PEMBESARAN LELE DI LAHAN YANG SEMPIT DAN TERBATAS KOLAM TANAH SEMEN TERPAL DRUM



Pembesaran lele di huma sempit merupakan solusi bagi mereka yg mempunyai lahan sisa atau huma menganggur di lebih kurang rumah. Pembesaran lele merupakan suatu aktivitas budidaya yg bertujuan buat membentuk lele ukuran konsumsi. Lele ukuran konsumsi dievaluasi layak panen apabila sudah mencapai berukuran 8-12 ekor/kg. Benih lele yang digunakan buat aktivitas pembesaran umumnya berukuran 5-6 centimeter, 7-8 cm, serta 9-10 centimeter. Semakin besar ukuran benih semakin cepat dipanen. Apabila benih lele yg ditebar ukuran 7-8 cm/ekor maka dapat dipanen pada umur dua bulan. Waktu panen mampu dipercepat apabila frekuensi pemberian pakan per harinya lebih sering dilakukan.

Pembesaran Lele pada Lahan Sempit

Usaha pembesaran lele nir memerlukan kolam khusus. Usaha dapat dilakukan pada huma sempit atau terbatas menggunakan memanfaatkan pekarangan tempat tinggal atau dak rumah sebagai loka budi daya lele. Lahan yang digunakan buat kegiatan budidaya ini pula bisa berupa lahan yang belum termanfaatkan atau huma yg telah dimanfaatkan, tetapi kurang produktif.

Luas kolam pembesaran lele di lahan sempit kurang lebih 4-5- m2. Tinggir air kolam minimal 1m. Kolam pembesaran lele secara intensif usahakan jangan terlalu luas. Maksdunya supaya pengelolaan air serta pengawasannya lebih gampang. Berdasarkan pengalaman, luas kolam 15m2 telah dapat membuat lele konsumsi sebesar 450-500kg. Pembudidaya yang ingin terjun dalam usaha pembesaran lele sebaiknya mempunyai kolam ukuran kecil kurang lebih 15 m2, namun jumlah kolamnya banyak. Tujuannya supaya panen lele sanggup digilir waktunya serta yg terpenting lagi bisa kontinyu pada menghasilkan lele.

Pilih Sendiri Wadah Pembesaran


Pembesaran lele di huma sempit merupakan solusi alternatif usaha bagi mereka yang mempunyai lahan sisa, lahan menganggur, dan terbatas di sekitar rumah. Jenis kolam pembesaran lele di lahan sempit dapat berupa kolam semen, tanah, terpal, bak comberan/kubangan, kolam taman, atau bak/drum.

Kolam Tanah


Kolam tanah untuk aktivitas pembesaran lele pada lahan sempit umumnya ukuran 6-50 m2 per kolam. Luas kolam sebaiknya dibatasi buat mempermudah pengontrolan. Kedalaman kolam pembesaran lele merupakan 120-150cm. Ketinggian air dari dasar kolam sanggup diatur berdasarkan 40cm sampai 120cm, tergantung berukuran benih serta padat penebaran. Setiap petak kolam usahakan dilengkapi saluran pemasukan dan pembuangan air. Pintu air mampu terbuat menurut pipa paralon atau bambu. Pada lubang pemasukan dipasang jaring atau kawat kasa untuk mengantisipasi hama masuk lewat air.

Pada kolam tanah, jenis tanah buat kolam pembesaran menjadi faktor primer. Dasar dan dinding kolam harus kedap air serta bertenaga menahan air kolam secara permanen. Tanah dipilih yg nir porous (dapat menahan air), struktur bertenaga, dan nir berbatu. Jenis tanah yg baik buat dijadikan kolam adalah tanah liat atau lempung.
Pada dasar kolam dibuat kemalir, yaitu saluran air tengah dengan lebar 60 cm serta kedalaman kurang lebih 30 centimeter menurut pelataran kolam. Posisi kemalir melintang dari pintu pemasukan (inlet) ke arah pintu pengeluaran (outlet). Dasar kemalir sedikit miring ke arah pembuangan buat memudahkan pengeringan dan pengumpulan lel pada saat-ketika panen serta sebagai loka berteduh bagi lele pada siang hari lantaran air yg berada di dasar kemalir suhunya nisbi stabil.

Kolam Semen


Kolam semen, cocok dibangun dilahan sempit. Pembuatan kolam semen memerlukan modal relatif besar . Namun, kelebihannya merupakan kolam semen awet hingga puluhan tahun dan sporadis terjadi kebocoran. Kolam semen umumnya ukuran kecil 4-20 m2. Maksudnya agar pengelolaan air dan pengawasannya lebih gampang. Kolam pemeliharaan dapat dibuat berdasarkan semen seluruhnya menggunakan dasar pasir. Atau dindingnya saja dari tembok, sedangkan dasarnya masih berupa tanah.
Kedalaman kolam pembesaran lele merupakan 120-150 centimeter. Ad interim ketinggian air berdasarkan dasar kolam bisa diatur dari 40-120 cm, tergantung berukuran benih dan padat penebaran. Bila lele yang dipelihara masih ukuran mini , ketinggian air kolam cukup 40-50 cm. Semakin akbar berukuran ikan serta populasinya semakin padat maka air kolam ditambah sampai ketinggian optimal (kira-kira 120 centimeter).
Tiap petakan kolam mempunyai pintu pemasukan (inlet) serta pintu pengeluaran (outlet) yg terpisah buat keperluan penggantian air, penyiapan kolam sebelum penebaran benih, serta pemanenan. Dasar kolam dibentuk miring antara 3-lima % ke arah pintu pembuangan air atau kemalir. Pada dasar kolam dibuat kemalir, yaitu saluran air tengah menggunakan lebar 60 centimeter dan kedalaman 20 centimeter berdasarkan pelataran kolam.
Pada pembesaran lele secara intensif, pemasukan serta pengeluaran air dari petakan kolam berupa pipa paralon yg disusun menjadi sistem pipa goyang atau sistem siphon. Sistem ini diharapkan mempermudah pada penggantian air serta yang lebih krusial merupakan kotoran dan sisa-residu pakan pada dasar kolam mampu dibuang. Pipa goyang tadi terbuat dari paralon (PVC) dengan diameter 3-4 inci. Pemasangan pipa paralon ini dibuat dengan dasar kemalir dan tanah di luar kolam. Pada ujung pipa yang terdapat pada pada petakan kolam dibungkus menggunakan dawai kasa sebagai saringan agar lele nir lolos melalui lubang paralon tadi sewaktu penggantian air atau panen.

Kolam Terpal


Kolam terpal yaitu jenis kolam yang memakai terpal sebagai bahan utamanya serta didukung oleh bahan lainnya. Kolam terpal mempunyai nilai irit buat budidaya lele. Cara pembuatannya pun nisbi mudah. Oleh karenanya, teknologi ini termasuk sempurna guna. Kolam terpal pula merupakan salah satu solusi pemeliharaan lele apabila tanah kolam bersifat porous atau kurang dapat menahan air. Berdasarkan peletakan posisi terpal, kolam terpal ada 2 jenis, yaitu kolam terpal yang terletak pada atas tanah serta kolam terpal yang terletak pada bawah bagian atas tanah.

Kolam terpal pada atas tanah

Kolam terpal di atas bagian atas tanah adalah kolam yang dibuat di atas bagian atas tanah tanpa menggali atau melubangi bagian atas tanah. Konstruksi kolam terpal jenis ini menggunakan kerangka yang sanggup terbuat menurut bambu, batako, pipa, atau karung berisi pasir.
Terpal plastik yang akan dipilih usahakan berkualitas baik. Ketebalan terpal usahakan tipe A5 atau A6 yang bisa bertahan sampai 5 tahun. Terpal plastik yg akan dipilih umumnya berukuran lebar 6-8 m dan panjang 8-12 m. Ukurang terpal plastik tersebut bisa menghasilkan kolam menggunakan ukuran lebar 3-6 m, panjang lima-`10 m, serta tinggi lebih kurang 1-1,2 m.
Tahapan berikut pembuatan kolam terpal pada permukaan tanah menjadi berikut. Langkah pertama merupakan bagian atas tanah yg akan digunakan buat tempat kolam wajib diratakan terlebih dahulu dengan cangkul. Dasar tanahnya dibuar kemalir atau saluran air tengah untuk memudahkan pengeringan air dan pengumpulan dalam waktu panen. Selanjutnya, permukaan tanah dilapisi pasir halus seluas ukurann kolam terpal yang akan dibuat. Lapisan pasir tersebut lalu disiram air supaya lebih padat. Ketinggian pasir menjadi dasar terpal sekitar 10 cm. Pasir tersebut berfungsi sebagai pelapis supaya dasar kolam tidak gampang pecah, bocor atau sobek jikalau terinjak kaki saat masuk kolam.
Selain pasir halus, alas kolam dapat menggunakan sekam padi. Penggunaan sekam padi berfungsi buat melindungi ikan berdasarkan goncangan suhu, terutama ketika musim pancaroba. Selain stres, ikan pula mengeluarkan lebih poly tenaga buat melawan hawa dingin. Sekam tersebut dihamparkan setebal 10-15 cm pada bawah terpal, lalu dikucuri air secukupnya. Proses dekomposisi sekam akan membuat panas yg bisa merambat ke air kolam hingga ketinggian 1 m. Dengan demikian, suhu air kolam permanen stabil. Sekam bisa bertahan selama 5 tahun sehingga penggantiannya mampu bersamaan menggunakan penggantian terpal.
Langkah selanjutnya, membuat penyangga dinding di sekeliling kolam terpal. Ada beberapa pilihan penyangga dinding yg dapat digunakan menjadi berikut :

  1. Anyaman bambu yg dilengkapi menggunakan tiang-tiang menurut bambu, kayu atau beton.
  2. Semen batako yang disusun disekeliling dinding kolam terpal.
  3. Karung bekas yang diisi pasir atau tanah disusun di sekeliling kolam terpal.

Kolam terpal yg terletak di dalam tanah

Kolam terpal yg berada di dalam tanah merupakan kolam tanah yang dilapisi dengan terpal pada bagian dasar dan dindingnya. Kolam terpal jenis ini umumnya memanfaatkan bekas kolam yg sudah ada sebelumnya dan tidak terpakai. Atau menciptakan kolam baru dengan cara menggali tanah berdasarkan huma yang kosong. Peletakan terpal pada dalam tanah dapat dilakukan menggunakan cara menutup semua badan kolam atau hanya sebagian saja dengan terpal. Jika hanya sebagian, buat memperkuat peletakan terpal perlu dibuatkan kerangka dari bambu. Sementara apabila terpal menutupi semua badan kolam, terpal cukup diikat pada pasak pada sepanjang tepian kolam.
Kelebihan dari kolam terpal dalam tanah diantaranya cenderung kuat serta tidak gampang rusak, serta suhu air yg relatif stabil. Prosedur pada pembuatan kolam terpal pada bawah tanah hampir sama dengan kolam terpal pada atas bagian atas tanah.

Bak comberan/kubangan

Pekarangan tempat tinggal tak jarang sekali dijumpai comberan atau tempat limbah air yang asal berdasarkan rumah tangga. Comberan tadi akan menimbulkan perkara yang bisa sebagai asal penyakit, selain kurang sedap dicermati mata bila dibiarkan. Salah satu cara buat mengatasinya adalah menciptakan bak atau kubangan buat menampung limbah air serta menggunakannya buat memelihara lele. Karena memiliki indera pernapasan tambahan berupa labirin, lele bisa bertahan hidup di air yg tidak mengalir serta kotor.
Pembesaran lele di bak comberan dengan menggunakan air limbah sekurang-kurangnya harus terdiri menurut dua kubangan. Satu kubangan buat pengendapan air limbah serta lainnya buat pemeliharaan. Kubangan buat pengendapan sebelum masuk pada kubangan pemeliharaan berukuran 1m x 1m dengan kedalaman 1m. Sementara itu, kubangan pemeliharaan 2m x 2m dengan kedalaman 1m. Ukuran kubangan pemeliharaan tergantung berdasarkan luas tanah yang tersedia.
Dinding serta dasar kubangan buat endapan dan pemeliharaan lele mampu dibuat permanen, yaitu disemen (tembok) agar tidak bocor serta air tidak merembes ke tempat lain. Agar lele tidak melompat keluar menurut bak pemeliharaan, dinding tembok dapat dibuat lebih tinggi sampai 30 cm di atas permukaan tanah. Selain itu, galat satu sisi dinding dipasang pipa paralon menjadi lubang pelimpasan air bila luber sewaktu hujan.
Bak pengendapan perlu dipasang filter atau sekat penyaringan air agar busa sabun, detergen, serta benda-benda lainnya yang sulit mengendapt nir masuk ke pada bak pemeliharaan lele. Alternatif lainnya adalah antara bak pengendapan serta bak pemeliharaan dihubungkan dengan sepotong pipa paralon. Pipa tadi dipasang pada ketinggian lebih kurang 70 centimeter berdasarkan dasar pengendapan. Pipa paralon tersebut jua dilengkapi saringan sebagai akibatnya air yg masuk ke bak pemeliharaan lele hanya air yg terletak di bagian atas saja.
Persiapan kolam pembesaran lele pada bak ini hampir sama menggunakan persiapan pada kolam tanah. Persiapan kolam umumnya mencakup pengeringan kolam, pengolahan dasar kolam, pengangkatan lumpur hitam, pemugaran pematang serta sularan air, pengapuran, pemupukan serta pengisian air kolam. Bak atau kubangan tidak bisa digunakan buat pemeliharaan secara intensif lantaran letak, luas dan kondisi kolam yang tidak memungkinkan. Bak atau kubangan ini hanya menjadi alternatif pemeliharaan atau hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

Drum

Drum adalah galat satu wadah yg dapat digunakan buat pembesaran lele. Drum bisa berupa drum bekas aspal/oli atau drum plastik. Penggunakan drum plastik lebih banyak dipilih lantaran lebih ringan dan tidak mudah bocor. Ukuran dan bentuk drum beragam, ada yang silinder (kapsul) serta kotak. Sebelum digunakan, sebaiknya drum dibersihkan. Drum jua harus diperiksa dengan teliti buat memastikan ada tidaknya kebocoran. Agar dalam proses pemeliharaan lele lebih gampang, penempatan drum sebaiknya terdapat pada posisi yang mudah dijangkau.
Pemeliharaan lele dalam drum nir membutuhkan lokasi yang luas dan drum dapat dipindah-pindahkan. Saat dipakai, sebaiknya drum pada posisi dibaringkan (contoh kapsul) sebagai akibatnya bagian atas air menjadi lebih luas. Salah satu sisi drum yg telah dibaringkan tersebut yaitu pada permukaan, dilubangi agak lebar. Selanjutnya, bagian atas drum ditutup menggunakan dawai ram/kasa agar lele nir melompat keluar. Drum usahakan dicuci dan dikeringkan. Selanjutnya pada pada wadah drum diberi pupuk. Pemupukan dibutuhkan buat menyediakan media tempat tumbuhnya pakan alami menjadi makanan tambahan lele. Pupuk yg acapkali dipakai berupa kotoran ayam sebanyak 200-500 g/m2. Setelah pemupukan, drum diisi menggunakan air dan dibiarkan 5-7 hari supaya ditumbuhi plankton. Selanjutnya benih siap buat ditebar. Jumlah benih pada drum usahakan nir terlalu padat karena ruang mobilitas lele nisbi sempit. Benih yg ditebar sebesar 20-30 ekor dengan ukuran benih minimal lima-6 cm/ekor. Agar kualitas air pada drum tetap terjaga dengan baik, penggantian air dilakukan secara bersiklus.

Kolam Taman

Kolam taman adalah kolam yg dibuat menggunakan tujuan keindahan (keindahan). Kolam taman bisa dimanfaatkan sebagai media pemeliharaan (pembesaran) ikan. Kolam taman umumnya dibuat secara permanen menggunakan menggunakan batu bata serta semen. Dasar kolamnya diaci. Umumnya, kolam taman berbentuk bulat, segi lima, oval, atau berliku-liku (lekuk). Kolam taman yang akan dipakai buat memelihara lele dipilih yg permukaan tanahnya lebih tinggi menurut air selokan. Tujuannya agar air pembuangan lebih mudah. Selain itu, kolam taman hendaknya dekat dengan asal air.
Jika akan digunakan untuk memelihara lele, sebaiknya memiliki dinding tegak lurus. Tinggi permukaan kolam yg nir terkena air diupayakan minimal 30 centimeter. Tujuannya adalah mencegah lele melompat keluar kolam. Agar pengurasan atau penggantian air menjadi gampang, salah satu sisi bagian kolam dibentuk miring ke arah saluran pembuangan.
Untuk mempercantik kolam taman, bisa dibuatkan saluran pemasukan air menempel pada dinding kolam atau pemasukan air ke kolam dibuatkan variasi hiasan seperti air terjun. Cara lain dengan menambahkan aksesori, seperti pancuran atau patung hias yang dilengkapi pompa sirkulasi. Batu alam atau batu artifisial bisa ditambahkan pada bibir kolam buat menambah estetika kolam. 
Kolam taman tidak mampu dimaksimalkan buat pemeliharaan lele secara intensif karena dalam umumnya kolam ini memiliki luas yang terbatas serta manfaatnya lebih dominan buat keindahan.

Peralatan Pendukung

Beberapa peralatan budi daya yang dibutuhkan buat menunjang keberhasilan pada pembesaran lele merupakan menjadi berikut :

  1. Pompa air diesel buat mensuplai air ke pada kolam ataupun buat menguras air kolam saat panen.
  2. Hapa diperlukan terutama saat pemanenan ikan.
  3. Seser buat menangkap ikan pada saat panen dan merogoh lele pada tempat penampungan sementara (hapa). Seser pula digunakan buat membersihkan air kolam dari kotoran misalnya lumut, daun-daunan yg jatuh, dan fauna fauna pengganggu.
  4. Ember/krak merupakan wadah ikan sewaktu panen dan menjadi indera angkut ke loka penampungan ad interim.

Daftar Pustaka

Kholish Mahyuddin, S.pi., MM. Pembesaran Lele pada Berbagai Wadah Pemeliharaan. 2014
--Berbagai Sumber--
def+

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel