Buka Perkemahan Nasional AlAzhar Kak Kwarnas Jelaskan Filosofi Tunas Kelapa


Ketua Kwarnas Kak Adhyaksa Dault menabuh Gong pertanda perkemahan pramuka Al-Azhar se Indonesia resmi dibuka, di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Jumat (28/4/2016)
‎Jakarta – Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Kak Adhyaksa Dault membuka kegiatan Perkemahan Pramuka Al-Azhar se Indonesia di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (28/4/2016)
Di awal sambutanya Kak Adhyaksa mengingatkan balik masa mudanya waktu beliau sekolah Sekolah Menengah pertama di Al Azhar Jakarta. 40 tahun yang kemudian, Kak Kwarnas pernah ikut aktivitas Pramuka di Cibubur mewakili SMP Al-‎Azhar Gugus Depan.
‎”SMA pula tetap pada Pramuka walaupun bukan di Al-Azhar. Menjadi, ketua KNPI, sebagai menteri itu berkat bimbingan Pramuka‎,” tuturnya.
Menurutnya, materi dan simbol-simbol yang terdapat pada Pramuka poly mengadung makna yg filosofis. Salah satunya merupakan Tunas Kelapa yang sebagai lambang Pramuka Indonesia. Kak Adhyaksa pun lantas menanyakan pada para adik-adik Pramuka.
“Saya ingin tanya kepada adik-saudara termuda Pramuka. Kenapa lambang Pramuka Tunas Kelapa?” tanyanya.
‎”Lantaran Tunas Kelapa hidup dimana saja. Tidak ada butir pada dunia yang butir jatuhnya sekeras buah kelapa, ketika dimakan pun butuh proses yang tidak instan, bahkan hingga menjadi santan. Semua butuh proses,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kemuridan dan Pusat Pengembangan Pembelajaran Direktorat Dikdasmen Al-Azhar, Kak Gunanto‎ mengungkapkan rasa terimakasih karena sudah menerima suport dan dukungan menurut Kwarnas pada menyelenggarakan kegiatan ini.
Menurutnya, perkemahan nasional ini pula bagian dari upaya Al-Azhar sebagai Pramuka disukai para siswa. Lantaran itu, setiap aktivitas Pramuka beliau upayakan dikemas pada aktivitas yang “Keren, Gembira dan Asyik‎.”
Kegiatan ini diikuti oleh 41 sekolah Al-Azhar se-luruh Indonesia‎ dengan jumlah peserta 601 orang. Selama proses aktivitas yg berlangsung selama 3 hari 28-30 hari peserta akan diajari materi edukatif dan kepramukaan. 60 % materi edukatif dan 40 persennya kepramukaan. (HA /Humas Kwarnas)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel