Hubungan antara pembina dengan peserta didik
Hubungan antara pembina menggunakan peserta didik menggunakan sistim among.
>> Sistim among berarti mendidik anggota Gerakan Pramuka sebagai manusia merdeka jasmani, rohani, serta pikirannya, disertai rasa tanggungjawab dan kesadaran akan pentingnya bermitra menggunakan orang lain.
>> Sistim among mewajibkan para pembina pramuka melaksanakan prinsip-prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
- Ing ngarso sung tulodo maksudnya pada depan sebagai teladan
- Ing madyo mangun karso maksudnya ditengah membentuk kemauan
- Tut wuri handayani maksudnya berdasarkan belakang memberi dorongan serta dampak yg baik ke arah kemandirian.
>> Dalam melaksanakan tugasnya pembina wajib bersikap serta berperilaku dari:
- Cinta kasih, kejujuran, keadilan, kepatutan, kesederhanaan, kesanggupan berkorban dan rasa kesetiakawanan sosial.
- Disiplin disertai inisiatif dan tanggungjawab terhadap diri sendiri, sesama manusia, negara dan bangsa, alam dan lingkungan hayati, dan bertanggung-jawab pada Tuhan Yang Maha Esa.
>> Hubungan pembina menggunakan pesertadidik adalah hubungan spesial , yaitu setiap pembina wajib memperhatikan perkembangan pesertadidiknya secara langsung agar perhatian terhadap pembinaannya bisa dilaksanakan sesuai menggunakan tujuan kepramukaan.
>> Pembina berusaha secara bertahap menyerahkan pimpinan kegiatan sebesar mungkin pada pesertadidik, sedangkan pembina secara kemitraan memberi semangat, dorongan serta imbas yg baik.
>> Hubungan antara pembina menggunakan pesertadidik merupakan interaksi keluarga, hal inii diwujudkan dalam panggilan sebagai berikut:
- Ibunda atau Ayahanda, disingkat Bunda atau Yanda untuk Pembina Siaga.
- Bucik atau Pakcik buat Pembantu Pembina Siaga.
- Kakak disingkat Kak buat Pembina Penggalang dan para Pembantu Pembina Penggalang.
>> Kakak disingkat Kak buat Pembina Penegak dan para Pembantu Pembina Penegak.
>> Kakak disingkat Kak buat Pembina Pandega.