KISAH MEMILUKAN PEMIKUL TANDU JENDERAL SOEDIRMAN PART 2
Wednesday, January 9, 2019
Edit
KISAH MEMILUKAN PEMIKUL TANDU JENDERAL SOEDIRMAN PART 2
Dalam perang gerliya sendiri pak Dirman Terus di kejar pasukan sekutu yaitu inggris , inggris menerjunkan pasukan terbaik nya buat menangkap pak Dieman serta pasukan , pak dirman terus berkecimpung memerintahkan saya dan kawan-kawan , terkadang jalan yang pada lalui sangat sulit tak sporadis Pak Dirman meminta pasukan berhenti guna menyusun strategi prang serta ber istirahat
Kalau sempat dan terdapat bekal makanan, mereka akan makan. “Dari Bajulan (Nganjuk) kemudian kami kembali ke Goliman. Waktu itu kita diberi jarit serta sarung,” imbuhnya. Djuwari menambahkan, ketika itu, istrinya (sudah wafat setahun yang kemudian) amat bahagia mendapat jarit hadiah Sang Jendral. Lantaran seringnya dipakai, jarit hadiah itupun menjadi rusak. Kini tinggal kisahnya ikut bergerilyalah yang sanggup dia kenang. “Pak Dirman pesan kalau hayati itu wajib yang rukun dengan semua orang” pungkasnya. Dari empat warga Dusun Goliman yg pernah mamanggul tandu Panglima Besar, hanya Djuwari seseorang yg masih hayati. Sedangkan tandu yang dulu dipergunakan untuk memanggul Panglima Sudirman dalam Perang Gerilya mengusir penjajah, sekarang tersimpan rapi di Museum Satria Mandala
Sebagai Panglima TKR ( TENTARA KEAMANAN RAKYAT ) yg kini Tentara Nasional Indonesia , Pak Dirman benar-sahih pertanda semangat nya sebagai prajurit TNI yang terlahir menurut warga dan beserta - sama warga buat mempertahankan kemerdekaan , pada benak Djuwari iya tidak pernah meminta apa pun menurut negara ini , beliau hanya menyumbangkan energi nya buat negara ini adalah bentuk pengabdian nya sebagai prajurit ,begitu yang dia teladani menurut jenderal berparu-paru sebelah
karena semangatnya yg tidak pernah padam , tidak menyerah walaupun timah panas sewaktu-ketika mampu menghujani tubuh nya , Pak Dirman hanya inggin negara yg merdeka berdasarkan segi apa pun jua , dan bangsa yg menghargai jasa-jasa pahlawan nya , begitu lah tutur Djuwari sedikit pengalaman nya dalam berperang bersma JENDERAL SOEDIRMAN
Dalam perang gerliya sendiri pak Dirman Terus di kejar pasukan sekutu yaitu inggris , inggris menerjunkan pasukan terbaik nya buat menangkap pak Dieman serta pasukan , pak dirman terus berkecimpung memerintahkan saya dan kawan-kawan , terkadang jalan yang pada lalui sangat sulit tak sporadis Pak Dirman meminta pasukan berhenti guna menyusun strategi prang serta ber istirahat
Kalau sempat dan terdapat bekal makanan, mereka akan makan. “Dari Bajulan (Nganjuk) kemudian kami kembali ke Goliman. Waktu itu kita diberi jarit serta sarung,” imbuhnya. Djuwari menambahkan, ketika itu, istrinya (sudah wafat setahun yang kemudian) amat bahagia mendapat jarit hadiah Sang Jendral. Lantaran seringnya dipakai, jarit hadiah itupun menjadi rusak. Kini tinggal kisahnya ikut bergerilyalah yang sanggup dia kenang. “Pak Dirman pesan kalau hayati itu wajib yang rukun dengan semua orang” pungkasnya. Dari empat warga Dusun Goliman yg pernah mamanggul tandu Panglima Besar, hanya Djuwari seseorang yg masih hayati. Sedangkan tandu yang dulu dipergunakan untuk memanggul Panglima Sudirman dalam Perang Gerilya mengusir penjajah, sekarang tersimpan rapi di Museum Satria Mandala
Sebagai Panglima TKR ( TENTARA KEAMANAN RAKYAT ) yg kini Tentara Nasional Indonesia , Pak Dirman benar-sahih pertanda semangat nya sebagai prajurit TNI yang terlahir menurut warga dan beserta - sama warga buat mempertahankan kemerdekaan , pada benak Djuwari iya tidak pernah meminta apa pun menurut negara ini , beliau hanya menyumbangkan energi nya buat negara ini adalah bentuk pengabdian nya sebagai prajurit ,begitu yang dia teladani menurut jenderal berparu-paru sebelah
karena semangatnya yg tidak pernah padam , tidak menyerah walaupun timah panas sewaktu-ketika mampu menghujani tubuh nya , Pak Dirman hanya inggin negara yg merdeka berdasarkan segi apa pun jua , dan bangsa yg menghargai jasa-jasa pahlawan nya , begitu lah tutur Djuwari sedikit pengalaman nya dalam berperang bersma JENDERAL SOEDIRMAN