PERAIRAN DAN JENIS IKAN TERKENA OVER FISHING

Perairan Dan jenis Ikan Yang Mengalami Over Fishing - Over fishing pada suatu daerah sudah menjadi permasalahn yg sangat fundamental dimana dampak berdasarkan over fishing maka hasil tangkapan nelayan mengalami penurunan yg begitu drastis. Apabila hasil tangkapa menurun maka di pastikan pendapatan nelayan jua akan berkurang.

penyebab dari gejala tangkap lebih atau yang dikenal menggunakan istilah over fishing ini, adalah adanya ketimpangan struktur armada penangkapan yang didominasi oleh kapal tanpa motor. 

Dan selain ketimpangan armada pula di lantaran kan kurangnya SDM buat pemanfaatan hasil perikanan yang ada.

Dengan komposisi kapal atau armada yang didominasi sang kapal tanpa motor atau yang lebih populer dengan sebutan armada semut, maka kawasan perairan yang mengalami tekanan eksploitasi yang besar adalah perairan pantai. 

Seperti hanya perairan di pantai utara jawa dimana dominasi nelayan masih banyak pada zona kurang dari 4 mill dan itu mengakibatkan peluang ikan ikan kecil buat sebagai hidup semakin sulit akhirnya perairan mengalami degradasi dan over fishing pun terjadi

Perairan Dan jenis Ikan Yang Mengalami Over Fishing


Permasalahan lain  atau info yang menjadi over fishing pada tempat perairan indonesia  antara lain

- jumlah nelayan yg besar , 

- IUU (Illegal, Unreported, Unregulated Fishing ), Selama ini Illegal fishing musuh primer kemajuan Perikanan

- degradasi lingkungan,  Rusaknya habitas dampak destructive Fishing.

- kesadaran para nelayan dan pelaku bisnis Untuk Tidak memakai alat tangkap yg tidak ramah lingkungan. Contoh indera tangkap ramah lingkungan seperti Gillnet dan Bubu

(sense of businessmasih rendah, pemahaman aparat tentang swatantra daerah sempit, serta peningkatan penegakan hukum. Kondisi ini tidak hanya menyebabkan over eksploitasi, tetapi juga rendahnya produktivitas nelayan.

Melihat  begitu sangat bergarga dan pentingnya kiprah dan  nilai strategis  sumber daya belajar pramuka maka informasi serta  permasalahan yang dihadapi diperlukan peraturan serta kebijakan pada mengelola serta menjaga kelestarian potensi-potensi tersebut agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan (sustainable). 

KKP pun memberikan Opsi tentang VISI serta MISI nya dimana VISI serta MISI tadi pada jalankan secara kontiyu dan tepat sasaran.

Oleh karena itu, perlu Kementrian kelautan serta perikanan mulai memetakan perseteruan permasalah yg ada dengan terstruktur serta terjadwal supaya 3 pilar KKP sahih sahih pada rasakan oleh nelayan

Beberapa Perairan serta  jenis sumberdaya yg telah mengalami tanda-tanda OVER FISHING Atau tangkap lebih adalah: 

- Ikan pelagis besar pada lebih kurang perairan Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik.

- Ikan pelagis kecil di lebih kurang perairan Selat Malaka serta Laut Jawa. 

- Ikan demersal pada lebih kurang perairan Selat Malaka, Selat Makasar serta Laut Flores, Laut Sulawesi serta Samudera Pasifik dan Laut Arafura.

- Ikan karang konsumsi di perairan Laut Jawa, Selat Makasar dan Laut Flores, Laut Banda, Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik serta Samudera Hindia. 

- Udang peneid hampir di seluruh perairan kecuali di perairan Laut Seram hingga Teluk Tomini, Laut Sulawesi serta Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.

- Lobster pada perairan Selat Makasar serta Laut Flores. Cumi-cumi di perairan Selat Malaka, Laut Jawa, Selat Makasar serta Laut Flores serta Laut Arafura.  

Untuk mengenal Nama nama Ikan Laut maka asal daya ikan laut harus selalu pada jaga.

Dengan bertujuan buat mengatur supaya pertarungan over fishing mampu teratasi maka pada hal ini KKP mengeluarkan beberapa peraturan supaya over fishing dan kerusakan daerah asal bisa pada kurangi maka keluarlah beberapa kebijakan deiantarannya adalah PERMEN 02 Tahun2019 serta PERMEN 71 tahun2016.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel