Wagub Jatim jadikan Pramuka tidak kuno
Surabaya – Wakil Gubernur Jawa Timur H Saifullah Yusuf meminta para aktivis buat menjadikan Pramuka agar tidak dianggap kuno menggunakan permanen mengikuti perkembangan zaman.
“Jadi, Pramuka harus mengikuti zaman,” katanya saat melantik Pengurus Majelis Pembimbing dan Pembina Gugus Depan Surabaya 622-623 Pangkalan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sebagaimana dikutip Humas Unair Surabaya, Kamis.
Dalam pelantikan pengurus masa bakti tahun2018-2019 yg dirangkai dengan pembukaan Kursus Mahir Dasar Pramuka Unair di kampus setempat (4/5) itu, beliau menjelaskan Pramuka selayaknya menyediakan pendidikan yg sinkron dengan perkembangan zaman yakni dengan teknologi terkini.
“Kita jua ingin Pramuka bukan hanya milik pemerintah, akan tetapi jua menjadi milik masyarakat. Mudah-mudahan ini sebagai indikasi Pramuka Jawa Timur bisa sebagai percontohan bagi provinsi-provinsi yg lain,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Wagub yg akrab disapa Gus Ipul itu jua berkata pihaknya sedang menggalakkan gugus perempuan .
“Kaum wanita akan kita gerakkan, agar Pramuka tidak hanya milik pengurus, tapi pula milik masyarakat misalnya yang dicita-citakan Bung Karno,” katanya.
Dalam Kursus Mahir Dasar Pramuka Unair hingga Minggu (8/5) itu, peserta akan dilatih buat sebagai pembina pramuka.
Secara terpisah, Kak Eka Titik Wuryanti selaku Ketua UKM Pramuka Unair mengatakan tantangan Pramuka ketika ini merupakan memperkenalkan Pramuka pada rakyat bahwa Pramuka memiliki aktivitas yg majemuk.
“Berbagai kegiatan tersebut bersifat mengembangkan karakter pribadi, serta memiliki banyak pelajaran bila didalami, meliputi bagaimana mengambil keputusan yg baik serta tepat, komunikasi yang baik, serta hal-hal praktis lainnya,” pungkasnya.
Dalam acara itu, Wagub Jatim menyematkan simbul Pramuka kepada Prof. Djoko Santoso (Wakil Rektor I Unair) selaku Ketua Harian Majelis Pembimbing dan Pembina Gugus Depan Unair.
Para pengurus yg dilantik yaitu Rektor Unair Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., AK., CMA selaku kepala, Prof. Djoko Santoso, dr., Sp.pd-KGH., Ph.D., FINASIM selaku kepala harian, Dr. M. Hadi Subhan, SH., MH., CN., selaku wakil ketua, serta Drs. Koko Srimulyo, M.si selaku sekretaris.
Dalam laporannya, Prof Nasih mengatakan Gerakan Pramuka selayaknya menjadi garda terdepan dalam upaya mengembalikan kampus pada kondisi yg normal.
“Independen, nonpartisan, serta menjunjung tinggi nilai akademik tidak bisa dipisahkan dengan nilai-nilai kehidupan Pramuka. Kondisi lingkungan kita berubah secara signifikan. Lingkungan seyogianya sanggup sebagai pengajar. Berguru bukan melalui guru atau dosen pada kelas, namun jua pada lingkungan,” ungkapnya. (Antara)