Gerakan Pramuka Berikan Bantuan kepada Suku Rohingya dan Bangun Masjid di Myanmar
Monday, May 20, 2019
Edit
Kak Eko, Kak Adhyaksa dault, Kak Marbawi serta Kak Hariqo pada program Gerakan Pramuka Berikan Bantuan pada Suku Rohingya Myanmar
Jakarta, Kamis yang lalu (16/6) Andalan Nasional Gerakan Pramuka Bidang Pengabdian Masyarakat dan Siaga Bencana Kak Eko Sulistio mendatangi tempat tinggal Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Kak Adhyaksa Dault pada Kalibata Jakarta Selatan.
Kedatangan Kak Eko tidak lain ingin minta izin dan doa kepada Kak Adhyaksa buat kembali terlibat dalam aksi-aksi humanisme. Ia akan berangkat ke Myanmar untuk memberikan donasi kepada para pengungsi berdasarkan suku Rohingya, dan dilanjutkan terbang ke Suriah dalam Sabtu (18/6/2016)
Kak Eko adalah satu-satunya anggota Pramuka mewakili Kwarnas yang kerap terlibat dalam aksi-aksi humanisme terhadap korban bencana baik pada luar negeri maupun di pada negeri. Kedatangan ke Myanmar juga telah buat kesekian kalinya.
Kepada Humas Kwarnas, Kak Eko menceritakan syarat Suku Rohingya yang memprihatinkan, sebagai suku minoritas, Rohingya nir pernah diakui sebagai rakyat negara Myanmar.
Mereka hayati pada ketidakjelasan, nir punya hak untuk menerima pendidikan, kesehatan, nir punya hak buat mendapat pekerjaan, dan tidak punya hak buat hayati bebas serta mandiri.
“Jadi betul-benar memprihatinkan, mereka bisa hidup lantaran mengandalkan donasi dari negara-negara lain, padahal mereka telah ratusan tahun tinggal di Myanmar,” pungkasnya.
Kak Eko berada di wilayah Rakhine State Camp selama lebih kurang satu minggu, di loka ini setidaknya terdapat 300 ribu pengungsi yg membutuhkan pertolongan menurut negara-negara luar. Selama dilokasi Kak Eko memberikan bahan-bahan logistik dan menu buka puasa.
“Lantaran Suku Rohingya ini kebanyakan Muslim,” ungkapnya.
Sampai ketika ini belum terdapat kepastian menurut Pemerintah Myanmar kapan Suku Rohingya akan diakui sebagai rakyat negara, supaya punya hak yang sama dengan yg lain. Kak Eko selalu berharap situasi misalnya ini nir terjadi di Indonesia.
Selain memberikan bantuan pada pengungsi Rohingya, kak Eko juga akan menaruh bantuan buat pembangunan masjid Indonesia di Myanmar sang KBRI di Yanggon. Setelah itu dia eksklusif ke
Suriah pada camp pengungsian di Gaziantep daerah Killis Turkey Daerah perBatasan dengan Allepo.
“Pengungsi Suriah itu jutaan tersebar di seluruh negara, jikalau di wilayah Killis itu sekitar 120 ribu pengungsi karena pertarungan perang saudara. Belum kentara sampai kapan waktunya di sini,” tutupnya. (HA/Humas Kwarnas)
pramuka.or.id