SAKA BAHARI

MENGENAL SAKA BAHARI





Sebagaimana kita maklumi, tanah air tercinta kita terdiri menurut perpaduan kepulauan yang terhampar disepanjang katulistiwa, yang jika dibandingkan menggunakan benua Eropa hampir sama luasnya. Sejarah pernah mencatat jaman keemasan Bahari tempo dulu, ialah takkala Kerajaan Sriwijaya serta Majapahit mampu mempersatukan Nusantara, sedang pengaruhnya bisa dirasakan hingga di Madagaskar, Arab dan India di sebelah Barat, Malaya dan negara Cina di Utara, dan Philipina dan perpaduan kepulauan pada lautan Pasifik di bagian Timur. Kita permanen terkesan akan kemegahan Armada perangnya, dengan para Panglimanya Nala, Patiunus, bahkan terdapat Panglima puterinya Malahayati berdasarkan kerjaan Aceh, dan masih poly lagi lainnya.tetapi sejak kedatangan bangsa Eropa termasuk Belanda yang haus akan penjajahan itu, maka sejak di awal abad ke XVII, semangat kebaharian kita kian menurun, bahkan kemudian hampir punah sama sekali. Adapun senjata terampuh yg mereka miliki bukan berupa perangkat perangnya, tetapi justru politik “DEVIDE ET IMPERA” nya, Seiring dengan tumbuhnya pencerahan Nasional Bangsa Indonesia, maka lalu lahirlah aneka macam konvoi kepanduan di kalangan kita, sebelum adanya Kepanduan Nasional, terlebih dahulu masyarakat Belanda telah menciptakan NIPV, menggunakan ZEEVERKENNER (PANDU LAUT)nya, yg maksud buat mencetak kader pelaut dikalangan para remaja Bangsa Belanda.
Sesudah Proklamasi Kemerdekaan, maka dalam tahun 1945 itu pula kita membentuk satu satunya Gerakan Kepanduan, yang diberi nama Pandu Rakyat Indonesia. Tetapi buat Pria bagian Pandu Laut baru dilaksanakan disekitar tahun 1952, dengan memperoleh partisipasi berdasarkan aneka macam instansi pemerintah khususnya menurut pihak ALRI. Dengan dibentuknya Gerakan Pramuka pada tahun 1961, maka Pandu Laut di rubah namanya menjadi urusan Samudra, buat akhirnya dirubah lagi menjadi Saka Bahari yg kita kenal dewasa ini
Dalam rangka menaikkan keterpaduan serta pelatihan Satuan Karya Pramuka Bahari dicermati perlu mengadakan penyempurnaan Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka Bahari, melalui Instruksi Bersama Kepala Staf TNI Angkatan Laut serta Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor :  INS/I/VI/1983/ 081 Tahun 1983  mengenai Satuan Karya Pramuka Bahari; dengan keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka  Nomor 019 Tahun 1991 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka Bahari
Saka BahariSatuan Karya Pramuka Bahari adalah wadah bagi Pramuka yg menyelenggarakan kegiatan-aktivitas nyata, produktif dan berguna pada rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan perilaku hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut serta perairan pada.

Tujuan
1. Memiliki tambahan pengetahuan, pengalaman, keterampilan serta kecakapan di bidang kebaharian, yang dapat menjurus pada kariernya di masa mendatang.
2.   Memiliki rasa cinta kepada bahari dan perairan pada berikut seluruh isinya dalam khusunya serta rasa cinta kepada tanah air Indonesia pada umumnya.
3.   Memiliki sikap dan cara berfikir yg lebih matang dalam menghadapi segala tantangan hidup, terutama menyangkut kebaharian.
4.   Mampu menyelenggarakan proyek-proyek aktivitas di bidang kebaharian secara positif berdaya guna serta tepat guna, sesuai menggunakan minat dan bakatnya serta berguna bagi rakyat sekitarnya.

Sasaran
a.  Mampu dan bisa memanfaatkan segala pengetahuan, pengalaman dan kecakapannya buat ikut berperan dan secara aktif dalam Pembangunan Nasional, khhususnya pada bidang kebaharian.
b. Merasa ikut bertanggungjawab terhadap kelestarian lingkungan hidup yang menyangkut kebaharian.

Saka Bahari mencakup 4 krida, yaitu :
– Krida Sumberdaya Bahari
– Krida Jasa Bahari
– Krida Wisata Bahari
– Krida Reksa Bahari

Krida Sumberdaya Bahari, terdiri atas 6 (enam) SKK :
SKK Penangkapan Ikan
SKK Alat Penangkap Ikan
SKK Budidaya Laut
SKK Pengolahan Hasil laut
SKK Budidaya Air Payau/Tambak
SKK Pertambangan Mineral.

Krida Jasa Bahari, terdiri atas 9 (sembilan) SKK :
SKK Listrik
SKK Mesin
SKK Pengecatan
SKK Elektronika
SKK Pengelas
SKK Perencana Kapal
SKK Perahu Motor
SKK Pelaut
SKK Operator Alat Bongkar Muat.

Krida Wisata Bahari, memiliki 8 (delapan) SKK :
SKK Renang
SKK Layar
SKK Selam
SKK Dayung
SKK Ski Air
SKK Pemandu Wisata Laut
SKK Selancar Angin
SKK Penyelamatan di Pantai.

Krida Reksa Bahari, mempunyai 7 (tujuh) SKK :
SKK Navigasi
SKK Telekomunikasi
SKK Isyarat Bendera
SKK Isyarat Optik
SKK Pelestarian Sumberdaya Laut
SKK Pengemudi Sekoci
SKK SAR di Laut.

Program/Kegiatan :
Dengan pesatnya perkembangan zaman tantangan yg dihadapi Bangsa Indonesia semakin komplek menggunakan adanya globalisasi tekhnologi, budaya serta lain-lain, menyulut semangat Saka Bahari menunjukkan eksistensi diri menggunakan terus  aktif mengasah kemampuan diri melalui kegiatan-aktivitas produktif. Beberapa  kegiatan program tersebut diantaranya:
  • Pelantikan Mabi Saka Bahari 2010
  • Pelantikan Pengurus Saka Bahari Masa Bhakti 2008-201
  • Peran Saka Bahari 2010 pada Pulau Nipah dimana dimungkinkan tiap saka mentranfer bidang keilmuan masing-masing, diikuti sang 7 Saka yg terdapat diGerakan Pramuka : Saka Bahari, Saka Bakti Husada, Saka Bhayangkara , Saka Dirgantara , Saka Keluarga Berencana (Kencana) Saka Tarunabumi, Saka Wanabakti, Saka Wira Kartika
  • Apel Besar Saka Bahari 2011
  • Perjusami Saka Bahari
  • Rapim Saka Bahari
  • Scout Diving di Situbondo, Jawa Timur
  • Pelayaran dan Perkemahan Bhakti Saka Bahari pada Pulau Sebatik serta Nunukan 2011
  • Kegiatan-kegiatan ini sangat krusial lantaran pertama menumbuhkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air ke 2 adalah menumbuhkan perasaan cinta kepada Penciptanya, saling menghargai serta menghormati sesama, yg semua itu menunjuk dalam menaikkan kesadaran bela negara pada rangka turut serta  menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di semua Indonesia

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel