RINGKASAN MATERI UN 2019 BAHASA INDONESIA SMA MEMBACA SASTRA
Thursday, January 31, 2019
Edit
RINGKASANMATERI UN BAHASA INDONESIA SMA
LINGKUP MATERI MEMBACA SASTRA
Membaca teks sastramerupakan Keterampilan memperoleh informasi tentang isi teks sastra, baiktersirat juga tersurat. Dalam tahu teks sastra ini, peserta didikdituntut buat mengaktifkan daya khayalan dan kreativitasnya supaya dapatmemahami isi teks sastra. Teks sastra yang menjadi bahan kajian adalah puisilama dan puisi baru, prosa (hikayat, cerpen, novel), serta drama. Berikut inidiuraikan kompetensi membaca teks sastra disertai model soal sesuai dengan levelmembaca teks sastra.
Tabel Level Kognitifdan Kompetensi Membaca Teks Sastra.
No
Level Kognitif
Kompetensi
1
Pengetahuan dan Pemahaman
a. Mengidentifikasi serta memaknai istilah simbolik/majas/kias pada karya sastra
b. Memaknai isi tersurat dalam karya sastra
2
Aplikasi
menyimpulkan isi tersirat pada cerpen/novel (permasalahan, karena konflik, akibat pertarungan, amanat, nilai-nilai)
3
Penalaran
a.membandingkan isi, pola penyajian, dan bahasa karya sastra
(menurut gaya, tema, unsur)
b.menganalisis hubungan antarbagian karya sastra
c.membuktikan simpulan dengan data dalam karya sastra (bukti watak, setting, nilai)
d.mengaitkan isi menggunakan kehidupan waktu ini
e.menilai keunggulan/kelemahan karya sastra
f.meringkas isi karya sastra
- LevelPengetahuan dan PemahamanLevel pengetahuan serta pemahamandikategorikan level rendah pada Keterampilan membaca. Pada level ini pesertadidik dituntut bisa mengidentifikasi serta memaknai informasi faktual dankonseptual sederhana.
- mengidentifikasidan memaknai kata simbolik/majas/kias pada karya sastraKarya sastra merupakan refleksipemikiran, perasaan, dan keinginan pengarang lewat bahasa. Penulismengungkapkan perasaan, pikiran, dan idenya menggunakan bahasa yg khas berupa katasimbolik,majas/gaya bahasa, serta katakias.Kata simbolik atau kata kias adalah katayang melambangkan makna tertentu. Sebagai model, bunga melambangkankecantikan/ gadis, barah lambang kemarahan, serta baja lambang kekuatan atauketangguhan.Majas atau gaya bahasa adalah cara khaspengarang pada membicarakan pikiran serta perasaannya melalui karyanya.Berikut ini disajikan beberapa contohgaya bahasa.
NO
Jenis Majas
Definisi/Ciri
Contoh
1.
Personifikasi
perbandingan yg melukiskan benda mati seolah-olah hidup
Banjir bandang telah menelan korban insan.
2.
Metafora
perbandingan yang implisit tanpa kata pembanding.
Kapan Anda bertemu menggunakan kembang desa itu?
3.
Hiperbola
majas yang menyatakan sesuatu menggunakan berlebih-lebihan
Suaranya menggelegar membelah angkasa.
4.
ironi
majas yg menyatakan makna yang bertentangan atau kebalikannya menggunakan maksud menyindir
Pagi sahih kamu tiba, baru pukul delapan
5.
Pleonasme
majas penegasan yg memakai sepatah kata yg sebenarnya nir perlu dikatakan lagi /mubadzir.
Salju putih telah mulai turun ke bawah.
6.
Repetisi
majas penegasan yang melukiskan sesuatu menggunakan mengulang kata atau beberapa kata berkali-kali yg umumnya dipergunakan dalam pidato.
Kita junjung dia menjadi pemimpin, kita junjung beliau sebagai pelindung, kita junjung dia sebagai pembebas kita.
7.
Antitesis
majas pertentangan yg melukiskan sesuatu dengan meng- pakai kepaduan kata yang antagonis arti.
Cantik atau nir, kaya atau miskin, bukan-lah suatu ukuran nilai seorang perempuan .
8.
Paradoks
majas pertentangan yang melukiskan sesuatu seolah-olah ber tentangan, padahal maksud sesungguhnya nir karena objeknya berlainan.
Hidupnya glamor, namun nir senang .
9.
Perumpamaan
perbandingan 2 hal menggunakan memakai kata-kata perbandingan (bagaikan, misalnya, dsb.)
Gadis itu sangat cantik bagaikan bidadari
10.
Litotes
majas yg menyatakan berlawanan, memperkecil, atau memperhalus keadaan.
Terimalah pemberian yang tidak berharga ini.
11.
Metonimia
majas yg memakai nama karakteristik atau hal yang ditautkan dengan
orang, barang sesuai penggantinya
Dia ke Jakarta naik Garuda
12.
SinekdokParsprototo
penyebutan sebagian untuk maksud keseluruhan
Saya nir melihat btg hidungnya
13.
Sinekdok Totem Protaparte
penyebutan keseluruhan buat maksud sebagian.
Indonesia meraih medali emas dalam pertandingan itu.
14.
Alusio
majas yg memilih secara tidak langsung ke suatu peristiwa dengan memakai peribahasa
Menggantung asap saja kerjamu sejak tadi. (membual, omong kosong)
15.
Eufeumisme
majas yg halus menjadi pengganti ungkapan
Pemerintah mengadakan penyesuaian harga BBM, (menaikkan)
- MemaknaiIsi Tersurat pada Karya SastraMemaknai isi tersurat pada karya sastraadalah memaknai apa yang secara kentara atau eksplisit yang terdapat pada dalamkalimat-kalimat yang tertulis di pada teks sastra.isi tersurat pada karya sastra dapatdilihat berdasarkan unsur-unsur intrinsiknya. Unsur intrinsik karya sastra merupakanunsur pembangun atau pembentuk karya sastra. Karya sastra terdiri atas prosa,drama, serta puisi. Karya sastra yang berbentuk prosa meliputi novel, cerpen,roman, atau novelet.Unsur intrinsik cerpen yang lain sebagaiberikut.1. Tema:pokok pikiran cerita.2. Amanat: pesan yang ingin disampaikan penulis.3. Alur:rangkaian insiden yangmembentukcerita.4. Perwatakan : cara pengarang menggambarkanwatak tokoh.5. Latar : merupakanketerangan tempat, waktu, dan suasana terjadinya peristiwa dalamcerita.6. Gaya bahasa: corak pemakaian bahasa.7. Sudut pandang: Posisi pengarang dalamcerita.
- Level AplikasiLevelaplikasi adalah Keterampilan penguasaan konsep sastra serta penerapannya untukmemahami teks sastra. Peserta didik dituntut kemampuan menerapkan konsep sastrayang dikuasainya buat memahami teks sastra yang meliputi menyimpulkan isitersirat dalam cerpen/novel (pertarungan, sebab konflik, akibat konflik, amanat,nilai-nilai).Menyimpulkanisi implisit merupakan menyimpulkan isi yang tersembunyi atau nir tertulis dalamteks sastra (cerpen, novel, dan sebagainya).
- MenyimpulkanKonflik, Sebab Permasalahan, dan Akibat Pertarunga dalam CeritaKonflikdalam sebuah cerita adalah bagian yg memberitahuakn adanya pertentangan dalamcerita. Biasanya koflik terjadi lantaran adanya benturan atau ketidakserasian,baik dengan dirinya atau menggunakan tokoh lain.Adabeberapa jenis pertarungan dalam sebuah cerita, di antaranya adalah
- Konfliktokoh dengan tokoh lain.
- Konfliktokoh dengan dirinya sendiri.
- Konfliktokoh dengan lingkungan atau budayanya.Sebelum terjadi koflik pada cerita,umumnya pengarang akan menyajikan peristiwa atau hal yg menyebabkanterjadinya konfli atau yang dianggap karena perseteruan. Pertarunga kemudian diikutioleh insiden atau hal yg diakibatkan atau ditimbulkan setelah terjadinyakonflik atau yg dianggap dampak perseteruan.
- Menyimpulkanamanat ceritaAmanat adalah pesan yang ingindisampaikan pengarang kepada pembaca.Tips Menentukan Amanat Cerita:
- Untukhal-hal yg baik, pembaca diajak/dihimbau buat melakukan (umumnya ditandaidengan istilah kerja berpartikel –lah). Misalnya, pedulilah, bantulah, dansebagainya.
- Untukhal-hal negatif, pembaca dihimbau untuk tidak melakukan (biasanya ditandaidengan penggunaan kata jangan).
- MenyimpulkanNilai-Nilai dalam CeritaNilai merupakan sesuatu yang krusial atauhal-hal yang berguna bagi insan atau humanisme yg sebagai sumberukuran dalam sebuah karya sastra.Macam-macam nilai dalam karya sastraantara lain menjadi berikut.
- Nilaisosial/kemasyarakatan, yaitu nilai-nilai yang berkaitan menggunakan hubungan antarmanusia. Misalnya, sifat yang suka memperhatikan kepentingan generik (menolong,berderma, dan lain-lain).
- Nilaibudaya, yaitu nilai yang berkaitan menggunakan pikiran, logika budi, agama,kesenian, serta norma adat suatu loka yang sebagai norma dan sulitdiubah. Misalnya, upacara pernikahan, upacara kematian, dan sebagainya.
- Nilaimoral/budi pekerti, yaitu nilai yg berkaitan dengan perbuatan yg baik(positif) dan perbuatan jelek (negatif). Misalnya, berbakti dalam orang tua(positif) serta durhaka (negatif), menepati janji (positif) dan ingkar janji(negatif), serta sebagainya.
- Nilaireligi/keagamaan, yaitu nilai yang berkaitan menggunakan ajaran-ajaran agama.misalnya, melaksanakan ibadah, puasa, zakat, serta sebagainya.
- Level PenalaranLevelpenalaran dikategorikan level tinggi pada keterampilan membaca. Pada level inimengharuskan siswa buat melakukan analisis, evaluasi, buatan apayang dibacanya. Pada level ini anak didik dituntut sanggup :
- membandingkanisi, pola penyajian, dan bahasa karya sastra (menurut gaya, tema, unsur)
- menganalisishubungan antarbagian karya sastra
- membuktikansimpulan menggunakan data dalam karya sastra (bukti tabiat, setting, nilai)
- mengaitkanisi menggunakan kehidupan saat ini
- menilaikeunggulan/kelemahan karya sastra
- meringkasisi karya sastra
Dibawah ini akan diuraikan kemampuan yang wajib dimiliki oleh peserta didik dalammembaca teks sastra dalam level penalaran.
- MembandingkanIsi, Pola Penyajian, serta Bahasa Karya Sastra (Berdasarkan Gaya, Tema, Unsur)Membandingkan isi, pola penyajian, danbahasa karya sastra artinya memilih persamaan dan atau perbedaan antarakarya sastra satu dengan lainnya. Karya sastra yang dibandingkan dapat antarajenis teks yang tidak sama (contohnya antara cerpen dan novel) juga jenis teksyang sama (misalnya sama-sama cerpen atau sama-sama pantun).Contoh perbandingan antara dua tekssastra yg berbeda jenisnya.
Karakteristik cerpen
Karakteristik Novel (terkini).
1.struktur ceritanya pendek sehingga bisa dibaca dalam sekali duduk (setengah hingga dua jam).
2. Alur dalam cerpen dalam umumnya tunggal, hanya satu urutan peristiwa yang diikuti sampai insiden berakhir.
3. Tema pada cerpen hanya satu.
4. Tokoh-tokoh pada cerpen diceritakan terbatas (singkat, tidak detail).
5. Latar pada cerpen tidak memerlukan detail-detail khusus, contohnya menyangkut keadaan tempat dan sosial. Cerpen hanya memerlukan deskripsi latar secara garis akbar atau secara tersirat.
1. Gaya bahasa lebih lugas.
2. Alur yang digunakan umumnya alur adonan.
3. Amanat nir secara pribadi disampaikan sang pengarang.
4. Tema yg dipakai lebih luas.
Contoh perbandingan teks sastra yang sejenis
Karakteristik Novel Angkatan 20-an
Karakteristik Novel Angkatan 30-an
1. Lsi novel mendeskripsikan kontradiksi paham antara kaum tua serta kaum muda.
2. Lsi novel menampilkan duduk perkara kawin paksa.
3. Isi novel mendeskripsikan jiwa kebangsaan belum maju.
4. Gaya bahasa dalam novel lebih seringkali meng-pakai syair, pantun, dan pepatah.
1. Pengarang lebih bebas memilih nasib karya sastranya sendiri.
2. Isi novel menampilkan duduk perkara yang dihadapi rnasyarakat kota,
3. Novel Angkatan 30-an mendeskripsikan cara memakai kebebasan serta fungsi kebebasan pada warga .
4, Novel Angkatan 30-an nir memakai pepatah. Bahasa dalam novel lebih acapkali menggunakan ungkapan.
- MenganalisisHubungan Antarbagian Karya SastraMenganalisis hubungan antarbagian karyasastra merupakan mencari hubungan antara unsur –unsur pembangun karya sastra baikunsur intrinsic juga unsur ekstrinsik karya sastra.Misalnya, interaksi antara tabiat tokohdengan setting cerita.
- membuktikansimpulan menggunakan data dalam karya sastra (bukti tabiat, setting, nilai)Membuktikan simpulan data pada karyasastra artinya menyimpulkan unsur-unsur pada karya sastra seperti tabiat tokoh,setting, dan nilai-nilai pada karya sastra berdasarkankata/kalimat/paragraf dalam karya sastra.
- mengaitkanisi menggunakan kehidupan saat iniIsi karya sastra merupakan potretkehidupan rakyat. Nilai-nilai dalam karya sastra bekerjasama erat dengannilai-nilai dalam kehidupan konkret di rakyat. Bahkan nilai-nilai dalam karyasastra usang (gurindam, hikayat, serta sebagainya). Permanen relevan dengan kehidupanmasyarakat waktu ini.5.menilai keunggulan/kelemahan karya sastraMenilai keunggulan karya sastra adalah menentukankebaikan/kelebihan suatu karya sastra. Menilai kelemahan karya sastra artinyamenilai kelemahan suatu karya sastra.
Penilaian terhadap suatu karyadapat disampaikan melalui resensi, kritik, serta esai. Resensi adalah tulisanberisi ulasan, per-timbangan, atau pembicaraan suatu karya (sastra, nonsastra,film, dan drama) menggunakan tujuan buat mengungkapkan warta pada pembacaterhadap sebuah karya, patut mendapat sambutan atau tidak. Resensi kitab atau karya sastra berisiinformasikabar berikut.
- Identitasbuku (judul, pengarang, penerbit, tahunterbit, serta tebal laman).
- Sinopsis,unsur ekstrinsik, intrinsik (buat buku fiksi), dangambaran isi kitab (buat nonfiksi).
- Nilaibuku (kelebihan dan kekurangan buku).
- Keterbacaanatau kecocokan pembacanya.
Kritik sastra merupakan penilaian baik burukterhadap karya sastra. Kritik sastra mirip resensi. Akan namun, kritik sastralebih ilmiah daripada resensi. Kritik sastra dapat menilai isi, bentuk, atauperistiwa yg terdapat pada sastra. Esai membahas kasus sinkron denganpendapat penulis. Jadi, satu masalah dapat ditulis sebagai esai tidak sinkron. Esaicenderung sederhana, padat, dan fokus kepada perkara. Kalimat-kalimat esaimenggunakan kalimat bersifat eksklusif. Kalirnat pada esai bergantung kepadakekhasan penulis bersangkutan.
- Meringkas Karya SastraMeringkas merupakan menyajikan secaralebih singkat atau pendek yang berisi hal-hal penting suatu cerita. Bentukringkas berdasarkan sebuah cerita (contohnya, novel serta drama) dianggap dengan synopsis.