20 Manfaat Berpuasa


  1. Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL and apoprotein alfa1, serta penurunan LDL ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung serta pembuluh darah. Beberapa the penelitian “chronobiological” menampakan ketika puasa ramadan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian berdasarkan suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut sepertinya juga berperanan bagi peningkatan kesehatan manusia.
  2. Keadaan psikologis yang tenang, teduh serta tidak dipenuhi rasa amarah waktu puasa ternyata bisa menurunkan adrenalin. Saat murka terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebanyak 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pebuluh darah koroner, menaikkan tekanan darah rterial dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin jua menambah pembentukan kolesterol menurut lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata bisa menaikkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung serta otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.
  3. Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi. Saat puasa terjdi perubahan serta konversi yang massif pada asam amino yg terakumulasi menurut kuliner. Sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang. Sehingga menaruh kesempatan tunas baru sel buat memperbaiki serta merestorasi fungsi serta kinerjanya. Pola makan waktu puasa dapat mensuplai asam lemak serta asam amino krusial ketika makan sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk tunas-tunas protein , lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya buat menciptakan sel baru dan membersihkan sel lemak yg menggumpal pada pada hati.
  4. Puasa sanggup menurunkan kadar gula darah, kolesterol serta mengendalikan tekanan darah. Itulah sebabnya, puasa sangat dianjurkan bagi perawatan mereka yang menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, kegemukan serta darah tinggi. Dalam syarat eksklusif, seorang pasien bahkan dibolehkan berpuasa, kecuali mereka yang menderita sakit diabetes yg sudah parah, jantung koroner dan batu ginjal. Puasa dapat menjaga perut yg penuh disebabkan poly makan adalah penyebab utama pada bermacam-macam penyakit khususnya obesitas, hiperkolesterol, diabetes serta penyakit yang diakibatkan kelebihan nutrisi lainnya.
  5. Sedang pada antara manfaat puasa dipandang menurut segi kesehatan adalah membersihkan usus-usus, memperbaiki kerja pencernaan, membersihkan tubuh berdasarkan sisa-residu dan endapan kuliner, mengurangi kegemukan serta kelebihan lemak di perut.
  6. Termasuk manfaat puasa adalah mematahkan nafsu. Lantaran berlebihan, balk pada makan juga minum serta menggauli isteri, sanggup mendorong nafsu berbuat kejahatan, enggan mensyukuri nikmat serta mengakibatkan kelengahan.
  7. Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif menaikkan konsentrasi urin dalam ginjal dan mempertinggi kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 hingga 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu hal ini akan member proteksi terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air pada darah. Kondisi ini menjadikan memacu kinerja mekanisme local pengatur pembuluh darah serta menambah prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi serta kerja sel darah merah.
  8. Dalam keadaan puasa ternyata bisa menaikkan sistem kekebalan tubuh. Penelitian menerangkan saat puasa terjadi pengkatan limfosit sampai sepuluh kali lipat. Kendati holistik sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalani kenaikkan pesat. Perubahan aksidental lipoprotein yang berkepadatan rendah (LDL), tanpa diikuti penambahan HDL. LDL merupakan model lipoprotein yang meberika pengaruh stumulatif bagi respon imunitas tubuh.
  9. Pada pelitian terbaru menampakan bahwa terjadi penurunan kadar apobetta, meningkatkan kadar apoalfa1 dibandingkan sebelum puasa. Kondisi tersebut dapat menjauhkan seragan penyakit jantung dan pembuluh darah.
  10. Penelitian endokrinologi menampakan bahwa pola makan waktu puasa yang bersifat rotatif sebagai beban dalam asimilasi makanan pada pada tubuh. Keadaan ini mengakibatkan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar . Penurunan banyak sekali hormon tadi adalah galat satu misteri hayati jangka panjang.
  11. Manfaat lain ditunjukan dalam penelitian pada kesuburan pria. Dalam penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon testoteron, prolaktin, lemotin, serta hormon stimulating folikel (FSH), Ternyata hasil akhir konklusi penelitian tadi puasa bermanfaat dalam pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari testicular serta efek ke dua testis.
  12. Manfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah pengaruh puasa pada membaiknya penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis. Parameter yg diteliti merupakan fungsi sel penetral (netrofil) serta progresifitas klinis penderita. Penelitian tadi menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel penetral dalam membasmi bakteri.
  13. Dalam sebuah jurnal endokrin serta metabolisme dilaporkan penelitian puasa dikaitkan dengan hormon serta kemampuan seksual laki-laki . Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar banyak sekali hormon tersebut dalam tiap minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon testoteron yg mengakibatkan penurunan nafsu seksual tetapi nir menganggu jaringan kesuburan. Namun hanya bersifat sementara lantaran beberapa hari sehabis puasa hormon testoteron serta performa seksual semakin tinggi pesat melebihi sebelumnya.
  14. Bahkan seseorang peneliti pada Moskow melakukan penelitian dalam seribu penderita kelainan mental termasuk sizofrenia. Ternyata menggunakan puasa kurang lebih 65% masih ada pemugaran syarat mental yg bermakna. Berbagai penelitian lainnya menunjukkan ternyata puasa Ramadhan jua mengurangi resiko kompilkasi kegemukan, melindungi tubuh berdasarkan batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi
  15. Pikiran kita yg melambat saat lapar, ternyata sebagai lebih tajam. Secara instingtif, bukti ilmiah ini bisa diterima terkait menggunakan warta bahwa dalam banyak hal, masalah lapar adalah kasus kelanjutan hidup. Jadi wajar saja, bila rasa lapar menciptakan pikiran semakin tajam serta kreatif. Sekelompok mahasiswa pada University of Chicago diminta berpuasa selama tujuh hari. Selama masa itu, terbukti bahwa kewaspadaan mental mereka meningkat dan progres mereka dalam aneka macam penugasan kampus menerima nilai “remarkable”.
  16. Termasuk manfaat puasa merupakan mempersempit jalan aliran darah yg adalah jalan setan pada diri anak Adam. Karena setan masuk kepada anak Adam melalui jalan aliran darah. Dengan berpuasa, maka beliau kondusif berdasarkan gangguan setan, kekuatan nafsu syahwat dan kemarahan. Karena itu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berakibat puasa sebagai benteng buat menghalangi nafsu syahwat nikah, sebagai akibatnya dia memerintah orang yg belum bisa menikah menggunakan berpuasa
  17. Seorang ilmuwan pada bidang kejiwaan yg bernama Dr. Ehret menyatakan bahwa buat output yang lebih menurut sekedar manfaat fisik, yaitu supaya menerima manfaat mental menurut aktivitas berpuasa, seseorang wajib menjalani puasa lebih berdasarkan 21 hari.
  18. Ilmuwan psikiater lainnya yaitu Dr. E.A. Moras, mengungkapkan bahwa seseorang pasien wanitanya sudah menderita sakit mental selama lebih menurut delapan bulan. Wanita itu sudah berobat kesana-kemari termasuk ke para pakar saraf dengan output kurang memuaskan. Ia memintanya buat berpuasa. Wanita itu mengalami perbaikan kondisi mental, dan bahkan dinyatakan sembuh selesainya berpuasa selama 5 minggu. Di dalam otak kita, ada sel yang dianggap dengan “neuroglial cells”. Fungsinya adalah menjadi pembersih dan penyehat otak. Saat berpuasa, sel-sel neuron yang mati atau sakit, akan “dimakan” sang sel-sel neuroglial ini.
  19. Sebuah goresan pena penelitian yg dilakukan Dr. Ratey, seseorang psikiaters dari Harvard, menyampaikan bahwa pengaturan serta restriksi asupan kalori akan menaikkan kinerja otak. Dr. Ratey melakukan penelitian terhadap mereka yg berpuasa dan memantau otak mereka menggunakan alat yg dianggap “functional Magnetic Resonance Imaging” (fMRI). Hasil pemantauan itu menyimpulkan bahwa setiap individu obyek memberitahuakn kegiatan “motor cortex” yang semakin tinggi secara konsisten dan signifikan.
  20. Ilmuwan pada bidang neurologi yg bernama Mark Mattson, Ph.D., seorang ketua laboratorium neuroscience pada NIH’s National Institute on Aging. Dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa diet yang sempurna misalnya berpuasa, secara signifikan sanggup melindungi otak menurut penyakit de-generatif seperti Alzheimer atau Parkinson. Hasil penelitiannya menunjukkan, bahwa diet menggunakan membatasi masukan kalori 30% hingga 50% dari taraf normal, berdampak dalam menurunnya denyut jantung serta tekanan darah, serta sekaligus peremajaan sel-sel otak.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel