dalam rangka menentapkan isi pendidikan,metode pendidikan, indera pendidikan serta tolak ukur dalam rangka melakukanevaluasi terhadap output pendidikan.
Menurut M.J. Lavengeld(1980) bahwa tujuan generik pendidikan merupakan kedewasaanatau insan dewasa, yaitu manusia yang menentukan sendiri secara mandiri atastanggung jawab sendiri. Pengertian lain mengenai tujuan umum pendidikan adalahmampu melaksanakan tuga sdari Tuhan menggunakan sebaik-baiknya, melaksanakan tugaskemanusiaan, melaksanakan tuga ssebgai warga negara, sanggup melaksanakan tugaskemasyarakatan, dan bisa melaksanakantugas sebagai langsung yang utuh.
Adapun jenis tujuan pendidikandi dalambukunya Beknopte Theoretische Paedagogiek, Lavengeldmengutarakan tujuan pendidikan menjadi berikut:
1.tujuan Umum
Di sebut jugatujuan paripurna adalah adalah tujuan yang merupakan sumber bagi tujuan yanglainnya. Tujuan umum ini akan menjabarkan tujuan-tujuan spesifik.


2.tujuan Khusus
Merupakanpenjabaran berdasarkan tujuan generik yang dirumuskan dari prinsip-prinsip sebagaiberikut:
a)Kesanggupan, pembawaan, usia, danjenis kelamin anak didik;
b)Lingkungan serta keluarga anak didik;
c)Tujuan kemasyarakatan bagi si anak;
d)Kesanggupan pendidik;
e)Tugas lembaga pendidikan;
f)Tugas bangsa serta insan dewasa padawaktu dan tempat eksklusif.

3.tujuan Insidental
Merupakantujuan yang menyangkut suatu insiden khusus. Tujuan incidental jauhhubungannya menggunakan tujuan umum tetapi demikian tujuan ini permanen terarahkan jugakepada pencapaian tujuan umum.

4.tujuan Tentatif/ Sementara
Tujuan  tentatif merupakan tujuan yangterdapat dalam langkah-langkah pencapaian tujuan umum, “atau yang merupakantempat pemberhentian pada perjalanan” pada rangka mencapai tujuan generik.

5.tujuan Tak Lengkap
Tujuan tak lengkap merupakan tujuan yang hanya berkenaandengan salah satu aspek kemmapuan atau dimensi kehidupan.

6.tujuan Intermedier/ Perantara
Adalahtujuan pendidikan yang bila bisa dicapai sebagai indera atau sebagai jembatanuntuk mencapai tujuan yang lebih luas serta tinggi tingkatannya.
Pengkhususan tujuan umum pendidikan akan membuat rumusan tujuan nasional.tujuan nasional bersifat ideal dan belum operasional. Dalam upayapencapaiannya, tujuan pendidikan nasional perlu dijabarkan lebih lanjutsehingga bersifat operasional dan gampang dievaluasi. Penjabaran tujuan nasioanl membuat hirarki tujuan pendidikan sebagai berkut:
1.tujuan Pendidikan Nasional
Merupakantujuan dari keseluruhan satuan, jenis, dan kegiatan pendidikan, baik dalam jalurpenddikan formal, pendidikan non formal, pendidikan informal dalam kontekspembangunan nasional. Tujuan nasional termaktub dalam UU RI No. 20 Tahun 2003BAB III Pasal 3.

2.tujuan Institusional
Yaitu tujuan yang seharusnya dicapai oleh lembagapendidikan tertentu. Tujuan institusional dijabarkan dan diarahkan untukmencapai tujuan pendidikan nasional. Misalnya tujuan pada jenis pendidikan SMKbertujuan menaruh pendidikan keterampilan pada siswa.

3.tujuan Kurikuler
Yaitu tujuan bidang study atau mata pelajaran yg diarahkan buat mencapai tujuan institusional yang bersangkutan.

4.tujuan Pembelajaran Umum
Yaitu tujuan suatu utama bahasandari suatu bidang studiatau mata pelajatan yang diajarkan di suatu lembagapendidikan. TPK bersifat spesifik, operasional, serta terukur yang harusdicapai pada setiap pertemuan pembelajaran.




C.HubunganKurikulum,Pembelajaran dan Tujuan Pendidikan

Kalau diamati secara seksama antara kurikulum menggunakan pembelajaransertatujuan pendidikan sangat erat hubungannya ibarat pepatah setali matauang yakni saling berinterkasi satu dengan lainnya.
Hal inidipertegas oleh pendapat dari Mac Donald. Menurutnya,sistem persekolahan terbentuk atas empat subsistem, yaitu :
1.mengajar adalah aktivitas atau perlakuanprofesional yg diberikan sang guru pada peserta didik.
2.belajar adalah kegiatan atau upaya yg dilakukansiswa sebagai respons terhadap aktivitas mengajar yg diberikan sang pengajar.
3.Pembelajaranadalah holistik pertautan kegiatan yg memungkinkan serta berkenaan denganterjadinyainterkasi belajar-mengajar
4.kurikulum merupakan suatu planning yang memberipedoman atau pegangan pada proses kegiatan belajar-mengajar.

a)Hubungan Kurikulum menggunakan pembelajaran
Menurut Olivakurikulum berhubungan dengan sebuah program, sebuah perencanaan, isi ataumateri pelajaran dan pengalaman belajar,sedangkan pedagogi berkaitan dengan metode, tindakan mengajar, implementasidan presentasi.olivia (1997:12)  menyatakan bahwa“Curriculum itself is a construct or concept, a verbalization of an extremelycomplex ide or set of ideas” menggunakan istilah lain bahwa galat satu pengertian yangmelekat pada kurikulum merupakan kurikulum sebagai verbalisasi dari pandangan baru ataugagasan yg kompleks yg ingin dicapai oleh dunia pendidikan ke pada prosespengajaran dan pembelajaran di dalam kelas.
Kurikulum sebagai dokumen serta sebagai konsep nir akan mempunyai maknaapa-apa apabila nir dilaksanakan oleh pendidik pada proses pedagogi danpembelajaran didalam atau diluar kelas. Dalam pelaksanaan serta penerapankurikulum itu terdapat aspek yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuanpendidikan. Pengalaman belajar yang diperoleh murid di sekolah dalam prosespelaksanaan kurikulum ideal diklaim menjadi kurikulum yg sebenarnya (realcurriculum). Maka, jika kurikulum adalah kurikulum ideal proses  pedagogi yg dilakukan merupakan kurikulumfaktual yg dilaksanakan sang pengajar didalam kelas. Peter F. Oliva menggambarkan kemungkinan hubungan antarakurikulum menggunakan pengajaran dalam beberapa model menjadi berikut :
1)Model dualistis (the dualistic model)
Pada contoh ini kurikulum serta pengajaran terpisah.keduanyatidak bertemu. Kurikulum yang seharusnya sebagai imput pada menatasistem pedagogi nir tampak. Demikian jua pedagogi yg semestinyamemberikan balikan dalam proses penyempurnaan kurikulum tidak terjadi, karenakurikulum dan pengajaran berjalan sendiri. Model ini digambarakan sebagaiberikut :


Model 1 (ModelDualistis)
2)Model berkaitan (the interlocking model)
Dalam contoh ini kurikulum serta pengajaran dianggap sebagaisuatu sistem yang keduanya mempunyai interaksi. Kurikulum serta pengajaran maupunsebaliknya pengajaran dan kurikulum terdapat bagian yang berkaitan, sehinggakeduanya mempunyai hubungan. Digambarkan sebagai berikut :

Model 2 (Modelberkaitan)


3)Model konsentris (the concentric contoh)
Pada model ini kurikulum dan pedagogi memiliki hubungandengan kemungkinan kurikulum bagian menurut pedagogi atau pengajaran bagian darikurikulum. Di sini terdapat ketergantungan satu menggunakan yang lain. Model konsentrisini digambarkan sebagai berikut :

Model3 (Model Berkaitan)
4)Model Siklus (the ciclical model)
Model ini mendeskripsikan hubungan timbal kembali antarakurikulum serta pedagogi. Keduanya dianggap saling menghipnotis. Segala yangditentukan dalam kurikulum akan sebagai dasar dalam proses pelaksanaanpengajaran. Sebaliknya yg terjadi pada pedagogi bisa memengaruhikeputusan kurikulum selanjutnya. Dalam model ini interaksi keduanya sangat eratmeski kedudukannya terpisah yang berarti dalam analisis juga terpisah.digambarkan menjadi berikut :

Model 4 (Model Siklus)
b)Hubungan Kurikulum dengan Tujuan pendidikan
Komponen penting dalam kurikulum itu adalah tujuanpendidikan, baik berupa tujuan pembelajaran yg tertulis pada pada rencanamengajar atau satuan pelajaran (SP) atau planning aplikasi pembelajaranmaupun yg tertuang didalam rumusan tujuan pendidikan nasional dalamkurikulum. Dengan demikian kentara bahwa kurikulum itu disusun tidak lainbertujuan buat mencapai tujuan pendidikan, baik tujuan instruksional atautujuan pembelajaran maupun pada rumusan tujuan pendidikan nasional.

c)Hubungan antara kurikulum danpengajaran menggunakan tujuan pembelajaran
Jika dokumen kurikulum yg dikembangkan diklaim sebagai ideal curriculumdan proses pedagogi dan pembelajaran didalam serta luar kelas menjadi faktualcurriculum maka ke 2-duanya nir bisa dilepaskan menurut upaya buat mencapaitujuan pendidikan yg sudah ditetapkan. Dalam kurikulum ideal terdapatkomponen tujuan pendidikan yang akan dicapai. Demikian juga pada pelaksanaanpengajaran serta pembelajaran terkandung tujuan instruksional yg tidak lainadalah tujuan pendidikan. Maka baik kurikulum berbentuk dokumen atau idealmaupun kurikulum faktual berupa proses pengajaran seluruh memiliki orientasitunggal yaitu tujuan pendidikan.



KESIMPULAN


Kurikulum dan pembelajaran memiliki keterikatan yang sangat krusial, terutama dalam sebuah forum kependidikan danmelaksanakan tujuan dalam pendidikan yang akan dicapai.pendidikan sebagai wadah atau disebut jua sebagai forum yang menampung, dimanadalam sebuah lembaga tersebut masih ada sebuah rancangan yang berkala danterarah yang biasa disebut kurikulum. Tapi seluruh itu tidak akan terlaksanatanpa adanya implementasi. Implementasi itu didapat menggunakan pembelajaran. Untukitulah, mengapa pendidikan, kurikulum serta pembelajaran memiliki keterkaitanyang sangat penting serta tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya.















Daftar Pustaka


Drs.suparlan,M.ed. 2010. Tanya jawab pengembangan kurikulum & materi pembelajaran. Depok:  PT Bumi aksara
(Diunduh  padatanggal 27/09/2014  pukul 09:24)
(Diunduh  padatanggal 27/09/2014  pukul 09:45)
(Diunduh  padatanggal 28/09/2014  pukul 20:08)
(Diunduh  padatanggal 27/09/2014  pukul 19:35)
(Diunduh  padatanggal 28/09/2014  pukul 19:45)
(Diunduh  padatanggal 28/09/2014  pukul 20:19)







AnggotaKelompok 4Kurikulum serta Pembelajaran


Nama
Nomor Hp

1.rini Anggraeni
087808175541
2.linda Ayuningtyas
089601746405
3.bela Safira
087808508869
4.fatimah Zahroh
081906055010
5.yunidah
087771869383


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel