MODUL 3 PRAKONDISI DI PLPG 2019 KOMPETENSI PEDAGOGIK


PENGEMBANGAN KURIKULUM

Dikutip berdasarkan sumberwww.sertifikasiguru.id, pada acara prakondisi pada PLPG 2017Peserta PLPG 2017 wajib mempelajari Modul Pedagogik serta Modul Pendalaman MateriBidang Studi secara berdikari serta dapat diunduh melalui lamansertifikasiguru.id

Sebagai persiapan pendalaman modulpedagogik di prakondisi PLPG 2017 kami sajikan RINGKASAN MATERI KELOMPOKKOMPETENSI PEDAGOGIK 3: PENGEMBANGAN KURIKULUM

Ringkasan Materi ini dikembangkanberdasarkan kompetensi pedagogik yang ketiga di Permendiknas nomor 16 tahun2007 yaitu: Mengembangkan Kurikulum yang Terkait menggunakan Mata Pelajaran yang Diampu.

RINGKASAN MATERI KELOMPOK KOMPETENSIPEDAGOGIK tiga.

I.pengERTIAN, FUNGSI, DAN PERANAN KURIKULUM
A.pengertian
        Kurikulum merupakan suatu rencanapendidikan, yang menaruh pedoman mengenai jenis, lingkup, urutan isi, sertaproses pendidikan. Dengan program itu para anak didik melakukan berbagai kegiatanbelajar sehingga terjadi perubahan serta perkembangan tingkah laku pada dirinya.kurikulum menjadi planning pembelajaran jua diartikan menjadi seperangkatrencana dan pengaturan tentang isi dan bahan pelajaran serta cara yangdigunakan sebagai panduan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran buat mencapaitujuan pendidikan tertentu
B.fungsi
1.fungsi penyesuaian
       Kurikulum menjadi alat pendidikan harusmampu mengarahkan siswa supaya memilki sifat buat bisa menyesuaikandengan llingkungannya, baik lingkungan fisik juga social.
2.fungsi pengintegrasian
       Kurikulum menjadi indera pendidikan harusmampu membentuk pribadi-eksklusif yg utuh, pada hal ini orientasi danfungsi kurikulum adalah mendidik siswa agar memilki langsung yangintegral. Siswa dalam dasarnya merupakan anggota serta bagian integral darimasyarakat.
3.fungsi disparitas
      Kurikulum menjadi indera pendidikan harusmampu menaruh pelayanan terhadap disparitas individu siswa.
4.fungsi persiapan
      Kurikulum sebagai alat pendidikan harusmampu mempersiapkan siswa agar sanggup melanjutkan studi lebih lanjutuntuk suatu jangkauan yg lebih jauh, baik pada memasuki pendidikan yanglebih tinggi ataupun pada memasuki kehidupan dalam warga .
5.fungsi pemilihan
      Kurikulum sebagai indera pendidikan harusmampu memberikan kesempatan pada peserta didik pada menentukan programprogrambelajar sesuai dengan kemampuan serta minatnya.
6.fungsi diagnostic
      Kurikulum sebagai alat pendidikan harusmampu membantu serta mengarahkan peserta didik buat dapat tahu kemampuan danpotensi yang ada dalam dirinya.
C.peranan
1.peranan ortodok
      Peranan ortodok menekankan bahwakurikulum bisa dijadikan sebagai sarana buat mentransmisikan nilai-nilaiwarisan budaya masa lalu yang dipercaya masih relevan dengan masa kini kepadaanak didik menjadi generasi penerus.
2.peranan kreatif
Perkembangan ilmu pengetahuan danaspek-aspek lainnya senantiasa terjadi setiap ketika. Kurikulum melakukankegiatankegiatan kreatif dan konstruktif, dalam arti menekankan bahwa kurikulumharus sanggup membuatkan sesuatu yg baru. Kurikulum harus dapat membantusetiap siswa pada mengembangakan potensi dirinya.
3.peranan kritis dan evaluative
       Peranan ini dilatarbelakangi oleh adanyakenyataan bahwa nilainilai serta budaya yang hayati dalam rakyat senantiasamengalami perubahan, sehingga pewarisan nilai-nilai serta budaya masa lalu kepadapeserta didik perlu diadaptasi syarat yg terdapat di masa kini .
II.landASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

A.landasan Pengembangan Kurikulum
1. Berpusat dalam potensi, perkembangan,kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
2. Kurikulum dikembangkan denganmemperhatikan keragaman karakteristik siswa, kondisi wilayah, danjenjang dan jenis pendidikan, tanpa membedakan kepercayaan , suku, budaya serta adatistiadat, serta status sosial ekonomi serta gender.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmupengetahuan, teknologi, serta seni.
4. Relevan menggunakan kebutuhan kehidupan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat, diarahkankepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yangberlangsung sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasionaldan kepentingan daerah.

B.prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
1. Ilmiah
      Keseluruhan materi serta aktivitas yg menjadimuatan pada kurikulum wajib sahih dan bisa dipertanggungjawabkan secarakeilmuan. Dalam konteks Mata Pelajaran Bahasa serta Sastra Indonesia, keterangan,konsep, prinsip serta mekanisme yang termuat pada silabus wajib sahih dan sesuaidengan kaidah-kaidah yang berlaku umum pada bidang ilmu tadi. Penggunaanistilah, notasi atau lambang buat menunjuk objek eksklusif, hendaknya sesuaidengan istilah, notasi atau lambang yang umum serta lazim dipakai dalam bahasadan sastra Indonesia.
2. Konsisten
     Adanya hubungan yang konsisten (ajeg,taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, kegiatanpembelajaran, sumber belajar, dan teknik serta instrumen evaluasi. Denganprinsip konsistensi ini, pemilihan materi pembelajaran, penetapan strategi danpendekatan dalam kegiatan pembelajaran, penggunaan asal serta mediapembelajaran, serta penetapan teknik serta penyusunan instrumen penilaiansemata-mata diarahkan pada pencapaian kompetensi dasar dalam rangka pencapaianstandar kompetensi.
3. Relevan
     Pengembangan kurikulum wajib memilikikesesuaian di antara komponen-komponennya, seperti tujuan, bahan, taktik, danevaluasi. Pengembangan kurikulum juga harus relevan dengan tuntutan ilmupengetahuan serta teknologi, potensi siswa, dan tuntutan serta kebutuhanperkembangan rakyat (relevansi sosilogis). Cakupan, kedalaman, tingkatkesukaran, dan urutan penyajian materi dalam kurikulum jua wajib disesuaikandengan taraf perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritualsiswa.
     Prinsip ini mendasari pengembangankurikulum, baik pada pemilihan materipembelajaran, strategi serta pendekatan pada aktivitas pembelajaran,penetapan waktu, strategi penilaian juga dalam mempertimbangkan kebutuhan mediadan alat pembelajaran.
4. Ketercukupan
     Cakupan indikator, materi pelajaran,aktivitas pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untukmenunjang pencapaian kompetensi dasar. Dengan prinsip ini, maka tuntutankompetensi harus dapat terpenuhi dengan pengembangan bahan ajar dankegiatan pembelajaran yg dikembangkan. Sebagai model, apabila standarkompetensi serta kompetensi dasar menuntut kemampuan menganalisis suatu obyekbelajar, maka materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, serta teknik sertainstrumen penilaian wajib secara memadai mendukung kemampuan itu.
5. Menyeluruh
       Komponen silabus mencakup keseluruhanranah kompetensi, baik pengetahuan, perilaku, maupun praktik (psikomotor). Prinsipini hendaknya dipertimbangkan, baik dalam membuatkan materi pembelajaran,kegiatan pembelajaran, juga penilaiannya.
       Kegiatan pembelajaran dalam silabusperlu didesain sedemikian rupa sebagai akibatnya peserta didik mempunyai keleluasaanuntuk membuatkan kemampuannya, bukan hanya kemampuan kognitif saja,melainkan pula bisa mempertajam kemampuan afektif dan psikomotoriknya, sertadapat secara optimal melatih kecakapan hayati (lifeskill).
6. Fleksibel
       Pengembangan kurikulum harus bersifatluwes dalam pelaksanaannya; memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaiandengan perkembangan zaman. Keseluruhan komponen pada kurikulum jugamengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yangterjadi di sekolah serta kebutuhan rakyat.
7. Aktual dan Kontekstual
      Cakupan indikator, materi utama,pengalaman belajar, sumber belajar, serta sistem evaluasi memerhatikanperkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir pada kehidupan konkret, danperistiwa yg terjadi. Banyak fenomena pada kehidupan sehari-hari yangberkaitan menggunakan materi serta dapat mendukung kemudahan pada menguasai kompetensiperlu dimanfaatkan dalam pengembangan pembelajaran. Di samping itu, penggunaanmedia serta asal belajar berbasis teknologi berita, misalnya personal komputer daninternet perlu dioptimalkan.
8. Kontinuitas, pengembangan kurikulumharus memerhatikan transedental, antara tingkat kelas, antara jenjangpendidikan, maupun donasi dengan jenis pekerjaan.
III.kritERIA PENYELEKSIAN DAN PEMILIHAN MATERI PEMBELAJARAN

1. Sahih (Valid)
    Materi yang akan dituangkan dalampembelajaran benar-sahih sudah teruji kebenaran serta kesahihannya. Pengertianini juga berkaitan dengan keaktualan materi sehingga materi yg diberikandalam pembelajaran nir ketinggalan jaman dan memberikan kontribusi untukpemahaman ke depan.
2. Tingkat Kepentingan (Significance)
Dalam menentukan materi perlumempertimbangkan pertanyaan berikut:
a. Bagaimana intensitas tingkatkepentingan materi tersebut sehingga harus dipelajari?
b. Apakah penting materi tersebutdiajarkan dalam murid?
c. Dimana letak kepentingan materitersebut serta mengapa penting?
   Dengan demikian, materi yg dipilihuntuk diajarkan tentunya memang yg sahih-benar diharapkan sang siswa.
3. Kebermanfaatan (utility)
    Manfaat wajib dilihat berdasarkan seluruh sisi,baik secara akademis maupun nonakademis. Bermanfaat secara akademis artinyaguru wajib yakin bahwa materi yang diajarkan bisa menaruh dasar-dasarpengetahuan dan keterampilan yang akan dikembangkan lebih lanjut dalam jenjangpendidikan berikutnya. Bermanfaat secara nonakademis maksudnya bahwa materiyang diajarkan dapat berbagi kecakapan hayati (life skills) serta sikap yangdibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari
4. Layak dipelajari (learnability)
    Materinya memungkinkan buat dipelajari,baik berdasarkan aspek taraf kesulitannya (nir terlalu mudah, atau nir terlalusulit), juga aspek kelayakannya terhadap pemanfaatan materi ajar dan kondisisetempat.
5.menarik minat (interest)
      Materi yang dipilih hendaknya menarikminat serta dapat memotivasi anak didik buat mempelajarinya lebih lanjut. Setiapmateri yg diberikan pada anak didik wajib sanggup menumbuhkembangkan rasa ingintahu sebagai akibatnya memunculkan dorongan buat berbagi sendiri kemampuanmereka.

B. Pola Pengembangan Materi Pembelajaran

Terdapat beberapa pola pengembanganmateri pembelajaran yang dapat dipilih guru, yakni menjadi berikut.
1. Pola kronologis, susunan materipembelajaran yang mengandung urutan waktu.
2. Pola kausal, susunan materipembelajaran yg mengandung hubungan sebab-akibat.
3. Pola logis, susunan materipembelajaran yg dimulai menurut bagian sederhana menuju pada yang kompleks.
4. Pola psikologis, susunan materipembelajaran yang dimulai menurut generik ke pada bagian-bagian yg lebih spesifik.
5. Pola spiral, susunan materipembelajaran yang dipusatkan pada topik atau bahan eksklusif yang populer dansederhana; kemudian dikembangkan, diperdalam, serta diperluas menggunakan bahan yanglebih kompleks.
6. Pola inquiri atau pemecahan kasus,susunan materi pembelajaran yang mengarah dalam proses penemuan ataupunpemecahan kasus, yg mencakup langkah-langkah berikut: (a) perumusanmasalah, (b) penyusunan hipotesis, (c) pengumpulan data, (d) pengujianhipotesis, serta (e) perumusan simpulan.

Sumber Pustaka:
Wibowo, Hari,dkk. 2016. Pengembangan Kurikulum. Jakarta:Pusat Pengembangan serta Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa,Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

POSTINGAN TERKAIT

SOAL KOMPETENSI PEDAGOGIK BACA UNDUH DI SINI

MODUL 4 BACA DI SINI

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel