Peraturan Baris Berbaris PBB


Salam Pramuka!
Peraturan Baris Berbaris pada Kepramukaan mengikuti aturan TNI-POLRI. Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, dibutuhkan guna menanamkan norma pada cara hidup "anggota Pramuka" yg diarahkan pada terbentuknya suatu perwatakan tertentu. 

Berikut merupakan beberapa poin yg saya kutip berdasarkan Skep. Menhankam/ Pangab No. 611/X/1985 tentang Peraturan Baris Berbaris dan berdasarkan Pedoman Penggunaan Tongkat Pramuka dalam Baris Berbaris  Gerakan Pramuka - Kwarnas tahun 1981.
1. Aba-aba
Aba-aba adalah perintah yg diberikan sang seseorang pimpinan pasukan pada pasukan/ barisan untuk dilaksanakan pada waktunya secara serentak atau berturut-turut. Aba-aba terdiri menurut tiga bagian dengan urutan:
1) Aba-aba petunjuk: berisikan petunjuk yg akan dilakukan/ dilaksanakan. Misalnya: "untuk istirahat - bubar - jalan", "untuk perhatian - istirahat pada tempat - mobilitas", "kepada pemimpin upacara - hormat - gerak"
2) Aba-aba peringatan: merupakan inti berdasarkan perintah yang cukup kentara buat dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu. Misalnya: "lencang kanan - mobilitas", "istirahat di tempat - gerak".
3) Aba-aba pelaksanaan: merupakan ketegasan mengenai saat buat melaksanakan aba-aba petunjuk/ peringatan menggunakan cara serentak atau berturut-turut. Aba-aba pelaksanaan yang dipakai adalah GERAK, JALAN, MULAI.
Kata "Gerak" dipakai untuk gerakan-gerakan yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat, misalnya: "hadap kiri - mobilitas", "jalan di tempat - mobilitas", "hormat - mobilitas", "siap - gerak". Kata "Jalan" dipakai buat gerakan-gerakan yg dilakukan dengan meninggalkan tempat, contohnya: "dua langkah ke depan - jalan", "haluan kanan - jalan", "tiga langkah ke arah kiri - jalan". Apabila gerakan meninggalkan tempat tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba pelaksanaanya wajib didahului sang aba-aba peringatan "MAJU", misalnya: "Maju - jalan", "Haluan kanan maju - jalan". Kata "Mulai" dipakai dalam aplikasi perintah yang wajib dikerjakan secara berturut-turut, misalnya: "Hitung - Mulai", "Bersaf kumpul - Mulai".
Aba-aba hendaknya diberikan dengan suara lantang, tegas serta bersemangat. Pemberi aba-aba dalam dasarnya harus berdiri pada keadaan perilaku sempurna serta menghadap pasukan. Apabila aba-aba itu berlaku jua buat si pemberi aba-aba maka dalam saat memberikan aba-aba tidak menghadap pasukan, contoh: waktu memberi aba-aba penghormatan pada Pembina upacara, pemimpin melakukan gerakan bersamaan menggunakan pasukan serta sesudah dibalas sang Pembina upacara maka pemimpin upacara permanen dalam posisi memberi hormat dan memberikan aba-aba - Tegak Gerak - dan balik ke posisi perilaku paripurna bersamaan menggunakan pasukan.
2. Gerakan pada tempat
Gerakan di tempat meliputi:
Sikap Sempurna
Badan berdiri tegap, ke 2 tumit kedap, kedua kaki adalah sudut 45 derajat, lutut lurus dan paha dirapatkan, berat badan dalam kedua kaki. Perut ditarik sedikit serta dada dibusungkan, pundak ditarik sedikit ke belakang dan tidak dinaikkan. Lengan kedap dalam badan, pergelangan tangan lurus, jari-jari tangan menggenggam tidak terpaksa dirapatkan pada paha, punggung mak jari menghadap ke depan, mulut ditutup, mata memandang lurus ke depan, bernafas sewajarnya.
Penghormatan
Ujung jari tangan kanan diletakkan dalam samping pelipis kanan (tidak menggunakan topi) atau pada ujung topi sebelah kanan (memakai topi/ baret), siku membantuk sudut 45 derajat lurus setinggi bahu. Posisi badan dan tangan kiri misalnya pada sikap paripurna.
Lencang kanan/kiri
Gerakan ini dijalankan dalam sikap sempurna. Pada aba-aba aplikasi semua mengangkat lengan kanan/kiri ke samping kanan/kiri, jari-jari tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas beserta menggunakan ini kepala dipalingkan ke kanan/kiri kecuali penjuru permanen menghadap ke depan. Masing-masing jari menyentuh bahu orang disebelah kanan/kirinya. Ini dilakukan dalam barisan bersaf.
Setengah lengan lencang kanan/kiri
Gerakan ini dilakukan seperti pada gerakan lencang kanan/kiri, tetapi tangan kanan/kiri di pinggang (bertolak pinggang) dengan siku menyentuh lengan orang yg berdiri pada sebelah kanan/kirinya.

Lencang depan
Gerakan ini dilakukan pada barisan berbanjar. Penjuru permanen pada perilaku paripurna, banjar kanan nomor dua serta seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan kanan.
Hadap kanan/kiri
Kaki kiri/kanan diajukan melintang pada depan kaki kanan/kiri, lekuk kaki kiri/kanan berada di ujung kaki kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan. Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90 derajat. Kaki kanan/kiri seperti dalam keadaan perilaku sempurna.
Hadap serong kanan/kiri
Kaki kanan/kiri diajukan ke muka sejajar dengan kaki kiri/kanan. Berputar arah 45 derajat ke kanan/kiri. Kaki kiri/kanan dirapatkan pulang ke kaki kanan/kiri.
Balik kanan
Kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam menurut hadap kanan) pada depan kaki kanan. Tumit kaki kanan bersama dengan badan berputar ke kanan 180 derajat. Kaki kiri dirapatkan dalam kaki kanan.

Istirahat di tempat
Kaki kiri dipindahkan ke samping kiri menggunakan jarak sepanjang telapak kaki (sekitar 30cm). Kedua belah tangan dibawah kebelakang di pinggang, punggung tangan kanan pada atas telapak tangan kiri, tangan kanan dikepal menggunakan dilemaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan diantara mak jari serta telunjuk dan ke 2 lengan dilemaskan, badan dapat berkecimpung.

Jalan di tempat
Gerakan dimulai dengan kaki kiri, lutut bergantian diangkat setinggi paha (horisontal), ujung kaki menuju kebawah serta tempo langkah sesuai dengan langkah biasa. Badan tegak pandangan lurus mata tetap ke depan, lengan permanen lurus dirapatkan dalam badan (tidak dilenggangkan).

3. Gerakan berpindah tempat

Gerakan berpindah loka meliputi:
Gerakan terbatas
Gerakan ini dilakukan dengan berpindah loka ke arah yang ditentukan dengan jumlah langkah eksklusif, contohnya: "3 langkah ke kanan-jalan", "empat langkah ke depan-jalan" (aporisma 4 langkah).
Maju jalan
Kaki kiri diajukan kedepan, lutut lurus, telapak kaki diangkat homogen sejajar menggunakan tanah setinggi kurang lebih 20cm, kemudian dihentakkan ke tanah dengan jarak satu langkah serta selanjutnya berjalan dengan langkah biasa. Langkah pertama dilakukan menggunakan melangkah lengan kanan ke depan 90 derajat, lengan kiri ke belakang 30 derajat dengan tangan menggenggam. Pada langkah selanjutnya lengan kanan serta kiri lurus dilenggangkan ke depan 45 derajat serta ke belakang 30 derajat. Pada ketika melenggangkan lengan agar jangan kaku.
Langkah biasa
Pada ketika berjalan, kepala dan badan seperti pada saat perilaku paripurna. Waktu mengayunkan kaki ke depan lutut kaki dibengkokkan sedikit (kaki tidak diseret). Kemudian diletakkan ke tanah dari jeda yg sudah ditentukan. Lengan dilenggangkan sewajarnya lurus ke depan 45 derajat serta ke belakang 30 derajat. Jari-jari tangan digenggam menggunakan nir terpaksa, punggung mak jari menghadap ke atas.
Langkah tegap
Mulai berjalan menggunakan kaki kiri, langkah pertama selebar satu langkah, selanjutnya seperti jalan biasa (panjang serta tempo) menggunakan cara kaki kiri dihentakkan terus menerus tetapi nir berlebihan, telapak kaki rapat dan sejajar menggunakan tanah, lutut lurus, kaki tidak boleh diangkat tinggi. Bersamaan menggunakan langkah pertama tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke samping luar, bunda jari tangan menghadap ke atas, lengan 90 derajat ke depan serta ke belakang 30 derajat.
Langkah perlahan
Gerakan dilakukan dengan perilaku sempurna. Kaki kiri dilangkahkan ke depan, kaki kanan ditarik ke depan serta tahan sementara waktu pada sebelah mata kaki kiri, lalu dilanjutkan ditapakkan didepan demikian seterusnya dalam langkah berikutnya bergantian dalam ke 2 langkah kaki kanan dan kiri.
Langkah merdeka
Dilakukan dengan berjalan bebas tanpa terikat ketentuan panjang, macam, dan tempo langkah. Langkah merdeka umumnya dilakukan buat menempuh jarak jauh.
Belok kanan/kiri
Penjuru kanan/kiri merubah arah 90 derajat ke kanan/kiri dan mulai berjalan ke arah yg baru. Pasukan lainnya mengikuti gerakan yg sama ini setibanya pada loka belokan tersebut (tempat penjuru berbelok).
Haluan kanan/kiri
Penjuru kanan/kiri berjalan pada tempat menggunakan memutar arah secara perlahan hingga merubah sampai 90 derajat. Bersamaan menggunakan itu masing-masing saf mulai maju jalan dengan rapi (dengan tidak melenggang) mengikuti 90 derajat, lalu berjalan ditempat.  Setelah penjuru kanan/kiri depan melihat safnya lurus memberi isyarat "Lurus", lalu pemimpin memberi aba-aba "henti" (atau aba-aba selanjutnya).
Melintang kanan/kiri
Gerakan ini hanya dilakukan dalam bentuk berbanjar guna merubah bentuk pasukan menjadi bersaf pada arah yang permanen. Setelah aba-aba aplikasi barisan menciptakan gerakan "haluan kiri/kanan" sampai menciptakan barisan bersaf (dilanjutkan menggunakan aba-aba berikutnya).
Lari
Pada aba-aba peringatan dua tangan dikepalkan menggunakan lemas serta diletakkan di pinggang sebelah depan, dengan punggung tangan menghadap keluar, ke 2 siku sedikit ke belakang, badan relatif dicondongkan ke depan. Pada aba-aba pelaksanaan dimulai lari menggunakan panjang langkah 80 centimeter dan tempo langkah 165 tiap mnt menggunakan cara kaki diangkat secukupnya, telapak kaki dihentakkan.
Catatan:
Untuk lebih jelasnya, pada saat latihan terdapat baiknya berafiliasi dengan pelatih atau instruktur dari TNI atau POLRI setempat atau paling nir mengadakan konsultasi menggunakan pihak yg kompeten dibidang PBB.
4. Panjang, Tempo, serta Macam Langkah
  • Langkah biasa: panjang 65 centimeter, tempo 110/menit
  • Langkah tegap: panjang 65 cm, tempo 110/menit
  • Langkah perlahan: panjang 40 cm, tempo 30/menit
  • Langkah ke kanan/kiri: panjang 40 centimeter, tempo 70/menit
  • Langkah ke belakang: panjang 40 centimeter, tempo 70/menit
  • Langkah ke depan: panjang 60 centimeter, tempo 70/menit
  • Langkah pada ketika lari: panjang 80 cm, tempo 165/menit

5. Gerakan menggunakan memakai Tongkat Pramuka
Nah, berikut adalah merupakan PBB dengan memakai tongkat pramuka. Pramuka golongan Penggalang identik dengan tongkat pramuka, panjang tongkat pramuka merupakan 160cm menggunakan diameter 5cm. Pada tongkat Pimpinan Regu dipasangkan Bendera Regu sesuai menggunakan nama regunya. Berikut merupakan perilaku waktu memakai tongkat pramuka menurut Pedoman Penggunaan Tongkat Pramuka dalam baris-berbaris oleh Kwarnas tahun 1981:
Sikap Sempurna
Tongkat dipegang tangan kanan misalnya memegang pensil ketika menulis. Tongkat tegak lurus berdiri di atas tanah pada samping sepatu sebelah kanan.
Sikap waktu melakukan gerakan
Tongkat diangkat lurus ke atas, menggunakan tangan menggenggam dengan tinggi ikat pinggang, posisi ini dilakukan ketika memberi salam, hadap kanan/kiri, kembali kanan, dan langkah terbatas.
Sikap waktu memberikan salam
Tongkat diangkat lurus ke atas menggunakan tangan menggenggam setinggi ikat pinggang. Tangan kiri diletakkan homogen depan dada, telapak tangan menghadap kebawah, ujung ibu jari melekat dalam tongkat dan pandangan lurus menuju pada yg diberi salam.
Sikap memberi salam hormat dan salam janji
Tongkat dipindahkan menurut tangan ke tangan kiri, dimiringkan didepan dada dengan bagian atasnya ke arah kiri. Tangan kanan memberi Salam Hormat atau Salam Janji.
Sikap buat gerakan "maju jalan atau lari jalan"
Tongkat dipegang tangan kanan dan tangan kiri didepan dada dimiringkan dengan bagian atasnya ke arah kiri. Tangan kanan setinggi pinggang, tangan kiri depan dada sebelah kiri.
Sikap istirahat ditempat
Kaki kanan serta kaki kiri direnggangkan. Tangan kanan memegang tongkat yg dimiringkan menggunakan bagian atasnya ke kanan. Tangan kiri bebas mengepal dibelakang pinggang.
Sikap lencang kanan
Tongkat dipindahkan berdasarkan tangan kanan ke tangan kiri, dimiringkan kedepan dada dengan bagian atasnya ke arah kiri. Tangan kanan merogoh jeda satu lengan, tangan mengepal serta menyentuh bahu kiri kawan yang disebelahnya. Pandangan melihat kek kanan serta luruskan.
Demikian secara singkat mengenai PBB pada latihan kepramukaan, semoga berguna. Selamat berlatih dan "Salam Damai".

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel