Pembina Pramuka Harus Kreatif Kemas Latihan
Monday, May 20, 2019
Edit
Magelang - Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Magelang, Jawa Tengah, mendorong kalangan pembina buat kreatif mengemas pola latihan supaya menarik minat anak-anak di daerah itu pada mengikuti banyak sekali kegiatan kepramukaan secara sukarela.
"Kegiatan kepramukaan dikemas, supaya anak-anak tidak terpaksa mengikuti latihan pramuka, hanya lantaran dipercaya harus. Akan namun, mereka dengan sukarela buat kegiatan kepramukaan," istilah Sekretaris Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Magelang Waluyo di Magelang, Sabtu.
Ia menyampaikan hal itu saat Temu Pembina Pramuka bertema "Menjadi Pembina Ideal pada Abad 21" , sebagai rangkaian aktivitas HUT ke-43 SDK Santa Maria Kota Magelang. Narasumber lainnya pada aktivitas yang dibuka sang Kepala Seksi Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Magelang Mursidi serta diikuti puluhan pembina pramuka aneka macam sekolah dasar di wilayah itu, merupakan pegiat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Zainul Arifin.
Waluyo mengemukakan mengenai kecenderungan anak-anak waktu ini yang lebih bahagia bermain dengan komputer jinjing, telepon seluler, serta global maya, ketimbang mengikuti latihan pramuka.
"Ini bukan beban untuk para kakak pembina, akan namun menjadi tantangan agar mampu membuat format dan modul latihan yang menarik, supaya anak-anak senang ikut kepramukaan," pungkasnya.
Ia juga mengatakan bahwa kesamaan makin bertenaga berbagai bentuk "out bond" yang ditangani secara menarik sang kalangan penyelenggara aktivitas dengan porto yg nir murah.
"Sekarang ini aktivitas 'workshop' dan diklat (pendidikan dan latihan) saja, diawali dengan 'out bond' menggunakan porto nir murah. Basis 'out bond' itu adalah kepramukaan. Kalau dicermati, seluruh bentuk permainan dalam 'out bond' ada pada pramuka. Sebenarnya pramuka lebih dulu melakukan aktivitas-kegiatan itu, namun mereka (event organizer, red.) pinter melihat peluang itu, buat mampu dimanfaatkan," katanya.
Pada kesempatan itu, dia pula mengungkapkan mengenai kebijakan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan terkait menggunakan pendidikan budi pekerti untuk membangun karakter murid.
Pendidikan karater, pungkasnya, sejak dahulu jua telah sebagai basis aneka macam bentukkegiatan kepramukaan.
"Dalam pendidikan karakter itu, bukan menggunakan omongan, tetapi dengan menaruh contoh atau keteladanan pada anak-anak. Itu yg sulit," ucapnya.
Zainul yang jua jajaran pimpinan Kelompok Kerja Saka Bakti Husada Kwarnas Gerakan Pramuka itu, mengemukakan pentingnya para pembina pramuka tahu panduan dasar kepramukaan supaya mampu mengelola latihan buat anak-anak secara menarik.
Pembina pramuka, katanya, harus kreatif, aktif, dan bisa menganalisa banyak sekali kebutuhan anak didik.
Ia menyampaikan kalangan pembina dituntut kemampuan mengembangkan metode latihan kepramukaan.
"Karena pramuka itu pilihan. Kalau tidak jeli menjadikan aktivitas yang menarik, menantang, dan menyenangkan, siap nir dipilih anak-anak," katanya.
antarajateng.com