RPP TEKS ARTIKEL KD 3.11 DAN 4.11 KELAS XII SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2018/2019 DILENGKAPI LAMPIRAN MATERI PEMBELAJARAN


RENCANA PELAKSANAANPEMBELAJARAN

(RPP)
Sekolah :Sekolah Menengah Atas ……….
Mata Pelajaran : BahasaIndonesia
Kelas/Semester : XII/Genap
Materi Pokok : Unsur Kebahasaan Artikel 
Alokasi Waktu : 2Minggu x 4Jam Pelajaran @45Menit

A.Kompetensi Inti

·KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran kepercayaan yangdianutnya.

·KI-dua:Menghayati serta mengamalkan perilaku amanah, disiplin, santun, peduli (gotongroyong, kerjasama, toleran, hening), bertanggung jawab, responsif, serta pro-aktifdalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak dilingkungan, famili, sekolah, masyarakat serta lingkungan alam kurang lebih, bangsa,negara, tempat regional, dan kawasan internasional”.

·KI 3:Memahami,menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, danmetakognitif dari rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena serta kejadian, sertamenerapkan pengetahuan prosedural dalam bidang kajian yg spesifik sesuaidengan talenta dan minatnya buat memecahkan masalah

·KI4:Mengolah,menalar, serta menyaji pada ranah nyata dan ranah abstrak terkait denganpengembangan menurut yg dipelajarinya di sekolah secara berdikari, bertindaksecara efektif serta kreatif, dan bisa menggunakan metode sinkron kaidahkeilmuan

B.KompetensiDasar serta Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar
Indikator
3.11 Menganalisis kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah
·Mengidentifikasi masalah, berita dan opini sebuah artikel serta atau kitab ilmiah
·Mengidentifikasi unsur kebahasaan artikel dan atau buku ilmiah
·Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan penggunaan bahasa pada artikel
4.11 Mengonstruksi sebuah artikel dengan memerhatikan informasi dan kebahasaan
·Menemukan unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah
·Menyusun artikel dan/atau buku ilmiah sinkron menggunakan fakta
·Mempresentasikan, menanggapi, serta merevisi unsur kebahasaan artikel yg telah disusun.


C.TujuanPembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatannpedagogik aliran, saintifik, serta CLIL dengan model pembelajaran inovasi(Discovery Learning),peserta didikdapat mengidentifikasi kasus, fakta dan opini sebuah artikel serta atau bukuilmiah, mengidentifikasi unsur kebahasaanartikel dan atau buku ilmiah, mengidentifikasipersamaan dan perbedaan penggunaan bahasa pada artikel, menemukan unsurkebahasaan artikel serta/atau buku ilmiah,menyusun artikel serta/atau kitab ilmiah sinkron denganfakta, mempresentasikan, menanggapi,serta merevisi unsur kebahasaan artikel yg sudah disusun. Menggunakan rasa ingintahu, kerja keras, tanggung jawab, bersikap bersahabat/ komunikatif selamaproses pembelajaran.


D.MateriPembelajaran

·unsur kebahasaanartikel dan/atau buku ilmiah

·penyusunanartikel serta/atau buku ilmiah

E.MetodePembelajaran

ModelPembelajaran : DiscoveryLearning

Metode:Tanya jawab, wawancara, diskusi serta bermain peran


F.MediaPembelajaran

Media :

·Worksheet ataulembar kerja (murid)

·Lembar penilaian

·LCD Proyektor

Alat/Bahan :

·Penggaris,spidol, papan tulis

·Laptop &infocus

G.SumberBelajar

1. Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata PelajaranBahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya

2. Suherli, dkk. 2018. BukuSiswa Bahasa Indonesia Kelas XII RevisiTahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum serta Perbukuan, Balitbang,Kemendikbud.

3. Suherli, dkk. BukuGuru Bahasa Indonesia Kelas XII RevisiTahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum serta Perbukuan, Balitbang,Kemendikbud.


H.Langkah-Langkah Pembelajaran

1 . Pertemuan Pertama (4 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
vMelakukan pembukaan menggunakan salam pembuka, memanjatkan syukur pada Tuhan YME serta berdoauntukmemulai pembelajaran
vMemeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin
vMenyiapkan fisik dan psikis peserta didikdalam mengawali aktivitas pembelajaran.
Aperpepsi
vMengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
vMengingatkan pulang materi prasyarat dengan bertanya.
vMengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yg akan dilakukan.
Motivasi
vMemberikan gambaran tentang manfaat menilik pelajaran yg akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
vApabila materitema/projek ini kerjakandengan baik dan sungguh-benar-benar ini dikuasai dengan baik, maka siswa diharapkan dapat menyebutkan mengenai materi :
ØUnsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah
vMenyampaikan tujuan pembelajaran pada rendezvous yangberlangsung
vMengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
vMemberitahukanmateri pelajaran yg akan dibahas dalam rendezvous waktu itu.
vMemberitahukan mengenai kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, serta KKM dalam pertemuan yangberlangsung
vPembagian gerombolan belajar
vMenjelaskan mekanisme aplikasi pengalaman belajarsesuai menggunakan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 150 Menit)
Sintak Model Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan buat memusatkan perhatian pada topik materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah dengan cara :
vMelihat (tanpa atau menggunakan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yg relevan.
vMengamati
ØLembar kerja materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah.
ØPemberian contoh-model materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah untuk dapat dikembangkan siswa, berdasarkan media interaktif, dsb
vMembaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di tempat tinggal serta pada sekolah dengan membaca materi menurut kitab paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yg herbi Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah.
vMenulis
Menulis resume menurut output pengamatan dan bacaan terkait Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah.
vMendengar
Pemberian materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah oleh pengajar.
vMenyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar /dunia tentang materi pelajaran mengenai materi :
ØUnsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari kabar.
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru menaruh kesempatan pada siswa buat mengidentifikasi sebesar mungkin pertanyaan yg berkaitan dengan gambar yg tersaji dan akan dijawab melalui aktivitas belajar, contohnya :
vMengajukan pertanyaan mengenai materi :
ØUnsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah
yang tidak dipahami berdasarkan apa yg diamati atau pertanyaan untuk menerima keterangan tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual hingga ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) buat berbagi kreativitas, rasa ingin memahami, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk menciptakan pikiran kritis yang perlu buat hayati cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan fakta yang relevan buat menjawab pertanyan yang sudah diidentifikasi melalui kegiatan:
vMengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan akurat materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yg tersaji serta mencoba menginterprestasikannya.
vMembaca asal lain selain kitab teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca banyak sekali surat keterangan menurut banyak sekali asal guna menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah yang sedang dipelajari.
vAktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami berdasarkan kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada pengajar berkaitan menggunakan materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah yang sedang dipelajari.
vWawancara/tanya jawab menggunakan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan menggunakan materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah yang sudah disusun dalam daftar pertanyaan pada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok buat:
vMendiskusikan
Peserta didik serta guru secara bersama-sama membahas model pada kitab paket tentang materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah.
vMengumpulkan informasi
Mencatat seluruh informasi mengenai materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah yang sudah diperoleh pada kitab catatan menggunakan tulisan yang rapi serta memakai bahasa Indonesia yg baik dan benar.
vMempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi menggunakan rasa percaya diri Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah sesuai dengan pemahamannya.
vSaling tukar liputan tentang materi :
ØUnsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah
dengan ditanggapi aktif sang siswa berdasarkan gerombolan lainnya sebagai akibatnya diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan menjadi bahan diskusi kelompok lalu, dengan memakai metode ilmiah yang masih ada dalam kitab pegangan siswa atau pada lembar kerja yg disediakan menggunakan cermat untuk membuatkan perilaku teliti, amanah, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan kabar melalui aneka macam cara yang dipelajari, mengembangkan norma belajar serta belajar sepanjang hayat.
Data
processing
(pengolahan
Data)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik pada kelompoknya berdiskusi memasak data output pengamatan menggunakan cara :
vBerdiskusi tentang data dari Materi :
ØUnsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah
vMengolah informasi berdasarkan materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah yang telah dikumpulkan menurut hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil berdasarkan aktivitas mengamati serta kegiatan mengumpulkan keterangan yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lbr kerja.
vPeserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah.
Verification
(verifikasi)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya serta memverifikasi output pengamatannya menggunakan data-data atau teori dalam buku asal melalui kegiatan :
vMenambah keluasan dan kedalaman hingga kepada pengolahan kabar yang bersifat mencari solusi dari banyak sekali asal yg memiliki pendapat yang tidak sama sampai pada yg bertentangan buat berbagi sikap amanah, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan mekanisme dan kemampuan berpikir induktif dan deduktif pada menerangkan mengenai materi :
ØUnsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah
antara lain dengan : Peserta didik dan pengajar secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang sudah dikerjakan sang siswa.
Generalization
(menarik
kesimpulan)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi buat menyimpulkan
vMenyampaikan output diskusitentang materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah berupa konklusi berdasarkan hasil analisis secara verbal, tertulis, atau media lainnya buat membuatkan sikap amanah, teliti, toleransi, kepandaian sistematis, membicarakan pendapat menggunakan sopan.
vMempresentasikan hasil diskusi gerombolan secara klasikal mengenai materi :
ØUnsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah
vMengemukakanpendapatatas presentasi yg dilakukan tentanag materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah dan ditanggapi oleh gerombolan yang mempresentasikan.
vBertanya atas presentasi mengenai materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah yang dilakukan serta siswa lain diberi kesempatanuntuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
vMenyimpulkan mengenai point-point penting yg muncul dalam aktivitas pembelajaran yg baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis mengenai materi :
ØUnsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah
vMenjawab pertanyaan mengenai materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah yang masih ada dalam buku pegangan peserta didik atau lbr kerja yg telah disediakan.
vBertanya tentang hal yang belum dipahami, atau pengajar melemparkan beberapa pertanyaan kepada murid berkaitan dengan materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah yang akan selesai dipelajari
vMenyelesaikan uji kompetensi buat materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah yang terdapat dalam buku pegangan siswa atau dalam lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan murid terhadap bahan ajar.
Catatan : Selama pembelajaran Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi perilaku: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, andal menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
vMembuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan pengajar tentang point-point krusial yg timbul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah yang baru dilakukan.
vMengagendakan pekerjaan rumah buat materi pelajaran Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah yang baru diselesaikan.
vMengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yg harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
vMemeriksa pekerjaan siswayang selesailangsung diperiksa buat materi pelajaran Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah.
vPeserta didik yangselesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja menggunakan sahih diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dalam bahan ajar Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah.
vMemberikan penghargaan buat bahan ajar Unsur kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah kepada kelompok yg memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

2 . Pertemuan Kedua (4 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
vMelakukan pembukaan menggunakan salam pembuka, memanjatkan syukur pada Tuhan YME serta berdoauntukmemulai pembelajaran
vMemeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin
vMenyiapkan fisik dan psikis peserta didikdalam mengawali aktivitas pembelajaran.
Aperpepsi
vMengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
vMengingatkan pulang materi prasyarat dengan bertanya.
vMengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yg akan dilakukan.
Motivasi
vMemberikan gambaran tentang manfaat menilik pelajaran yg akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
vApabila materitema/projek ini kerjakandengan baik dan sungguh-benar-benar ini dikuasai dengan baik, maka siswa diharapkan dapat menyebutkan mengenai materi :
ØPenyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah
vMenyampaikan tujuan pembelajaran pada rendezvous yangberlangsung
vMengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
vMemberitahukanmateri pelajaran yg akan dibahas dalam rendezvous waktu itu.
vMemberitahukan mengenai kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, serta KKM dalam pertemuan yangberlangsung
vPembagian gerombolan belajar
vMenjelaskan mekanisme aplikasi pengalaman belajarsesuai menggunakan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 150 Menit)
Sintak Model Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan buat memusatkan perhatian pada topik materi Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah dengan cara :
vMelihat (tanpa atau menggunakan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yg relevan.
vMengamati
ØLembar kerja materi Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah.
ØPemberian contoh-model materi Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah untuk dapat dikembangkan siswa, berdasarkan media interaktif, dsb
vMembaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di tempat tinggal serta pada sekolah dengan membaca materi menurut kitab paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yg herbi Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah.
vMenulis
Menulis resume menurut output pengamatan dan bacaan terkait Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah.
vMendengar
Pemberian materi Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah oleh pengajar.
vMenyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar /dunia tentang materi pelajaran mengenai materi :
ØPenyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari kabar.
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru menaruh kesempatan pada siswa buat mengidentifikasi sebesar mungkin pertanyaan yg berkaitan dengan gambar yg tersaji dan akan dijawab melalui aktivitas belajar, contohnya :
vMengajukan pertanyaan mengenai materi :
ØPenyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah
yang tidak dipahami berdasarkan apa yg diamati atau pertanyaan untuk menerima keterangan tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual hingga ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) buat berbagi kreativitas, rasa ingin memahami, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk menciptakan pikiran kritis yang perlu buat hayati cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan fakta yang relevan buat menjawab pertanyan yang sudah diidentifikasi melalui kegiatan:
vMengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan akurat materi Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yg tersaji serta mencoba menginterprestasikannya.
vMembaca asal lain selain kitab teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca banyak sekali surat keterangan menurut banyak sekali asal guna menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai materi Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah yang sedang dipelajari.
vAktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami berdasarkan kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada pengajar berkaitan menggunakan materi Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah yang sedang dipelajari.
vWawancara/tanya jawab menggunakan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan menggunakan materi Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah yang sudah disusun dalam daftar pertanyaan pada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok buat:
vMendiskusikan
Peserta didik serta guru secara bersama-sama membahas model pada kitab paket tentang materi Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah.
vMengumpulkan informasi
Mencatat seluruh informasi mengenai materi Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah yang sudah diperoleh pada kitab catatan menggunakan tulisan yang rapi serta memakai bahasa Indonesia yg baik dan benar.
vMempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi menggunakan rasa percaya diri Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah sesuai dengan pemahamannya.
vSaling tukar liputan tentang materi :
ØPenyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah
dengan ditanggapi aktif sang siswa berdasarkan gerombolan lainnya sebagai akibatnya diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan menjadi bahan diskusi kelompok lalu, dengan memakai metode ilmiah yang masih ada dalam kitab pegangan siswa atau pada lembar kerja yg disediakan menggunakan cermat untuk membuatkan perilaku teliti, amanah, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan kabar melalui aneka macam cara yang dipelajari, mengembangkan norma belajar serta belajar sepanjang hayat.
Data
processing
(pengolahan
Data)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik pada kelompoknya berdiskusi memasak data output pengamatan menggunakan cara :
vBerdiskusi tentang data dari Materi :
ØPenyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah
vMengolah informasi berdasarkan materi Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah yang telah dikumpulkan menurut hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil berdasarkan aktivitas mengamati serta kegiatan mengumpulkan keterangan yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lbr kerja.
vPeserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah.
Verification
(verifikasi)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya serta memverifikasi output pengamatannya menggunakan data-data atau teori dalam buku asal melalui kegiatan :
vMenambah keluasan dan kedalaman hingga kepada pengolahan kabar yang bersifat mencari solusi dari banyak sekali asal yg memiliki pendapat yang tidak sama sampai pada yg bertentangan buat berbagi sikap amanah, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan mekanisme dan kemampuan berpikir induktif dan deduktif pada menerangkan mengenai materi :
ØPenyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah
antara lain dengan : Peserta didik dan pengajar secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang sudah dikerjakan sang siswa.
Generalization
(menarik
kesimpulan)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi buat menyimpulkan
vMenyampaikan output diskusitentang materi Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah berupa konklusi berdasarkan hasil analisis secara verbal, tertulis, atau media lainnya buat membuatkan sikap amanah, teliti, toleransi, kepandaian sistematis, membicarakan pendapat menggunakan sopan.
vMempresentasikan hasil diskusi gerombolan secara klasikal mengenai materi :
ØPenyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah
vMengemukakanpendapatatas presentasi yg dilakukan tentanag materi Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah dan ditanggapi oleh gerombolan yang mempresentasikan.
vBertanya atas presentasi mengenai materi Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah yang dilakukan serta siswa lain diberi kesempatanuntuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
vMenyimpulkan mengenai point-point penting yg muncul dalam aktivitas pembelajaran yg baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis mengenai materi :
ØPenyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah
vMenjawab pertanyaan mengenai materi Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah yang masih ada dalam buku pegangan peserta didik atau lbr kerja yg telah disediakan.
vBertanya tentang hal yang belum dipahami, atau pengajar melemparkan beberapa pertanyaan kepada murid berkaitan dengan materi Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah yang akan selesai dipelajari
vMenyelesaikan uji kompetensi buat materi Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah yang terdapat dalam buku pegangan siswa atau dalam lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan murid terhadap bahan ajar.
Catatan : Selama pembelajaran Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi perilaku: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, andal menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
vMembuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan pengajar tentang point-point krusial yg timbul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah yang baru dilakukan.
vMengagendakan pekerjaan rumah buat materi pelajaran Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah yang baru diselesaikan.
vMengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yg harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
vMemeriksa pekerjaan siswayang selesailangsung diperiksa buat materi pelajaran Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah. @aminyusuf
vPeserta didik yangselesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja menggunakan sahih diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dalam bahan ajar Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah.
vMemberikan penghargaan buat bahan ajar Penyusunan artikel dan/atau kitab ilmiah kepada kelompok yg memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

I.PenilaianHasil Pembelajaran

1.Teknik Penilaian (terlampir)

a.Sikap

-Penilaian Observasi

Penilaianobservasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsungdilakukan oleh pengajar. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

No
Nama Siswa
Aspek Perilaku yg Dinilai
Jumlah Skor
Skor Sikap
Kode Nilai
BS
JJ
TJ
DS
1
Soenarto
75
75
50
75
275
68,75
C
2

...
...
...
...
...
...
...


Keterangan:

•BS : Bekerja Sama

•JJ : Jujur

•TJ : Tanggun Jawab

•DS : Disiplin

Catatan :

1.aspek perilaku dievaluasi dengan kriteria:

100= Sangat Baik

75= Baik

50= Cukup

25= Kurang

2.skor maksimal = jumlah sikap yang dinilaidikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400

3.skor perilaku = jumlah skor dibagi jumlah sikapyang dinilai = 275 : 4 = 68,75

4.kode nilai / predikat :

75,01– 100,00= Sangat Baik (SB)

50,01– 75,00= Baik (B)

25,01– 50,00 = Cukup (C)

00,00–25,00=Kurang (K)

5.format pada atas bisa diubah sinkron menggunakan aspekperilaku yang ingin dinilai

-Penilaian Diri

Seiringdengan bergesernya sentra pembelajaran menurut pengajar kepada siswa, makapeserta didik diberikan kesempatan buat menilai kemampuan dirinya sendiri.tetapi supaya penilaian permanen bersifat objektif, maka pengajar hendaknya menjelaskanterlebih dahulu tujuan berdasarkan evaluasi diri ini, memilih kompetensi yang akandinilai, kemudian memilih kriteria evaluasi yang akan dipakai, danmerumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkanoleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh formatpenilaian :

No
Pernyataan
Ya
Tidak
Jumlah Skor
Skor Sikap
Kode Nilai
1
Selama diskusi, aku ikut dan mengusulkan ilham/gagasan.
50

250
62,50
C
2
Ketika kami berdiskusi, setiap anggota mendapatkan kesempatan buat berbicara.

50
3
Saya ikut dan pada membuat konklusi output diskusi gerombolan .
50

4
...
100




Catatan:

1.skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50

2.skor aporisma = jumlah pernyataan dikalikanjumlah kriteria = 4 x 100 = 400

3.skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimaldikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50

4.kode nilai / predikat :

75,01– 100,00= Sangat Baik (SB)

50,01– 75,00= Baik (B)

25,01– 50,00 = Cukup (C)

00,00–25,00=Kurang (K)

5.format pada atas bisa jua dipakai untukmenilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan

-Penilaian Teman Sebaya

Penilaianini dilakukan dengan meminta siswa buat menilai temannya sendiri. Samahalnya dengan penilaian hendaknya pengajar telah menjelaskan maksud dan tujuanpenilaian, membuat kriteria penilaian, serta pula menentukan format penilaiannya.berikut Contoh format penilaian teman sebaya:

Namayang diamati : ...

Pengamat: ...


No
Pernyataan
Ya
Tidak
Jumlah Skor
Skor Sikap
Kode Nilai
1
Mau mendapat pendapat teman.
100

450
90,00
SB
2
Memberikan solusi terhadap perseteruan.
100

3
Memaksakan pendapat sendiri kepada anggota gerombolan .

100
4
Marah ketika diberi kritik.
100

5
...

50

Catatan:

1.skor evaluasi Ya = 100 serta Tidak = 50 untukpernyataan yang positif, sedangkan buat pernyataan yg negatif, Ya = 50 danTidak = 100

2.skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikanjumlah kriteria = 5 x 100 = 500

3.skor perilaku = (jumlah skor dibagi skor maksimaldikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00

4.kode nilai / predikat :

75,01– 100,00= Sangat Baik (SB)

50,01– 75,00= Baik (B)

25,01– 50,00 = Cukup (C)

00,00–25,00=Kurang (K)

-Penilaian Jurnal(Lihatlampiran)

b.Pengetahuan

-Tertulis Uraian serta atau Pilihan Ganda(Lihat lampiran)

-TesLisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

Praktek Monolog atauDialog

PenilaianAspek Percakapan

No
Aspek yg Dinilai
Skala
Jumlah Skor
Skor Sikap
Kode Nilai
25
50
75
100
1
Intonasi







2
Pelafalan




3
Kelancaran




4
Ekspresi




5
Penampilan




6
Gestur





-Penugasan(Lihat Lampiran)

Tugas Rumah

a.peserta didikmenjawab pertanyaan yang masih ada dalam kitab peserta didik

b.peserta didikmemnta indikasi tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka sudah mengerjakan tugasrumah menggunakan baik

c.peserta didikmengumpulkan jawaban dari tugas tempat tinggal yang telah dikerjakan buat mendapatkanpenilaian.

c.Keterampilan

-Penilaian Unjuk Kerja

Contohinstrumen evaluasi unjuk kerja bisa dipandang pada instrumen evaluasi ujianketerampilan berbicara sebagai berikut:

InstrumenPenilaian

No
Aspek yg Dinilai
Sangat
Baik
(100)
Baik
(75)
Kurang
Baik
(50)
Tidak
Baik
(25)
1
Kesesuaian respon dengan pertanyaan




2
Keserasian pemilihan kata




3
Kesesuaian penggunaan tata bahasa




4
Pelafalan





Kriteriapenilaian (skor)

100= Sangat Baik

75= Baik

50= Kurang Baik

25= Tidak Baik

Cara mencari nilai (N)= Jumalah skor yg diperoleh anak didik dibagi jumlah skor aporisma dikali skorideal (100)

InstrumenPenilaian Diskusi

No
Aspek yg Dinilai
100
75
50
25
1
Penguasaan materi diskusi




2
Kemampuan menjawab pertanyaan




3
Kemampuan mengolah kata




4
Kemampuan merampungkan masalah





Keterangan:

100= Sangat Baik

75= Baik

50= Kurang Baik

25= Tidak Baik

-Penilaian Proyek(Lihat Lampiran)

-Penilaian Produk(Lihat Lampiran)

-Penilaian Portofolio

Kumpulansemua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, misalnya catatan, PR, dll

Instrumen Penilain

No
Aspek yg Dinilai
100
75
50
25
1





2





3





4






2.Instrumen Penilaian (terlampir)

a.Pertemuan Pertama

b.Pertemuan Kedua

c.Pertemuan Ketiga

3.Pembelajaran Remedial serta Pengayaan

a.Remedial

Bagi peserta didik yg belum memenuhi kriteriaketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnyasebagai berikut :

1)Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!

2)Jelaskan tentang Kedudukan serta Fungsi Kementerian Negara RepublikIndonesia serta Lembaga Pemerintah Non Kementerian!

3)Jelaskan mengenai Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan!

CONTOH PROGRAMREMIDI

Sekolah:……………………………………………..

Kelas/Semester:……………………………………………..

Mata Pelajaran:……………………………………………..

Ulangan Harian Ke :……………………………………………..

Tanggal Ulangan Harian:……………………………………………..

Bentuk Ulangan Harian:……………………………………………..

Materi Ulangan Harian:……………………………………………..

(KD / Indikator):……………………………………………..

KKM:……………………………………………..

No
Nama Peserta Didik
Nilai Ulangan
Indikator yg Belum Dikuasai
Bentuk Tindakan Remedial
Nilai Setelah Remedial
Keterangan
1






2






3






4






5






6






dst







b.Pengayaan

Guru memberikan petuah agar permanen rendah hati, karenatelah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soalpengayaan menjadi berikut :

1)Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasiladalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.

2)Mencari liputan secara online tentang Nilai-nilaiPancasila pada kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara

3)Membaca surat berita, majalah, serta warta onlinetentang Nilai-nilai Pancasila pada kerangka praktik penyelenggaraanpemerintahan Negara

4)Mengamati eksklusif mengenai Nilai-nilai Pancasiladalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang terdapat dilingkungan sekitar.

Mengetahui, ……….., ……………

Kepala SekolahGuruMata Pelajaran





…………………………………………



LAMPIRANPENILAIAN

KD dan Indikator (KD-tiga:Pengetahuan)

Kompetensi Dasar
Indikator
3.11Menganalisis kebahasaan artikel
dan/atau buku ilmiah.
·Menemukan unsur kebahasaan artikel dan/ atau kitab ilmiah

Penilain Proses
Penilaian Hasil
Penilaian proses aspek pengetahuan dapat dilakukan sejak kegiatan Menelaah Model serta Mengonstruksi terbimbing.

Catatan terhadap peserta didik dalam aktivitas tersebut dapat dijadikan evaluasi perilaku selama mengikuti pembelajaran: ketekunan, kerja sama, semangat, ketelitian, kerapihan, kebersihan, keseriusan.
Jenis: Tulis
Bentuk : Uraian

Contoh instrumen:
1. Tulislah kasus yg dibahas pada
teks artikel yang Anda baca!
2. Jelaskan disparitas kabar dengan opini
dalam teks artikel!
3. Tuliskan lima karakteristik kebahasaan yg
digunakan dalam teks artikel serta berikan
contoh masing-masing!


KD dan Indikator (KD-4: Keterampilan)


Kompetensi Dasar
Indikator
4.11Mengonstruksi sebuah artikel
dengan memerhatikan kabar serta
kebahasaan
·Menyusun artikel dan/atau buku ilmiah sinkron menggunakan fakta
·Mempresentasikan, menanggapi, dan mere-visi unsur kebahasaan artikel yang sudah disusun,

Penilain Proses
Penilaian Hasil
Penilaian proses aspek pengetahuan dapat dilakukan semenjak kegiatan Mengonstruksi Terbimbing serta Mengonstruksi Mandiri.

Catatan terhadap siswa dalam aktivitas tadi dapat dijadikan penilaian perilaku selama mengikuti pembelajaran serta mengerjakan tugas (bendel portofolio): ketekunan, kerjasama, semangat, ketelitian, kerapihan, kebersihan, keseriusan.
Jenis : Menulis
Bentuk: Uraian

Contoh Instrumen
Susunlah teks artikel dengan memerhatikan hal di bawah ini!
a. Tentukan topik teks artikel!
b. Buatlah kerangka sinkron dengan struktur
teks artikel!
c.kembangkan kerangka tersebut menjadi
teks artikel dengan memerhatikan
struktur teks, karakteristik kebahasaan, serta EBI!


Portofolio

Khusus buat kompetensi menulis, penilaianmeliputi proses serta produk yg tercakup pada evaluasi portofolio. Dokumenportofolio berisi:

(a)draffinal (produk) berbobot 40%;

(b)bukti draf sedikitnya tiga draf berbobot 25%;

(c)bukticatatan mengenai apa yg akan ditulis dan asal penulisan berbobot 10%; serta

(d)catatan reflektif berbobot 25%.

Penilaian Sikap

Penilaian sikap dilakukan selama prosespembelajaran (termasuk liputan berdasarkan portofolio) atau di luar pembelajarandengan melalui observasi menggunakan isian lembar pengamatan

Contohformat dan pengisian lbr pengamatan pengajar mata pelajaran

Nama Satuan pendidikan:

Tahun pelajaran: 2018/2019

Kelas/Semester : XII/2

Mata Pelajaran :Bahasa Indonesia



No
Waktu
Nama
Kejadian/ Perilaku
Butir sikap
Positif/ Negatif
Tindak Lanjut
1.
28 Januari2019
Indri
Tidak mengerjakan tugas menganalisis teks artikel.
Tanggung jawab
-
Dipanggil serta disuruh mengerjakan tugas balik dengan waktu terbatas
2.
28 Januari2019
Sochib
Mengerjakan tugas menggunakan berfokus, tepat saat, dan hasilnya sangat baik
Tanggung jawab
+
Diberi kebanggaan atau apresiasi

Pedoman Penskoran

a. Pengetahuan

Soal
Aspek yg Dinilai
Skor
1
a.Peserta didik menulis kasus dalam teks artikel dengan sangat tepat
4
b.Peserta didik menulis kasus dalam teks artikel dengan tepat
3
c.Peserta didik menulis kasus dalam teks artikel dengan kurang tepat
2
d.Peserta didik menulis kasus dalam teks artikel dengan tidak tepat
1

Soal
Aspek yg Dinilai
Skor
2
a.Peserta didik membedakan warta menggunakan opini dalan artikel dengan sangat tepat
4
b.Peserta didik membedakan warta menggunakan opini dalan artikel dengan tepat
3
c.Peserta didik membedakan warta menggunakan opini dalan artikel dengan kurang tepat
2
d.Peserta didik membedakan warta menggunakan opini dalan artikel dengan tidak tepat
1

Soal
Aspek yg Dinilai
Skor
3
a.Peserta didik mentukan 5 karakteristik kebahasaan yang digunakan pada teks artikel dan memberikan model masing-masing dengan sangat tepat
4
b.Peserta didik mentukan 5 karakteristik kebahasaan yang digunakan pada teks artikel dan memberikan model masing-masing dengan tepat
3
c.Peserta didik mentukan 5 karakteristik kebahasaan yang digunakan pada teks artikel dan memberikan model masing-masing dengan kurang tepat
2
d.Peserta didik mentukan 5 karakteristik kebahasaan yang digunakan pada teks artikel dan memberikan model masing-masing dengan tidak tepat
1

Keterangan

Nilai = Perolehan skor

Jumlah soal

Contoh
Nilai =10x 100 = 83,33

12

b. Keterampilan



Soal
Aspek yg Dinilai
Skor
1
a.Peserta didik memilih topik teks artikel sangat sinkron isi teks
4
b.Peserta didik memilih topik teks artikel sesuai isi teks
3
c.Peserta didik memilih topik teks artikel kurang sinkron isi teks
2
d.Peserta didik memilih topik teks artikel tidak sesuai isi teks
1
2
a.Peserta didik menyusun kerangka teks artikel sangat lengkap dan sangat sinkron menggunakan topik
4

b.Peserta didik menyusun kerangka teks artikel lengkap dan sesuai dengan topik
3

c.Peserta didik menyusun kerangka teks artikel kurang lengkap dan kurang menggunakan topik
2

d.Peserta didik menyusun kerangka teks artikel tidak lengkap serta tidak sesuai isi teks
1
3
a.Peserta didik menulis teks artikel sangat sinkron dengan kerangka,struktur, ciri kebahasaan, serta EBI
4

b.Peserta didik menulis teks artikel sesuai dengan kerangka,struktur, ciri kebahasaan, serta EBI
3

c.Peserta didik menulis teks artikel kurang sesuai dengan kerangka,struktur, ciri kebahasaan, serta EBI
2

d.Peserta didik menulis teks artikel tidak sesuai dengan kerangka,struktur, ciri kebahasaan, serta EBI
1

Nilai = Perolehan skor

Jumlah kreteria/soa

Contoh


Nilai=11x 100= 91,66

12



Mengetahui,…………,……….

Kepala……Guru Mata Pelajaran,



…………….………………………..

LampiranPembelajaran Teks Artikel

Kompetensi Dasar

Pengetahuan
Keterampilan
3.11 Menganalisis kebahasaan artikel dan/atau kitab ilmiah


4.11Mengonstruksi sebuah artikel dengan memerhatikan kabar serta kebahasaan

A. Contoh Teks Artikel

Berikut contoh artikel

MENUMBUHKAN KEMAMPUANLITERASBACA-TULIS:

ANTARA UPAYA DAN TANTANGAN

(sang: Nana Sutisna, M.pd.)

A.Pengantar

Mengapa kemampuan literasibaca-tulis perlu ditumbuhkan terutama di kalangan siswa? Seberapapentingkah kemampun literasi baca-tulisbagi siswa? Pertanyaan lebih jauh, seberapa berpengaruhkahkemampuan literasibaca-tulis terhadapmasa depan suatu bangsa? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaanyang saling terkait terebut, ayo kita simakuraian berikut adalah. Baca-tulis adalah keterampilan berbahasa yang perludikuasai peserta didikdalam kehidupansehari-hari. Menyusun laporan, merangkum bacaan, menyusun output praktikum,menjawab soal, sampai menyusun karya tulis merupakan sebagian kegiatan pesertadidik yg melibatkan kemampuan literasi baca-tulis.

Kemampuan literasi baca-tulispeserta didik akan mencerminkan wawasan pengetahuan yg dimilikinya.peserta didik yang literat berpotensimemiliki wawasan pengetahuan yang luas untukmemecahkan kasus dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik tersebutrelatif lebih mudah menjalani kehidupan, khususnya pada bidang akademik.sebaliknya, siswa yg aliterat akan kesulitandalam menjalani kehidupan terutama pada bidang akademik. Dengandemikian, kemampuan literasi baca-tulis perlu ditumbuhkan pada kalangan pesertadidik.

Lantas bagaimana dampak kemampuanliterasi baca-tulis terhadap masa depan bengsa?Pada abad ke-21 ini, kemampuan berliterasi peserta didik berkaitan eratdengan tuntutan keterampilan baca-tulis yang berujung dalam kemampuan memahamidan menuangkan warta secara analitis, kritis, dan reflektif. Tak dapatdipungkiri, kemampuan literasi baca-tulis berperanan krusial dalam memenangkanpersaingan di dunia internasional.

B.Tantangan Penumbuhan Budaya Literasi

Patut disayangkan, kemampuanliterasi baca-tulis terutama dalam memahami bacaan, memberitahuakn kompetensipeserta didik Indonesia tergolong rendah dibandingkan menggunakan negara lain. Halini terbukti menurut output uji internasional literasi membaca yang mengukur aspekmemahami, memakai, serta merefleksikan output membaca dalam bentuk goresan pena.pengujian ini dilakunkanPIRLS (Progress in International Reading Literacy Study)tahun 2011. Berdasarkan data tersebut,Indonesia menduduki peringkat ke - 45 menurut 48negara peserta menggunakan skor 428 berdasarkan skor homogen-rata 500. Sementara itu, ujiliterasi membaca pada PISA (Programme for International StudentAssessment) tahun 2009menunjukkanpeserta didik Indonesia berada dalam peringkat ke-57 dengan skor 396 menurut skorrata-rata 493. Pada PISA 2012menunjukkan peserta didik Indonesia berada pada peringkat ke - 64 menggunakan skor396 menurut skor homogen-rata 496. Sebanyak 65 negara berpartisipasi pada PISA 2009dan 2012.(Dirjen Dikdasmen, 2016 : i)

Data pada atascukup mencemaskan kita seluruh. Bagaimana nir? Alih-alih bangsa Indonesiasedang ulet mempersiapkangenerasi emas2045, dihadapkan pada kenyataan bahwa siswa yang digadang-gadangkan sebagai bonus demografi kemampuan literasinyarendah.bonus demografi yg dimaksud adalah jumlah penduduk usia belia (usia homogen-ratasekolah) lebih bayak dibandingkan dengan penduduk usia tua. Kondisi ini akanberlangsung antara tahun 2012 sampai 2035. Berdasarkan dataBadan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011diketahui bahwa jumlah anak usia 0 - 9 tahun mencapai 45,93 juta, dan anak usia10 - 19 tahun berjumlah 43,55 juta jiwa. Mereka inilah kader generasi emas2045.pada tahun 2045 mereka yangberusia 0 - 9 tahun akan berusia 35 - 45 tahun serta yang berusia 10 - 19 tahunakan berusia 45 - 54 tahun. Jika potensi tadi nir dikelola denganbenar, nir menutup kemungkinan genersiemas akan sebagai generasi lemas.

Banyak faktoryang menyebabkan rendahnya kemampuan literasi baca-tulis di kalangan peserta didik.hal ini berkaitan dengan kultur ekspresi lebih lebih banyak didominasi daripada baca-tulisdalam lingkungan siswa. Peserta didiklebih tertarik mencari informasi menurut menyimak tontonan daripada membacatulisan. Di lingkungan sekolah, rendahnya kemampuan literasi baca-tulis pesertadidik karena ketidaktahuan akan manfaat yang diperoleh berdasarkan kegiatanbaca-tulis. Efektifitas praktik pelajaran baca-tulis pada kelas yang masih kurangdan terbatasnya kuantitas serta kualitas kitab rujukan menyebabkanpempelajaran tersebut kurang berhasil. Selainitu, apresiasisekolah terhadap saranapenyaluran bakatbaca-tulis semisalmajalah dinding, buletin, majalah sekolah, koran, buku sastra, serta blogatau situs sekolah masih tersendat.

C. UpayaMenumbuhkan Kemampuan Literasi Baca-Tulis.

Untuk mengatasirendahnya kemampuan literasi baca-tulis di kalangan peserta didik, KementerianPendidikan serta Kebudayaan mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). GLSadalah upaya menyeluruh yang melibatkan guru, peserta didik, orang tua, serta masyarakat.gls memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan dalamPeraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015. Salah satukegiatan di dalam gerakan tadi adalah “kegiatan15 mnt membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai”. Kegiatanini dilaksanakan buat menumbuhkan minat baca peserta didik dan meningkatkanketerampilan membaca agar pengetahuan bisa dikuasai secara lebih baik. Materibaca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, danglobal yg disampaikan sinkron tahap perkembangan peserta didik.

Setahun lebihGLS diluncurkan. Gaung GLS merasuk ke seluruh strata pendidikan, terutamapendidikan dasar dan menengah, termasuk ke SMAN 2 Sumedang, tempat penulismengabdi.dalam kurun waktu tersebutketika upaya digulirkan dan-merta tantangan selalu hadir mengikutinya.adapun upaya-upaya yang dilakukandiSMAN 2 Sumedang buat mempertinggi kemampuan literasi baca-tulis berpedomanpadabuku pedoman GLS berkut ini.

1. Tahap pembiasaan

Kegiatanpertama yg dilakukan pada SMAN dua Sumedang adalah pembiasaan membaca selama 15menit setiap hari. Kegiatan yang dilakukan para pengajar adalahmembacakan kutipan kitab dengan nyaring danmendiskusikannya. Ada juga pengajar yang menyuruhpeserta didik membaca mandiri. Tujuan aktivitas ini merupakan memotivasipeserta didik buat mau serta terbiasa serta menunjukanbahwa membaca sesuatu aktivitas yangmenyenangkan. Disamping itu, tujuan kegiatan tersebut adalah buat memperkayakosakata, menjadi wahana berkomunikasi antara siswa dan guru, danmengajarkan taktik membaca.

Kegiatan tahappembiasaan selanjutnya adalah membaca buku dengan memanfaatkan peranperpustakaan.dalam praktiknya,perpustakaan sekolah menyelenggarakan aktivitas penunjang keterampilan literasiinformasi bagi para siswa. Keterampilan ini lalu diterapkan pesertadidik waktu mereka mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sang guru bidang matapelajaran yg diajarkan melalui tugas meringkas atau membuat sinopsis kitab . Tujuankegiatan ini merupakan memperkenalkanproses membaca, membuatkan kemampuan membaca secara efektif danmeningkatkan kemampuan pemahaman bahan bacaan yg efektif.

Membacaterpandu serta membaca mandiriadalahkegiatan berikutnya. Guru memandu peserta didik membaca dalam grup yanglebih mini . Tujuan aktivitas ini adalah buat aktif menaikkan pemahaman,menganalisis bacaan, membuat tanggapan terhadap bacaan dan membuat pesertadidik bisa membaca mandiri.

2. Tahap Pengembangan

Tahappengembangan merupakan berbagai kegiatan tindak lanjut yangdilakukan pengajar setelah kegiatan 15 menitmembaca. Dalam tahap pengembangan ini, kegiatan tindak lanjut dilakukan secaraberkala (misalnya 1 - 2 minggu). Adapun kegiatan tindak lanjut seperti berikut:menulis komentar singkat terhadap kitab , bedah kitab , reading award, dan menyebarkan iklim literasi sekolah.

c. TahapPembelajaran

Dalam tahappembelajaran ini aneka macam jenis aktivitas pernahdilakukandi SMAN 2 Sumedangtermasuk 5 belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran. Kegiatanliterasi lain dalam pembelajaran adalah dengan sistem anugerah tagihanakademik kepada siswa. Dalam hal ini, guru pun dituntut melaksanakanberbagai taktik buat memahami teks dalam semua mata pelajaran. Menggunakanlingkungan fisik, sosial,afektif, danakademik disertai majemuk bacaan (cetak, visual, auditori, digital) yang kayaliterasi di luar buku teks pelajaran sangat dtekankan pada pengajar-pengajar untukmemperkaya pengetahuan dalam mata pelajaran. Di samping itu, peserta didikdituntut menulis biografinya dalam satu kelas sebagai proyek kelas.

D. TantanganMenumbuhkan Kemampuan Literasi Baca-Tulis.

Pada tahappembiasaan,aktivitas membaca selama 15menit setiap hari ini adalah tantangan yang cukup berat bagi SMAN 2Sumedang.meluangkan ketika lima belasmenit dalam pembelajaran tampaknya kelihatan ringan.selama lima belas menit pengajar hanya dituntutmembacakan kutipan buku dengan nyaring serta mendiskusikannya ataupeserta didik membaca mandiri. Padakenyataanya, terdapat asumsi beberapa guru pada SMAN 2 Sumedang yang tidak maujam mengajarnya terpotong. Mereka beralasan selain itu terpotong kegiatantersebut,jam mengajar mereka terpotongpula oleh saat berdoa, menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, mengabsenpeserta didik, serta lain-lain. Meskipun demikian, terdapat beberapa pengajar yang sudahmelaksanakan kegiatan tadi, namun kasus konsistensi dankesinambungannyatak sanggup dijaga.

Membaca bukudengan memanfaatkan peran perpustakaan, membacaterpandu, dan membaca mandiri adalah kegiatanberikutnya pada termin pembiasaan. Tantangan dalam kegiatan ini adalahkuantitas serta kualitas kitab pada perpustakaan sangat terbatas. Buku-bukupenunjang, seperti buku sastra selalu nir signifikan dengan jumlah siswa.

Setelahtantangan pada tahap pembiasaan, timbul jua tantangan pada kegiatan tahappengembangan. Tak bisa dipungkiri, tantangan ini ada karenakegiatan ini adalahtindak lanjut yg dilakukan pengajar setelahkegiatan 15 mnt membaca. Dalam termin pengembangan ini, aktivitas tindak lanjutdilakukan secara terjadwal (misalnya 1 - dua minggu). Menulis komentar singkatterhadap buku yang dibaca pada jurnal membaca harian adalah aktivitas tahappengembangan yg selalu dihadapkan pada sebuah tantangan.walaupun jurnal membaca harian bisa dibuatsecara sederhan, singkat, tetapi konsistensi selalu terkendala. Padahal pesertadidik hanya mengisi sendiri jurnal hariannya menggunakan menjelaskan judul buku, danpengarang.

Bedah bukusecara sederhana bisa diartikan sebuah aktivitas mengungkapkan kembali isisuatu kitab secara ringkas dengan menaruh saran terkait menggunakan kekurangan dankelebihan kitab tersebut. Tantangan yang dihadapi dalam aktivitas termin iniadalah terbatasnya kitab -kitab baru yg berkualitas sebagai bahan resensi.di samping itu, faktor kejenuhan selalumenghantui siswa.

Reading award danmengembangkan iklim literasi sekolah juga adalah tindak lanjut kegiatan 15menit membaca. Apabila pada tahap pembiasaan sekolah mengutamakan pembenahanlingkungan fisik, dalam termin pengembangan ini sekolah bisa mengembangkanlingkungan sosial dan afektif. Tantangan terberat dari kegiatan-kegiatan iniadalah belum populernya penghargaan prestasi literasi di kalangan wargasekolah. Prosedur penentuan penerima readingaward belum sepenuhnya dipahami sang pihak-pihak yang terkait.

Bagaimanadengan tantangan menciptakan iklim literasi sekolah? Ini adalah tantangan yangtersulit. Menyadarkan seluruh masyarakat untukmelek litersi bukan masalah mudah. Perlu kolaborasi yang serius antarakepala sekolah, pengajar, rapikan usaha, murid, orang tua, serta masyarakat untukmewujudkan gerakan mulia ini.

Terakhir, yangharus dihadapi pada menumbuhkan kemampuan litarasi baca-tulis pada kalanganpeserta didik adalah tantangan dalam tahap pembelajaran. Tagihan akademik dannon akademik berdasarkan kegiatan ”lima belas mnt membaca setiap hari sebelum jampelajaran” memerlukan kesiapan dan ketelatenan seluruh warga sekolah.selanjutnya, tantangan pada aktivitas tahap pembelajaran dalam melaksanakanberbagai taktik buat tahu teks dalam seluruh mata pelajaran selaludikesampingkan. Akibatnya, aktivitas ini membosankan peserta didik. Belum lagipenggunakan lingkungan fisik, sosial, afektif, serta akademik yang disertaiberagam bacaan (cetak, visual, auditori, digital) yg kaya literasi pada luarbuku teks pelajaran belum maksimal .

E. Solusi

Kemampuanbaca-tulissebagai kemampuan literasiperlu ditekankan dalam peseta didik mulai semenjak dini. Lebih lanjut tingkatanminat baca-tulis siswa sangat memilih kualitas pada berwawasannya.dalam proses pendidikan, keberhasilan mereka sangat dipengaruhi oleh kemampuanmembaca serta menulis.

Keberhasilandariprogram literasi baca-tulis yangdilaksanakan pada sekolah bergantung kepada berbagai pihak, sepertikepala sekolah, guru, murid, tata bisnis,komite, serta orang tua. Sinergitas semua rakyat sekolah sangat dibutuhkan dalamhal ini. ”Membaca 5 belas mnt sebelum pelajaran pada mulai setiap hari”,perlu difahami sang semua warga sekolah bahwa aktivitas ini merupakan pondasi bagikegiatan literasi yg lainnya. Bagi pengajar yg merasa jam pelajarannyaterpotong, dengan kesepakatan beserta, solusinya dengan mengeser lebih awal jammasuk sekolah. Biasanya jam 07.00 WIB bel berbunyi indikasi masuk, digeser lebihawal sebagai jam 06.45 WIB. Jika aktivitas lima belas menit ini berjalan denganlancar, tertib, serta berkesinambungan makan tahapan lain menurut kegiatan literasiakan lancar pula.

Keberadaanperpustaakaan yang representatif amatdibutuhkan pada upaya penumbuhan kemampuan literasi baca-tulis. Kuantitas dankualitas buku rujukan di perpustakaan menjadi sentral dalam aktivitas ini.pembangunan lingkungan fisik, sosial, afektif, serta akademik yg disertaiberagam bacaan (cetak, visual, auditori,digital) yang kaya literasi pada luar kitab teks pelajaran perlu mendapatperhatian setiap sekolah.

F. Kesimpulan serta Harapan

”Lima belas mnt begitu menenukan!” Ya, itulahungkapan yang sempurna buat menggambarkan betapa pentinggya aktivitas ini dalammeningkatkan kemampuan literasi baca-tulis di kalangan siswa. Mengapademikan?Lihat Permendikbud No. 23 tahun2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti kalimat “kegiatan 15 menit membaca kitab nonpelajaran sebelum saat belajardimulai” tertuang secara eksplisit. Ini mengambarkan bahwa jiwa menurut gerakanlitersi sekolah adalah pembiasaan membaca 15 mnt sebelum pembelajaran dimulaisetiap hari. Adapun aktivitas termin pengembangan serta pembelajaran merupakan tindaklanjut menurut aktivitas ini.

Tampaknyakegiatan membaca 15 mnt ini poly yangmenganggap sepele. Padahal tidakdemikian. Kegiatan membaca 15 mnt ini bisa memilih masa depan bangsa.mudah-mudahan acara ini dapat dilaksanakan menggunakan penuh tanggung jawab danberkesimambungan. Pada akhirnya, asa hasil uji internasional PISA dan PIRLS peserta didik kita bisasejajar dengan negara maju. Rasa pesimistisdalam menyongsong era genersi emas 2045 menggunakan berbekal bonus demografiyang literat akan berubah menjadi optimistis. Bonus demografi nir akanmenjadi beban pembangunan melainkanmenjadi modal pembangunan di masa depan.

Marilah kitaberupaya mempertinggi kemampuan literasi baca-tulis peserta didik. Meskipun disana-sini tantangan selalu menghadang. Luangkanlah minimal 15 mnt untukmemberi kesempatankita dan pesertadidik buat membaca. Jadikanlah aktivitas ini sebagai ladang ibadah bagikitadalam menuntut ilmu. Filsuf Muslim,Imam Ghozali, pernah menyampaikan, ”Menuntutilmu merupakan taqwa. Menyampaikan ilmu merupakan ibadah. Mengulang-ulang ilmu adalahzikir. Mencari ilmu adalah jihad. Semoga dan semoga!

Sumedang,10 November 2016

B. Pengertian Teks Artikel

Teks di atas yg berjudul Menumbuhkan Kemampuan LiterasBaca-Tulis: antara Upaya dan Tantangan itulahmerupakan teks artkel. Teks tersebut mengupaspendapatseorang penulis terhadap suatu data, warta, atau peristiwaberdasarkan analisis subjekif penulis.biasanya artikel diterbitkan sang media cetak setiap hari, kecuali hari Minggu.artikel ini nir terlalu panjang,

C.ciri-karakteristik Teks Artikel

1. Fungsi Artikel

Jika ditelaah lebih mendalam, teksartikel befungsi memberikan fakta kepada para pembaca agar mengetahui,memahami, mengkritisi, dan menilai suatu data, informasi, atau insiden yg ditulis berdasarkan pendapatpenulis

2. Struktur Artikel

Berdasarkan teksartikel yg sudah dibaca pada atas,ternyata teks artikelmempunyai struktur pendahuluan teks atau tesis (pernyataan umum), yakni berupasorotan peristiwa yg mengandung suatu masalah aktual. Berikut ini contoh bagian strukturpendahuluan:

Lantas bagaimana dampak kemampuan literasi baca-tulisterhadap masa depan bengsa? Pada abad ke-21 ini, kemampuan berliterasi pesertadidik berkaitan erat menggunakan tuntutan keterampilan baca-tulis yg berujung padakemampuan tahu serta menuangkan informasisecara analitis, kritis, dan reflektif. Tak bisa dipungkiri, kemampuanliterasi baca-tulis berperanan krusial dalam memenangkan persaingan pada duniainternasional.

Selain strukturpendahuluan, teks artikel pun menpunyaistruktur yg sebagai bagian inti berdasarkan teks artikel itu sendiri. Strukturinti artikel seringkali diklaim juga bagianpenyampaian opini-opini atau urutan gagasan. Struktur ini berupatanggapan-tanggapan penulisberkenaandengan insiden, peristiwa, atau masalah aktual. Untuk lebih jelasnya,perhatikan petikan berikut ini.

Data pada atas cukup mencemaskan kitasemua. Bagaimana nir? Alih-alih bangsa Indonesia sedang giatmempersiapkangenerasi emas 2045,dihadapkan dalam kenyataan bahwa peserta didikyang digadang-gadangkan sebagai bonusdemografi kemampuan literasinya rendah. Bonus demografi yang dimaksud adalah jumlah penduduk usiamuda (usia rata-homogen sekolah) lebih bayak dibandingkan dengan penduduk usiatua. Kondisi ini akan berlangsung antara tahun 2012 hingga 2035. BerdasarkandataBadan Pusat Statistik (BPS) tahun2011 diketahui bahwa jumlah anakusia 0 - 9 tahun mencapai 45,93 juta, dan anak usia 10 - 19 tahun berjumlah43,55 juta jiwa. Mereka inilah kader generasi emas 2045.pada tahun 2045 mereka yang berusia 0 - 9tahun akan berusia 35 - 45 tahun serta yang berusia 10 - 19 tahun akan berusia 45- 54 tahun. Jika potensi tersebut tidak dikelola dengan sahih, nir menutupkemungkinan genersi emas akan menjadigenerasi lemas.Sebagai struktur epilog, teksartikel umumnya berupa kesimpulan, saran, atau rekomendasi yangberupa pernyataan dalam menyelesaikan persoalan yg dikemukakan sebelumnya.berikut ini tersaji pengglan epilog sebuah teks artikel:

Marilah kitaberupaya menaikkan kemampuan literasi baca-tulis peserta didik. Meskipun disana-sini tantangan selalu menghadang. Luangkanlah minimal 15 mnt untukmemberi kesempatankita dan pesertadidik buat membaca. Jadikanlah aktivitas ini sebagai ladang ibadah bagi kitadalam menuntut ilmu. Filsuf Muslim, ImamGhozali, pernah mengatakan, ”Menuntut ilmu adalah taqwa.menyampaikan ilmu merupakan ibadah. Mengulang-ulang ilmu adalah zikir. Mencari ilmu merupakan jihad. Semoga dansemoga!

3.kaidah-kaidah Kebahasaan

Perhatikan balik teks artikel yangtelah dibaca tersebut. Dapat dipandang bahwa teks tersebut tersusun berdasarkan beberapaparagraph. Paragraf-paragraf tadi tersusun menurut beberapa kalimat,selanjutnya kalimat-kalimat tersusun berdasarkan beberap kata. Dilihat berdasarkan susunankalimat,ternyata kaidah kebahasaan kalimatteksartlikel didominasi kalimat faktadan opini. Berikut ini contoh kalimat informasi serta opini pada teks artikel:

a.menggunakan kalimat-kalimat fakta

1. Bonus demografi yang dimaksud adalahjumlah penduduk usia muda (usia homogen-rata sekolah) lebih bayak dibandingkandengan penduduk usia tua.

2. Kondisiini akan berlangsung antara tahun 2012 sampai 2035.

3. BerdasarkandataBadan Pusat Statistik (BPS) tahun2011 diketahui bahwa jumlah anak usia 0- 9 tahun mencapai 45,93 juta, dan anak usia 10 - 19 tahun berjumlah 43,55 jutajiwa.

4. Mereka inilah kader generasi emas2045.pada tahun 2045 mereka yangberusia 0 - 9 tahun akan berusia 35 - 45 tahun dan yg berusia 10 - 19 tahunakan berusia 45 - 54 tahun.

b.menggunakan kalimat-kalimat opini

1. Jika potensitersebut nir dikelola menggunakan sahih, tidak menutup kemungkinan genersiemas akan sebagai generasi lemas.

2. Alih-alihbangsa Indonesia sedang giat mempersiapkangenerasi emas 2045, dihadapkanpada kenyataan bahwa peserta didik yg digadang-gadangkan sebagai insentif demografi kemampuan literasinyarendah.

Teks artikelyang merupakan tulisan opini seringkali juga memunculkan kalimat retotis, ungkapankhas pengarang, kata asing, konjungsi kausatif, serta konjungsiPenunjuk ketika. Berikut ini ditampilkancontoh hal tersebut:

c. Adanya penggunaan kalimatretoris

1. Mengapa kemampuan literasi baca-tulisperlu ditumbuhkan terutama pada kalangan peserta didik?

2. Seberapa pentingkah kemampun literasibaca-tulisbagi peserta didik?

3.pertanyaanlebih jauh, seberapa berpengaruhkah kemampuan literasibaca-tulis

terhadap masa depan suatu bangsa?

d. Menggunakanistilah spesial /kedaerahan

1. Alih-alih bangsa Indonesia sedang ulet mempersiapkangenerasi emas 2045,dihadapkan dalam fenomena bahwapeserta didik yang digadang-gadangkansebagai bonus demografi kemampuan literasinya rendah.

2. Jika potensitersebut tidak dikelola menggunakan sahih, nir menutup kemungkinan genersiemas akan sebagai generasi lemas.

e. Tidak memakai istilah pengganti personal ( saya, engkau ,Anda, dia dan lain-lain)

f. Banyak menggunakankata-kata terkenal asing

1. Pengujian ini dilakunkanPIRLS(Progress in International Reading Literacy

Study)tahun2011.

2. Sementara itu, uji literasi membacadalam PISA (Programme for International

Student Assessment)tahun 2009menunjukkan peserta didikIndonesia berada

padaperingkat ke-57 menggunakan skor 396 dariskor homogen-homogen 493

3. Readingaward dan mengembangkaniklim literasi sekolah juga merupakan

tindak lanjutkegiatan 15 mnt membaca.

4.belum lagi penggunakan lingkungan fisik, sosial, afektif, serta akademik yg

disertai majemuk bacaan (cetak, visual,auditori, digital) yang kayaliterasi pada luarbuku teks pelajaran belum maksimal

g.konjungsi yangmerujuk dalam saat, tempat, insiden, atauhal lainnya

yangmenjadi penekanan ulasan.

Setelahtantangan pada termin pembiasaan, timbul pula tantangan pada kegiatan

tahap pengembangan.

h. Penggunaan konjungsikausalitas, misalnya karena, karena, sebab, sang karena itu.

1.banyak faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan literasi baca-tulis

di kalanganpeserta didik.

2. Hal ini karena berkaitan dengan kultur verbal lebih dominan daripadabaca-tulis

dalamlingkungan peserta didik.


4. ProsedurPembelajaran

1. Fakta dan opini sebuah artikel

Perhatikan teks berikut!

Data pada atascukup mencemaskan kita seluruh. Bagaimana nir? Alih-alih bangsa Indonesiasedang ulet mempersiapkangenerasi emas2045, dihadapkan pada kenyataan bahwa siswa yang digadang-gadangkan sebagai bonus demografi kemampuan literasinyarendah.bonus demografi yg dimaksud adalah jumlah penduduk usia belia (usia homogen-ratasekolah) lebih bayak dibandingkan dengan penduduk usia tua. Kondisi ini akanberlangsung antara tahun 2012 sampai 2035. Berdasarkan dataBadan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011diketahui bahwa jumlah anak usia 0 - 9 tahun mencapai 45,93 juta, dan anak usia10 - 19 tahun berjumlah 43,55 juta jiwa. Mereka inilah kader generasi emas2045.pada tahun 2045 mereka yangberusia 0 - 9 tahun akan berusia 35 - 45 tahun serta yang berusia 10 - 19 tahunakan berusia 45 - 54 tahun. Jika potensi tadi nir dikelola denganbenar, nir menutup kemungkinan genersiemas akan sebagai generasi lemas.

Kalimat-kalimat pada teks di atasdapat dikelompokan ke pada dua bagian, yaitu kelompok kalimat fakta dankalimat opini. Berikut ini disajikan pngelompokaanya sebagai berikut:

Kalimat fakta
Kalimat opini
Data pada atas relatif mencemaskan kita seluruh.
Bonus demografi yang dimaksud merupakan jumlah penduduk usia muda (usia homogen-rata sekolah) lebih bayak dibandingkan dengan penduduk usia tua.
Bagaimana tidak?
Berdasarkan dataBadan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 diketahui bahwa jumlah anak usia 0 - 9 tahun mencapai 45,93 juta, serta anak usia 10 - 19 tahun berjumlah 43,55 juta jiwa.
Alih-alih bangsa Indonesia sedang ulet mempersiapkangenerasi emas 2045, dihadapkan dalam kenyataan bahwa siswa yang digadang-gadangkan sebagai bonus demografi kemampuan literasinya rendah.
.

Kondisi ini akan berlangsung antara tahun 2012 hingga 2035.

Mereka inilah kader generasi emas 2045.

Pada tahun 2045 mereka yang berusia 0 - 9 tahun akan berusia 35 - 45 tahun dan yang berusia 10 - 19 tahun akan berusia 45 - 54 tahun.

Apabila potensi tadi tidak dikelola dengan sahih, tidak menutup kemungkinan genersi emas akan sebagai generasi lemas.



Berdasarkanpembagian kalmat opini serta keterangan di atas, bisa disimpulkan cici-cici kalimatfakta serta opini menjadi berikut:


Kalimat fakta
Kalimat opini
objektif
subjektif
Sudah terbukti kebenarannya
Belum terbukti kebenarannya
Sudah terjadi
Belum terjadi
Memuat data yg akurat
Memuat pendapat seseorang

2. Menyusun Opini dalamArtikel

Perhatikanpenggalan teks yg rumpang berikut!

Pendahuluan/tesis(pernyataan generik)

Lantas bagaimana pengaruh kemampuanliterasi baca-tulis terhadap masa depan bangsa?………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Pembahasanatau rangkaian opini ( gagasan)
Data pada atascukup mencemaskan kita semua. Bagaimana tidak? Alih-alih bangsa Indonesia sedang ulet mempersiapkangenerasi emas 2045, dihadapkan dalam kenyataanbahwa siswa yg digadang-gadangkan sebagai bonusdemografi kemampuan literasinya rendah. ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Penutup

Marilah kitaberupaya menaikkan kemampuan literasi baca-tulis peserta didik.

................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Berdasarkan penggalan teks yangrumpang pada diatas, lengkapilah teks tadi menggunakan kaliamat-kalimat opinisehinggan tersusun penggalan teks yang koheren. Dalam melengkapi penggalan teksyang rumpang tersebut, perhatkan jua interaksi antar paragraph sehingga menjadikesatuan teks artikel yang utuh.(Oleh Nana Sutisna)


Mengetahui, ……….., ……………

Kepala SekolahGuruMata Pelajaran



…………………………………………

UNDUH FILE WORD RPP TEKS ARTIKEL KLIK //drive.google.com/open?Id=1Z2fC2NX8HTD_gbfkqhAjkPLfsQioUmuF

BACA DAN UNDUH RPP KELAS XII Sekolah Menengah Atas SEMESTER dua TAHUN PELAJARAN 2018/2019 BAHASAINDONESIA KURIKULUM 2013 EDISI REVISI

RPP Kuriikulum 2013 edisi revisi dilengkapi lampiran materidan penilaian, berorientasi HOTS, berbagi 4C, Literasi, PPK



3. RPP TEKS KRITIK DAN ESAI KD tiga.12, 4.12, tiga.13, DAN 4.13KLIK //cara-pramuka.blogspot.com/2018/12/rpp-teks-kritik-dan-esai-kelas-xii.html



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel