BANGGALAH MENJADI ANGGOTA PRAMUKA

Banggalah jadi Anggota Pramuka, Tunas Emas Generasi Muda Indonesia
Jakarta -
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh peserta dan para anggota Pramuka pada Tanah Air buat terus bersemangat mengikuti kegiatan serta aktivitas kepramukaan. "Banggalah jadi anggota kepramukaan, menjadi tunas-tunas emas generasi muda Indonesia," seru Presiden dalam amanahnya dalam Hari Pramuka ke-52, Rabu (14/8) pukul 16.00 pada Lapangan Gajah Mada, Kompleks Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur.
Hari Pramuka tahun2019 yg mengambil tema "Wujudkan Bangsa yg Berkarakter dan Bermartabat Melalui Gerakan Pramuka" resmi dimulai pukul 16.00, diikuti oleh pramuka penggalang serta penegak utusan Kwartir Daerah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Menurut Presiden, bangsa Indonesia dikenal menjadi bangsa yang berbudi luhur, ramah serta toleran. Itulah karakter bangsa Indonesia yang luhur. Untuk terus menjaganya, harus dilakukan menggunakan mendukung dan berbagi revitalisasi gerakan Pramuka
Kepala Negara menyampaikan, bangsa Indonesia dapat merdeka berdasarkan penjajahan lantaran mempunyai karakter pejuang yang rela mengorbankan jiwa dan raga buat kemerdekaan. Selain itu, Indonesia menjadi bangsa yang majemuk dapat hidup rukun karena adanya Pancasila serta Bhineka Tunggal Ika.
"Peran generasi muda menjadi subyek sejarah, aktor kritis dan kreator yg memilih wajah masa depan bangsa kita wajib kita bina," ujar Presiden. Generasi belia ketika ini akan menjadi pelaku sejarah yg memilih kemajuan bangsa Indonesia, tambahnya.
SBY berharap pada kemerdekaan Indonesia yang ke-100 tahun nanti, Indonesia dapat tampil sebagai bangsa yg unggul dan maju. "Adik-adik akan sebagai penggerak primer kemajuan bangsa," Presiden membicarakan.
Revitalisasi gerakan Pramuka wajib terus diarahkan ke pemantapan gerakan dalam memperkuat karakter bangsa. Karakter dan tabiat bangsa yg unggul akan bisa mempertahankan nilai-nilai bangsa.
Menurut SBY, pemantapan dapat dilakukan dalam 4 konsesus bangsa Indonesia yaitu Pancasial, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. "Insya Allah akan mempertahankan keinginan generasi muda untuk menjadi generasi yang cerdas, tangguh, unggul, inovatif, serta berdikari," kata SBY
"Kita ingin mempunyai generasi belia yang berakhlak mulia, mempunyai sikap toleran, humanis, dan siap bersaing menggunakan dunia global," lanjut Presiden.
Tak lupa, Presiden juga mengingatkan saudara termuda-saudara termuda Pramuka buat selalu rukun dengan sesama, mempunyai rasa toleransi tinggi dalam siapapun walaupun tidak sama. "Indonesia adalah bangsa beragam kita harus sanggup hayati pada kemajemukan itu," SBY mengingatkan.
Pada kesempatan itu pulaPresiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengimbau supaya para Menteri, Gubernur serta Walikota menaruh dukungannya terhadap aktivitas pramuka. Hal itu disampaikan SBY dalam program peringatan HUT Pramuka ke 52.
"Kepada para menteri, gubernur serta walikota aku melanjutkan buat memberikan dukungan kepada pramuka di tanah air," kata SBY
Kepala Negara juga mengalungkan dan menyematkan pertanda penghargaan Gerakan Pramuka pada 27 penerima. 16 penerima Lencana Melati, 6 penerima Lencana Dharma Bakti, tiga penerima Lencana Satyawira Utama, 1 penerima Lencana Pancawarsa Utama, dan 1 penerima Lencana Teladan.
Hadir pada peringatan kali ini antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menhub EE Mangidaan, Mendikbud Muhammad Nuh, Menpora Roy Suryo, Menteri LH Baltazar Kambuaya, dan Gubernur DKI Jakarta Joko BelajaR PRAMUKA.
Sedangkan dalam awal upacara kepala Kwartir Nasional melaporkan bahwa Peran serta Gerakan Pramuka pada Tanah Air dalam pemantapan karakter bangsa terus berkembang serta mengungkapkan juga tentang keberhasilan Gerakan Pramuka pada waktu tujuh tahun terakhir.
Keberhasilan ini dibagi menjadi tiga milestone, pertama, pencanangan program Revitalisasi Pramuka oleh SBY tahun 2006. Kedua, terbitnya UU No.12 tahun 2010 tentang gerakan Pramuka. Terakhir, masuknya pendidikan kepramukaan ke dalam Kurikulum2019 sebagai ektrakuliluler harus. "Yang diwajibkan bukan mengikuti pendidikan kepramukaan pada sekolah, melainkan mendirikan gugus depan Gerakan Pramuka di setiap sekolah," kata Azrul.
(sumber:presidenri.go.id dan asal lainnya)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel