Pramuka Kota Bandung

Pramuka Kota Bandung

Saresehan Geologi Populer : 200 Tahun Tambora

Posted: 23 Feb2019 07:39 PM PST

Caption : Pakar Vulkanologi Universitas Padjadjaran Prof. Adjat Sudratjat  memaparkan sejarah kedahsyatan letusan Gunung Tambora pada tahun 1815 hingga mampu mengguncang global dan segala aspek yg mempengaruhinya pada Saresehan Geologi Populer bertajuk "200 Tahun Tambora", di Auditorium LT.I Badan Geologi, Jalan Diponegoro Bandung, Senin (23/dua/2015).

Berbicara Gunung Tambora berkisah jua mengenai kedahsyatan letusannya yg pernah terjadi dalam tahun 1815 sampai bisa mengguncangkan dunia terutama beberapa negara Eropa melebihi dahsyatnya letusan Gunung Kerakatau dalam 1883. Peristiwa alam yg langka tersebut tidak hanya menelan korban jiwa manusia dan mahluk hayati lainnya dan mal saja, melainkan mampu merubah peradaban dan tingkah laku insan." Letusan Gunung Tambora 1815 silam, sudah banyak menelan korban jiwa dan mal, bahkan impak berdasarkan letusannya nir hanya dirasakan di negeri kita saja, tapi mampu mempengaruhi lebih menurut sepuluh negara di dunia, bahkan disisi lain mampu merubah peradaban serta tingkah laris insan," ujar Pakar Vulkanologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Adjat Sudrajat pada paparannya bertajuk "200 Tahun Tambora" pada kegiatan Saresehan Geologi Populer yang rutin digelar Badan Geologi, di Auditorium Lt.I Badan Geologi, Jalan Diponegoro Bandung, Senin (23/2/2015). Acara yang poly dihadiri warga , pelajar dan mahasiswa dan ahli geologi ini berkaitan dengan diterbitkannya kitab Badan Geologi bertajuk "200 Tahun Gunung Tambora : Tambora Menyapa Dunia". Di dalam Gunung Tambora yg berada di Pulau Sumbawa, terletak pada semenajung Sanggar terdapat potensi alam yang hingga saat ini belum digali seperti kandungan emas dan tembaga," ujar Adjat yang menyatakan impak berdasarkan letusan gunung tambora ternyata berdampak baik dan bermanfaat positif baik bagi pemerintah wilayah setempat juga masyarakatnya. Dalam buku ini pada tampilkan lukisan yg menggambarkan kepanikan penduduk waktu terjadi letusan gunung tambora serta gambar tulang penduduk kerajaan tambora yg terkubur sang endapan piroklastik setebal 2-3 meter. " Terbukti sistem budaya sudah ada pada sekitar Gunung Tambora dan kentara dari para pakar indikasinya mengarah kepada peradaban modern, galat satunya ditemukan keramik yg dari berdasarkan Kambodja," terperinci Adjat. Tidak hanya itu, pada buku tadi masih ada gambar ilustrasi bagaimana panglima perang Prancis Napoleon akhirnya menyerahkan diri waktu kalah perang pada Waterloop Belgia, karena cuaca serta debu berdasarkan Gunung Tambora yang menutupi langit Eropa menjadikan pasukan Napoleon tidak mampu memakai senjata Meriam. Termasuk cerita horror tentang sosok Frankestein yang pada tulis sang Marry Shelley karena terinspirasi sang kelamnya udara yg disebabkan letusan Gunung Tambora selama 3 tahun berturut-turut serta kitab tersebut akhirnya menyebar di seluruh global.  " Dibawah kaldera Gunung Tambora terdapat Doro Afi Toi, yang merupakan gunung api mini yg tumbuh sejak 1847, sekali waktu memuntahkan material, kini hanya menghembuskan asap mini serta penyebaran piroklastik yg didapatkan letusan gunung Tambora 1815 menampakan bahwa lereng timur lebih di dominasi sang bongkah-bongkah pumis dibandingkan menggunakan lereng sebelah barat," terang Adjat yang menerangkan gambar bagaimana pulau Santonda yang berada di kaki gunung Tambora, air danaunya memiliki rasa lebih asin daripada air bahari. Tidak cukup sampai disitu, dalam kitab ini, masih ada gambar Dr. Maryam sebagai pewaris Kerajaan Bima yg masih mempunyai buku catatan kerajaan Bima yang isinya menceritakan kronologis geologi letusan Tambora yang hingga sekarang masih menyimpan rahasia. " Tambora pada April2019 akan diusulkan pemerintah sebagai taman bumi nasional serta global," lanjut Adjat yang juga dalam tujuh April2019 akan berbicara mengenai Gunung Tambora pada pertemuan bersama para ahli Vulkanologi se-global pada Swiss. Masih pada bulan April2019, khusus Pemda Nusa Tenggara Barat pada rangka memperingati 200 Tahun Tambora akan menggelar Festival bertema "Tambora Menyapa Dunia". (Benny K /MOTP)

You are subscribed to email updates from Pramuka Kota Bandung
To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. Email delivery powered by Google Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel