MATERI PEMBELAJARAN TEKS EKSPOSISI



MATERIPEMBELAJARAN TEKS EKSPOSISI

KompetensiDasar

3.3Mengidentifikasi (permasalahan, argumentasi, pengetahuan, serta rekomendasi) tekseksposisi yang didengar serta atau dibaca

4.3Mengembangkan isi (konflik, argumen, pengetahuan, serta rekomendasi) tekseksposisi secara mulut serta/tulis

3.4Menganalisis struktur serta kebahasaan teks eksposisi

4.4Mengonstruksikan teks eksposisi dengan memerhatikan isi (permasalahan, argumen,pengetahuan, serta rekomendasi), struktur dan kebahasaan

(LampiranPermendikbud nomor 24 tahun 2016)

A.tesis, Argumen, dan Rekomendasi dalam Teks Eksposisi

Eksposisibiasa dipakai seorang buat menyajikan gagasan. Gagasan tersebut dikajioleh penulis atau pembicara menurut sudut pandang tertentu. Untukmenguatkan gagasan yg disampaikan, penulis atau pembicara wajib menyertakanalasan-alasan logis. Dengan kata lain, ia bertanggung jawab untuk membuktikan,mengevaluasi, atau mengklarifikasi perseteruan tadi. Bentuk teks ini biasadigunakan dalam aktivitas ceramah, perkuliahan, pidato, editorial, opini, dansejenisnya.

ArtiIstilah

1.teks Eksposisi merupakan genre teks berisi gagasan yg bertujuan agar oranglain tahu pendapat yang disampaikan. Gagasan tersebut disampaikan olehpenulis atau pembicara berdasarkan sudut pandang tertentu. Untuk menguatkangagasan yg disampaikan, penulis atau pembicara menyertakan alasan-alasanlogis.

2.tesis: pernyataan atau teori yg didukung oleh argumen yg dikemukakan dalamkarangan

3.argumen: alasan yang dapat dipakai untuk memperkuat atau menolak suatupendapat, pendirian, atau gagasan

4.rekomendasi: saran yang menganjurkan (membenarkan, menguatkan)

B. Struktur TeksEksposisi
Tekseksposisi merupakan teks yang dibangun oleh pendapat atau opini. Sejalan denganisi teks eksposisi, struktur teks eksposisi meliputi (a) tesis atau penyataanpendapat, (b) argumentasi, dan (c) penegasan ulang.
Tesis atau pernyataan pendapat merupakan bagian pembuka pada teks eksposisi.bagian tersebut berisi pendapat umum yg disampaikan penulis terhadappermasalahan yg diangkat pada teks eksposisi.

Argumentasi merupakan unsurpenjelas buat mendukung tesis yg disampaikan. Argumentasi dapat berupaalasan logis, data hasil temuan, kabar-warta, bahkan pernyataan para pakar.argumen yg baik wajib mampu mendukung pendapat yang disampaikan penulis ataupembicara. 
Bagian terakhir merupakan penegasanulang, yaitu bagian yang bertujuan menegaskan pendapat awal dan menambahrekomendasi atau saran terhadap perseteruan yg diangkat.
Contoh Teks Ekposisi dan AnalisisStruktur Teks Eksposisi
Pembangunan dan BencanaLingkungan
Bumi waktu inisedang menghadapi aneka macam masalah lingkungan yg berfokus. Enam masalahlingkungan yang primer tadi adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumberdaya alam, perubahan iklim dunia, kepunahan tanaman serta hewan, kerusakanhabitat alam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan. Dari hal itu dapatdibayangkan betapa besar kerusakan alam yang terjadi karena jumlah populasiyang akbar, konsumsi asal daya alam serta polusi yang semakin tinggi, sedangkanteknologi saat ini belum bisa menyelesaikan konflik tersebut.
Para ahlimenyimpulkan bahwa perkara tadi ditimbulkan oleh praktik pembangunan yangtidak memerhatikan kelestarian alam, atau diklaim pembangunan yang tidakberkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusiasaat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhikebutuhannya.
Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan dalam ketika ini ternyata jauh dariharapan. Kesulitan penerapannya terutama terjadi pada Negara berkembang, salahsatunya Indonesia. Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakanterjadi penebangan hutan seluas tiga.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kotaJakarta). Hal ini jua diikuti sang punahnya tumbuhan serta hewan langka. Kenyataanini sangat kentara mendeskripsikan kehancuran alam yg terjadi ketika ini yangdiikuti bala bagi manusia. 
Pada tahun 2005- 2006 tercatat, telah terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah longsor, 7bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, serta 13 bencana tsunami. Bencanalongsor serta banjir itu disebabkan oleh perusakan hutan serta pembangunan yangmengabaikan kondisi alam. 
Bencana alamlain yg mengakibatkan jumlah korban poly terjadi lantaran praktik pembangunanyang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bala. Misalnya, banjir yangterjadi di Jakarta dalam Februari 2007, dapat dipahami menjadi dampakpembangunan kota yang mengabaikan pelestarian lingkungan.
Menurut tim ahliPusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, penyebab utama banjir diJakarta merupakan pembangunan kota yg mengabaikan fungsi wilayah resapan air dantampungan air. Hal ini diperparah menggunakan saluran drainase kota yang tidakterencana serta tidak terawat dan tumpukan sampah serta limbah di sungai.akhirnya, debit air hujan yang tinggi menyebabkan bala banjir yg tidakterelakkan. 
Masalahlingkungan di atas adalah kasus serius yang wajib segera diatasi. Meskipuntidak mungkin mengatasi keenam kasus utama lingkungan tadi, setidaknyaharus dicari solusi buat mencegah bertambah buruknya syarat bumi.
Sumber: www.buletinpilar.com dengan penyesuaian
.

Tesis/ Pernyataan
Pendapat
Bumi saat ini sedang menghadapi aneka macam kasus lingkungan yang berfokus. Enam masalah lingkungan yang primer adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim dunia, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan tempat asal alam, serta peningkatan polusi serta kemiskinan polusi dan kemiskinan. Dari hal itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yg terjadi karena jumlah populasi yg besar , konsumsi asal daya alam dan polusi yg meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan pertarungan tadi.
Argumentasi
Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan sang praktik pembangunan yang tidak memerhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan yg nir berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia waktu ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya.
Argumentasi
Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan dalam ketika ini ternyata jauh berdasarkan asa. Kesulitan penerapannya terutama terjadi pada negara berkembang, galat satunya Indonesia. Sebagai model, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas tiga.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). Hal ini juga diikuti sang punahnya flora serta hewan langka. Kenyataan ini sangat kentara mendeskripsikan kehancuran alam yg terjadi ketika ini yang diikuti bencana bagi insan.
Argumentasi
Pada tahun 2005 - 2006 tercatat terjadi 330 bencana banjir, 69 bala tanah longsor, 7 bala letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami. Bencana longsor dan banjir itu ditimbulkan sang perusakan hutan dan pembangunan yang mengabaikan syarat alam.
Argumentasi
Bencana alam lain yg menimbulkan jumlah korban poly terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana. Misalnya, banjir yg terjadi di Jakarta pada Februari 2007, bisa dipahami sebagai efek pembangunan kota yang mengabaikan kerusakan lingkungan serta bencana alam.
Argumentasi
Menurut tim pakar Pusat Penelitian serta Pengembangan Sumber Daya Air, penyebab utama banjir di Jakarta adalah pembangunan kota yang mengabaikan fungsi daerah resapan air dan tampungan air. Hal ini diperparah menggunakan saluran drainase kota yang nir terjadwal dan tidak terawat dan tumpukan sampah dan limbah pada sungai. Akhirnya, debit air hujan yg tinggi menyebabkan bencana banjir yg nir terelakkan.
Penegasan Ulang
serta rekomendsi
Masalah lingkungan pada atas merupakan masalah berfokus yang wajib segera diatasi. Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam perkara primer lingkungan tersebut, setidaknya wajib dicari solusi buat mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.

C. Ciri Kebahasaan Teks Ekposisi

1. Banyak Mengunakan istilah yg sesuaidengan bidang permasalahan yang dibahas. Penggunaan istilah tersebut membantupenulis atau pembicara memperkuat gagasan yg disampaikan.

Contoh

a.polusi: pencemaran

b.habitat a. Tempat tinggal khas bagi seorang atau grup rakyat. B. Biotempat hidup organisme tertentu; tempat hidup yg alami (bagi flora danhewan); lingkungan kehidupan asli. C. Geo tempat kediaman atau kehidupantumbuhan, hewan, serta manusia dengan kondisi tertentu pada bagian atas bumi.

2. Banyak menggunakan kata sifat.

Contoh

Serius:a. Sungguh-sungguh; b. Gawat, genting (karena menghadapi bahaya, risiko,akibat, dan sebagainya yang mungkin terjadi)

3. Banyak masih ada perubahan jenis istilah karenaafiksasi (pengimbuhan).

Kata Bentukan
Jenis
Imbuhan
Kata Dasar
Jenis
penipisan
nomina
pe(N)-an
tipis
adjektiva


4. Banyak memakai kalimat mulut,yaitu kalimat berpredikat verba. Kalimat lainnya, kalimat nominal, kalimatberpredikat nomina, adjektiva, numeralia, atau adverbia, jarang digunakan dalamteks eksposisi

Contoh

No
Kalimat
Jenis Kalimat Verbal
1.
Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang berfokus.
Kalimat aktif transitif
2.
Kenyataan ini sangat kentara mendeskripsikan kehancuran alam yang terjadi saat ini yg diikuti bala bagi manusia.
Kalimat aktif transitif
3.
Masalah lingkungan pada atas adalah kasus serius yang wajib segera diatasi.
Kalimat aktif intransitif
4.
Enam kasus lingkungan yang utama tadi adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan asal daya alam, perubahan iklim dunia, kepunahan tanaman dan fauna, kerusakan
habitat alam, dan peningkatan polusi dan kemiskinan.
Kalimat aktif intransitif


D. Menyusun TeksEksposisi
Sebagaimana yangtelah dipaparkan terdahulu bahwa teks eksposisi merupakan teks yg bersifatargumentatif. Di dalamnya dikemukakan sejumlah argumen dan diperkuat pula olehfakta-warta sebagai akibatnya bisa meyakinkan khalayak.teks eksposisi poly menggunakanfakta dan argumentasi-argumentasi dari pendirian dan sudut pandangpenulis ataupun penuturnya.
Luasnya wawasan, kuatnya pendirian, serta keyakinan akan kebenaran atas topikyang akan kita kemukakan sangatlah primer dalam teks eksposisi. Kita harusmenyiapkan aneka macam asal buat sanggup membuatkan topik yg dipilih secaramendalam. Dengan demikian, khalayak diperlukan bisa memperoleh pencerahan,keyakinan, bahkan bisa terbujuk buat melakukan
sesuatu yang kita harapkan pada teks tadi.
Berdasarkan hal itu, langkah penulisan teks eksposisi adalah menjadi berikut.
1. Menentukan topik, yakni suatu hal yang memerlukan pemecahan masalah atausesuatu yg
mengandung problematika di warga . Hal itu, mungkin berkenaan menggunakan masalahsosial, budaya, pendidikan, kepercayaan , bahasa, sastra, politik.
Contoh:
a. Kehidupan anak-anak jalanan pada ibu kota akbar;
b. Perubahan perilaku rakyat pedesaan oleh faktor media massa;
c. Pendidikan bagi anak-anak terlantar;
d. Perkawinan beda kepercayaan ;
e. Ragam bahasa anak baru gede;
f. Sastra verbal dari tempat Indonesia timur;
g. Pemilihan kepala wilayah secara langsung atau melalui perwakilan.
2. Mengumpulkan bahan serta data buat memperkuat argumen, baik denganmembaca-baca surat warta, majalah, buku, ataupun internet. Data itu dapatdiperoleh melalui pengamatan ke lapangan atau dengan melakukan wawancara.misalnya, buat menulis teks bertopik kehidupan anak-anak jalanan. Kita harus(1) membaca-baca buku, artikel, informasi mengenai kondisi serta karakteristikanak-anak jalanan; (2) mengobservasi/penelitian terhadap perilaku anak-anakjalanan; atau (tiga) melakukan wawancara dengan pihak pemerintah, wargamasyarakat, atau bahkan menggunakan para anak jalanan itu sendiri.
3. Membuat kerangka tulisan berkenaan dengan topik yang akan kita tulis, yangmencakup tesis,
argumen, dan penegasan (konklusi). Langkah ini penting supaya goresan pena kita itutersusun
secara lebih sistematis, lengkap, dan tidak tumpang tindih.
4. Mengembangkan tulisan sinkron dengan kerangka yg telah kita buat.argumentasi serta fakta
yang sudah dikumpulkan, kita masukkan ke dalam tulisan itu secara padu sehinggateks itu sanggup meyakinkan khalayak.

Rujukan

Kosasih,E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK.bandung: Yrama Widya

Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun2017. Jakarta: Pusat Kurikulum serta Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Suherli, dkk. 2017. Buku Pengajar Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun2017. Jakarta: Pusat Kurikulum serta Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

BACA JUGA

MATERI PEMBELAJARAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI KLIK //cara-pramuka.blogspot.com/2018/07/mengonstruksikan-teks-laporan-hasil.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel