RPP TEKS KRITIK DAN ESAI KELAS XII SEMESTER 2 KURIKULUM 2019 EDISI REVISI


RENCANA PELAKSANAANPEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah :SMA …..
Mata Pelajaran : BahasaIndonesia
Kelas/Semester : XII/ 6
Materi Pokok : Kritik Sastra serta Esai
Alokasi Waktu : 3Minggu x 4Jam Pelajaran @45Menit

A.Kompetensi Inti

·KI-1:Menghayati serta mengamalkan ajaran agama yg dianutnya

·KI-2:.menghayatidan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,kerjasama, toleran, hening), bertanggung jawab, responsif, serta pro-aktif dalamberinteraksi secara efektif sesuai menggunakan perkembangan anak pada lingkungan,keluarga, sekolah, rakyat serta lingkungan alam kurang lebih, bangsa, negara,kawasan regional, serta daerah internasional”.

·KI tiga:Memahami,menerapkan, serta menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, danmetakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya mengenai ilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya, serta humaniora menggunakan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, serta peradaban terkait penyebab kenyataan serta peristiwa, sertamenerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yg spesifik sesuaidengan talenta serta minatnya buat memecahkan masalah

·KI4:Mengolah,menalar, serta menyaji pada ranah konkret serta ranah abstrak terkait denganpengembangan berdasarkan yg dipelajarinya di sekolah secara berdikari, bertindaksecara efektif serta kreatif, serta bisa memakai metode sinkron kaidahkeilmuan

B.KompetensiDasar serta Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar
Indikator
3.12 Membandingkan kritik sastra serta esai menurut aspek pengetahuan serta pandangan penulis
·Memahami pengertian kritik
·Mengidentifikasi jenis-jenis esai
·Mengidentifikasi bagian-bagian esai
·Mengidentifikasi perbedaan kritik serta esai
·Memahami mekanisme penyusunan kritik serta esai
4.12 Menyusun kritik serta esai menggunakan memerhatikan aspek pengetahuan serta pandangan penulis baik secara lisan juga tulis
·Menentukan unsur-unsur kritik serta esai, persamaan serta perbedaankritik serta esai, berdasarkan aspek pengetahuan serta pandangan
·Menulis kritik serta esai menggunakan memerhatikan aspek pengetahuan serta pandangan tertulis
·Mempresentasikan, menanggapi, merevisi kritik serta esai yg sudah ditulis
3.13 Menganalisis sistematika serta kebahasaan kritik serta esai
·Menemukan isi serta sistematika, kebahasaan kritik serta esai

4.13 Mengonstruksi sebuah kritik atau esai menggunakan memerhatikan sistematika serta kebahasaan baik secara lisan juga tulis
·Menyusun kritik serta esai menurut konstruksi menggunakan memerhatikan sistematika serta kebahasaan
·Mempresentasikan, menanggapi, merevisi kritik serta esai yg sudah ditulis


C.TujuanPembelajaran

Melalui aktivitas pembelajaran denganpendekatann pedagogik aliran, saintifik, serta CLIL dengan model pembelajaranpenemuan (Discovery Learning),pesertadidik bisa memahamipengertian kritik, mengidentifikasijenis-jenis esai, mengidentifikasibagian-bagian esai, mengidentifikasiperbedaan kritik serta esai, memahamiprosedur penyusunan kritik serta esai,menentukan unsur-unsur kritik serta esai, persamaan danperbedaankritik serta esai, dari aspekpengetahuan serta pandangan, menuliskritik serta esai dengan memerhatikan aspek pengetahuan serta pandangan tertulis, serta mempresentasikan,menanggapi, merevisi kritik serta esai yg sudah ditulisdengan rasa ingin tahu,kerja keras, tanggung jawab, bersikap bersahabat/ komunikatif selama prosespembelajaran.

D.MateriPembelajaran

·pengertian danperbedaan kritik serta esai

·jenis-jenis danbagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup)

·penyusunankritik serta esai


E.MetodePembelajaran

ModelPembelajaran : DiscoveryLearning

Metode:Tanya jawab, wawancara, diskusi serta bermain peran


F.MediaPembelajaran

Media :

·Worksheet ataulembar kerja (murid)

·Lembar penilaian

·LCD Proyektor

Alat/Bahan :

·Penggaris,spidol, papan tulis

·Laptop &infocus


G.SumberBelajar

1. Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata PelajaranBahasa Indoneisa SMA/MA/Sekolah Menengah Kejuruan. Bandung: Yrama Widya

2. Suherli, dkk. 2018. BukuSiswa Bahasa Indonesia Kelas XII RevisiTahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum serta Perbukuan, Balitbang,Kemendikbud.

3. Suherli, dkk. BukuGuru Bahasa Indonesia Kelas XII RevisiTahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum serta Perbukuan, Balitbang,Kemendikbud.

H.Langkah-Langkah Pembelajaran

1 . Pertemuan Pertama (4 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
vMelakukan pembukaan menggunakan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME serta berdoauntukmemulai pembelajaran
vMemeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin
vMenyiapkan fisik serta psikis peserta didikdalam mengawali aktivitas pembelajaran.
Aperpepsi
vMengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yg akan dilakukan menggunakan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
vMengingatkan pulang materi prasyarat dengan bertanya.
vMengajukan pertanyaan yang terdapat keterkaitannya dengan pelajaran yg akan dilakukan.
Motivasi
vMemberikan gambaran tentang manfaat mengusut pelajaran yg akan dipelajari pada kehidupan sehari-hari.
vApabila materitema/projek ini kerjakandengan baik serta sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat mengungkapkan mengenai materi :
ØPengertian serta disparitas kritik serta esai
vMenyampaikan tujuan pembelajaran pada rendezvous yangberlangsung
vMengajukan pertanyaan @aminyusuf
Pemberian Acuan
vMemberitahukanmateri pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan waktu itu.
vMemberitahukan mengenai kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, serta KKM dalam pertemuan yangberlangsung
vPembagian grup belajar
vMenjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajarsesuai menggunakan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 150 Menit)
Sintak Model Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan buat memusatkan perhatian dalam topik materi Pengertian serta disparitas kritik serta esai dengan cara :
vMelihat (tanpa atau menggunakan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yg relevan.
vMengamati
ØLembar kerja materi Pengertian serta disparitas kritik serta esai.
ØPemberian model-contoh materi Pengertian serta disparitas kritik serta esai untuk bisa dikembangkan siswa, dari media interaktif, dsb
vMembaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan pada rumah serta pada sekolah menggunakan membaca materi berdasarkan buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Pengertian serta disparitas kritik serta esai.
vMenulis
Menulis resume menurut hasil pengamatan serta bacaan terkait Pengertian serta disparitas kritik serta esai.
vMendengar
Pemberian materi Pengertian serta disparitas kritik serta esai oleh pengajar.
vMenyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar /global tentang bahan ajar mengenai materi :
ØPengertian serta disparitas kritik serta esai
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan serta kedisiplinan, ketelitian, mencari liputan.
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan menggunakan gambar yg disajikan serta akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
vMengajukan pertanyaan mengenai materi :
ØPengertian serta disparitas kritik serta esai
yang tidak dipahami dari apa yg diamati atau pertanyaan buat mendapatkan fakta tambahan mengenai apa yang diamati (dimulai menurut pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yg bersifat hipotetik) buat membuatkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk menciptakan pikiran kritis yg perlu buat hayati cerdas serta belajar sepanjang hayat.
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yg relevan buat menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui aktivitas:
vMengamati obyek/kejadian
Mengamati menggunakan akurat materi Pengertian serta disparitas kritik serta esai yang sedang dipelajari pada bentuk gambar/video/slide presentasi yg disajikan serta mencoba menginterprestasikannya.
vMembaca asal lain selain kitab teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi menggunakan mencari serta membaca berbagai referensi berdasarkan banyak sekali asal guna menambah pengetahuan serta pemahaman mengenai materi Pengertian serta disparitas kritik serta esai yang sedang dipelajari.
vAktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yg belum dapat dipahami menurut aktivitas mengmati serta membaca yg akan diajukan pada guru berkaitan dengan materi Pengertian serta disparitas kritik serta esai yang sedang dipelajari.
vWawancara/tanya jawab menggunakan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan menggunakan materi Pengertian serta disparitas kritik serta esai yang telah disusun pada daftar pertanyaan pada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk pada beberapa gerombolan buat:
vMendiskusikan
Peserta didik serta pengajar secara bersama-sama membahas model dalam buku paket mengenai materi Pengertian serta disparitas kritik serta esai.
vMengumpulkan informasi
Mencatat seluruh informasi mengenai materi Pengertian serta disparitas kritik serta esai yang sudah diperoleh pada kitab catatan dengan goresan pena yg rapi serta memakai bahasa Indonesia yg baik serta benar.
vMempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara ekspresi atau mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Pengertian serta disparitas kritik serta esai sesuai menggunakan pemahamannya.
vSaling tukar liputan tentang materi :
ØPengertian serta disparitas kritik serta esai
dengan ditanggapi aktif sang siswa menurut gerombolan lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang bisa dijadikan menjadi bahan diskusi grup lalu, menggunakan memakai metode ilmiah yang masih ada dalam kitab pegangan siswa atau pada lembar kerja yg disediakan dengan cermat buat membuatkan perilaku teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan warta melalui berbagai cara yg dipelajari, menyebarkan norma belajar serta belajar sepanjang hayat.
Data
processing
(pengolahan
Data)
COLLABORATION (KERJASAMA) serta CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik pada kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan menggunakan cara :
vBerdiskusi mengenai data berdasarkan Materi :
ØPengertian serta disparitas kritik serta esai
vMengolah informasi berdasarkan materi Pengertian serta disparitas kritik serta esai yang sudah dikumpulkan berdasarkan hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil berdasarkan aktivitas mengamati serta aktivitas mengumpulkan liputan yang sedang berlangsung dengan donasi pertanyaan-pertanyaan pada lbr kerja.
vPeserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Pengertian serta disparitas kritik serta esai.
Verification
(verifikasi)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya serta memverifikasi output pengamatannya dengan data-data atau teori dalam kitab sumber melalui aktivitas :
vMenambah keluasan serta kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur serta kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan mengenai materi :
ØPengertian serta disparitas kritik serta esai
antara lain dengan : Peserta didik serta pengajar secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yg sudah dikerjakan sang peserta didik.
Generalization
(menarik
kesimpulan)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi buat menyimpulkan
vMenyampaikan output diskusitentang materi Pengertian serta disparitas kritik serta esai berupa konklusi menurut output analisis secara ekspresi, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, akal budi sistematis, membicarakan pendapat dengan sopan.
vMempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal mengenai materi :
ØPengertian serta disparitas kritik serta esai
vMengemukakanpendapatatas presentasi yg dilakukan tentanag materi Pengertian serta disparitas kritik serta esai dan ditanggapi sang gerombolan yg mempresentasikan.
vBertanya atas presentasi mengenai materi Pengertian serta disparitas kritik serta esai yang dilakukan serta siswa lain diberi kesempatanuntuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
vMenyimpulkan mengenai point-point penting yang timbul dalam kegiatan pembelajaran yg baru dilakukan berupa :
Laporan output pengamatan secara tertulis mengenai materi :
ØPengertian serta disparitas kritik serta esai
vMenjawab pertanyaan tentang materi Pengertian serta disparitas kritik serta esai yang masih ada pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yg sudah disediakan.
vBertanya mengenai hal yang belum dipahami, atau pengajar melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Pengertian serta disparitas kritik serta esai yang akan terselesaikan dipelajari
vMenyelesaikan uji kompetensi buat materi Pengertian serta disparitas kritik serta esai yang masih ada pada kitab pegangan siswa atau pada lbr lerja yang telah disediakan secara individu buat mengecek dominasi anak didik terhadap bahan ajar.
Catatan : Selama pembelajaran Pengertian serta disparitas kritik serta esai berlangsung, guru mengamati perilaku anak didik dalam pembelajaran yg mencakup perilaku: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin memahami, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
vMembuat resume (CREATIVITY) menggunakan bimbingan pengajar mengenai point-point penting yang timbul pada kegiatan pembelajaran mengenai materi Pengertian serta disparitas kritik serta esai yang baru dilakukan.
vMengagendakan pekerjaan tempat tinggal buat bahan ajar Pengertian serta disparitas kritik serta esai yang baru diselesaikan.
vMengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang wajib mempelajarai dalam rendezvous berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
vMemeriksa pekerjaan siswayang selesailangsung diperiksa buat bahan ajar Pengertian serta disparitas kritik serta esai.
vPeserta didik yangselesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan sahih diberi paraf serta diberi angka urut peringkat,buat evaluasi tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dalam materi pelajaran Pengertian serta disparitas kritik serta esai.
vMemberikan penghargaan buat materi pelajaran Pengertian serta disparitas kritik serta esai kepada kelompok yg mempunyai kinerja serta kerjasama yang baik.



2 . Pertemuan Kedua (4 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
vMelakukan pembukaan menggunakan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME serta berdoauntukmemulai pembelajaran
vMemeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin
vMenyiapkan fisik serta psikis peserta didikdalam mengawali aktivitas pembelajaran.
Aperpepsi
vMengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yg akan dilakukan menggunakan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
vMengingatkan pulang materi prasyarat dengan bertanya.
vMengajukan pertanyaan yang terdapat keterkaitannya dengan pelajaran yg akan dilakukan.
Motivasi
vMemberikan gambaran tentang manfaat mengusut pelajaran yg akan dipelajari pada kehidupan sehari-hari.
vApabila materitema/projek ini kerjakandengan baik serta sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat mengungkapkan mengenai materi :
ØJenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup)
vMenyampaikan tujuan pembelajaran pada rendezvous yangberlangsung
vMengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
vMemberitahukanmateri pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan waktu itu.
vMemberitahukan mengenai kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, serta KKM dalam pertemuan yangberlangsung
vPembagian grup belajar
vMenjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajarsesuai menggunakan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 150 Menit)
Sintak Model Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan buat memusatkan perhatian dalam topik materi Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup) dengan cara :
vMelihat (tanpa atau menggunakan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yg relevan.
vMengamati
ØLembar kerja materi Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup).
ØPemberian model-contoh materi Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup) untuk bisa dikembangkan siswa, dari media interaktif, dsb
vMembaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan pada rumah serta pada sekolah menggunakan membaca materi berdasarkan buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup).
vMenulis
Menulis resume menurut hasil pengamatan serta bacaan terkait Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup).
vMendengar
Pemberian materi Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup) oleh pengajar.
vMenyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar /global tentang bahan ajar mengenai materi :
ØJenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup)
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan serta kedisiplinan, ketelitian, mencari liputan.
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan menggunakan gambar yg disajikan serta akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
vMengajukan pertanyaan mengenai materi :
ØJenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup)
yang tidak dipahami dari apa yg diamati atau pertanyaan buat mendapatkan fakta tambahan mengenai apa yang diamati (dimulai menurut pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yg bersifat hipotetik) buat membuatkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk menciptakan pikiran kritis yg perlu buat hayati cerdas serta belajar sepanjang hayat.
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yg relevan buat menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui aktivitas:
vMengamati obyek/kejadian
Mengamati menggunakan akurat materi Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup) yang sedang dipelajari pada bentuk gambar/video/slide presentasi yg disajikan serta mencoba menginterprestasikannya.
vMembaca asal lain selain kitab teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi menggunakan mencari serta membaca berbagai referensi berdasarkan banyak sekali asal guna menambah pengetahuan serta pemahaman mengenai materi Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup) yang sedang dipelajari.
vAktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yg belum dapat dipahami menurut aktivitas mengmati serta membaca yg akan diajukan pada guru berkaitan dengan materi Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup) yang sedang dipelajari.
vWawancara/tanya jawab menggunakan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan menggunakan materi Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup) yang telah disusun pada daftar pertanyaan pada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk pada beberapa gerombolan buat:
vMendiskusikan
Peserta didik serta pengajar secara bersama-sama membahas model dalam buku paket mengenai materi Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup).
vMengumpulkan informasi
Mencatat seluruh informasi mengenai materi Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup) yang sudah diperoleh pada kitab catatan dengan goresan pena yg rapi serta memakai bahasa Indonesia yg baik serta benar.
vMempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara ekspresi atau mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup) sesuai menggunakan pemahamannya.
vSaling tukar liputan tentang materi :
ØJenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup)
dengan ditanggapi aktif sang siswa menurut gerombolan lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang bisa dijadikan menjadi bahan diskusi grup lalu, menggunakan memakai metode ilmiah yang masih ada dalam kitab pegangan siswa atau pada lembar kerja yg disediakan dengan cermat buat membuatkan perilaku teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan warta melalui berbagai cara yg dipelajari, menyebarkan norma belajar serta belajar sepanjang hayat.
Data
processing
(pengolahan
Data)
COLLABORATION (KERJASAMA) serta CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik pada kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan menggunakan cara :
vBerdiskusi mengenai data berdasarkan Materi :
ØJenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup)
vMengolah informasi berdasarkan materi Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup) yang sudah dikumpulkan berdasarkan hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil berdasarkan aktivitas mengamati serta aktivitas mengumpulkan liputan yang sedang berlangsung dengan donasi pertanyaan-pertanyaan pada lbr kerja.
vPeserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup).
Verification
(verifikasi)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya serta memverifikasi output pengamatannya dengan data-data atau teori dalam kitab sumber melalui aktivitas :
vMenambah keluasan serta kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur serta kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan mengenai materi :
ØJenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup)
antara lain dengan : Peserta didik serta pengajar secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yg sudah dikerjakan sang peserta didik.
Generalization
(menarik
kesimpulan)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi buat menyimpulkan
vMenyampaikan output diskusitentang materi Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup) berupa konklusi menurut output analisis secara ekspresi, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, akal budi sistematis, membicarakan pendapat dengan sopan.
vMempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal mengenai materi :
ØJenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup)
vMengemukakanpendapatatas presentasi yg dilakukan tentanag materi Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup) dan ditanggapi sang gerombolan yg mempresentasikan.
vBertanya atas presentasi mengenai materi Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup) yang dilakukan serta siswa lain diberi kesempatanuntuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
vMenyimpulkan mengenai point-point penting yang timbul dalam kegiatan pembelajaran yg baru dilakukan berupa :
Laporan output pengamatan secara tertulis mengenai materi :
ØJenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup)
vMenjawab pertanyaan tentang materi Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup) yang masih ada pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yg sudah disediakan.
vBertanya mengenai hal yang belum dipahami, atau pengajar melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup) yang akan terselesaikan dipelajari
vMenyelesaikan uji kompetensi buat materi Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup) yang masih ada pada kitab pegangan siswa atau pada lbr lerja yang telah disediakan secara individu buat mengecek dominasi anak didik terhadap bahan ajar.
Catatan : Selama pembelajaran Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup) berlangsung, guru mengamati perilaku anak didik dalam pembelajaran yg mencakup perilaku: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin memahami, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
vMembuat resume (CREATIVITY) menggunakan bimbingan pengajar mengenai point-point penting yang timbul pada kegiatan pembelajaran mengenai materi Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup) yang baru dilakukan.
vMengagendakan pekerjaan tempat tinggal buat bahan ajar Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup) yang baru diselesaikan.
vMengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang wajib mempelajarai dalam rendezvous berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
vMemeriksa pekerjaan siswayang selesailangsung diperiksa buat bahan ajar Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup).
vPeserta didik yangselesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan sahih diberi paraf serta diberi angka urut peringkat,buat evaluasi tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dalam materi pelajaran Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup).
vMemberikan penghargaan buat materi pelajaran Jenis-jenis serta bagian-bagian kritik serta esai (pembukaan, isi, penutup) kepada kelompok yg mempunyai kinerja serta kerjasama yang baik.

3 . Pertemuan Ketiga (4 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
vMelakukan pembukaan menggunakan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME serta berdoauntukmemulai pembelajaran
vMemeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin
vMenyiapkan fisik serta psikis peserta didikdalam mengawali aktivitas pembelajaran.
Aperpepsi
vMengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yg akan dilakukan menggunakan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
vMengingatkan pulang materi prasyarat dengan bertanya.
vMengajukan pertanyaan yang terdapat keterkaitannya dengan pelajaran yg akan dilakukan.
Motivasi
vMemberikan gambaran tentang manfaat mengusut pelajaran yg akan dipelajari pada kehidupan sehari-hari.
vApabila materitema/projek ini kerjakandengan baik serta sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat mengungkapkan mengenai materi :
ØPenyusunan kritik serta esai
vMenyampaikan tujuan pembelajaran pada rendezvous yangberlangsung
vMengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
vMemberitahukanmateri pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan waktu itu.
vMemberitahukan mengenai kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, serta KKM dalam pertemuan yangberlangsung
vPembagian grup belajar
vMenjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajarsesuai menggunakan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 150 Menit)
Sintak Model Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan buat memusatkan perhatian dalam topik materi Penyusunan kritik serta esai dengan cara :
vMelihat (tanpa atau menggunakan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yg relevan.
vMengamati
ØLembar kerja materi Penyusunan kritik serta esai.
ØPemberian model-contoh materi Penyusunan kritik serta esai untuk bisa dikembangkan siswa, dari media interaktif, dsb
vMembaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan pada rumah serta pada sekolah menggunakan membaca materi berdasarkan buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Penyusunan kritik serta esai.
vMenulis
Menulis resume menurut hasil pengamatan serta bacaan terkait Penyusunan kritik serta esai.
vMendengar
Pemberian materi Penyusunan kritik serta esai oleh pengajar.
vMenyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar /global tentang bahan ajar mengenai materi :
ØPenyusunan kritik serta esai
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan serta kedisiplinan, ketelitian, mencari liputan.
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan menggunakan gambar yg disajikan serta akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
vMengajukan pertanyaan mengenai materi :
ØPenyusunan kritik serta esai
yang tidak dipahami dari apa yg diamati atau pertanyaan buat mendapatkan fakta tambahan mengenai apa yang diamati (dimulai menurut pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yg bersifat hipotetik) buat membuatkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk menciptakan pikiran kritis yg perlu buat hayati cerdas serta belajar sepanjang hayat.
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yg relevan buat menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui aktivitas:
vMengamati obyek/kejadian
Mengamati menggunakan akurat materi Penyusunan kritik serta esai yang sedang dipelajari pada bentuk gambar/video/slide presentasi yg disajikan serta mencoba menginterprestasikannya.
vMembaca asal lain selain kitab teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi menggunakan mencari serta membaca berbagai referensi berdasarkan banyak sekali asal guna menambah pengetahuan serta pemahaman mengenai materi Penyusunan kritik serta esai yang sedang dipelajari.
vAktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yg belum dapat dipahami menurut aktivitas mengmati serta membaca yg akan diajukan pada guru berkaitan dengan materi Penyusunan kritik serta esai yang sedang dipelajari.
vWawancara/tanya jawab menggunakan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan menggunakan materi Penyusunan kritik serta esai yang telah disusun pada daftar pertanyaan pada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk pada beberapa gerombolan buat:
vMendiskusikan
Peserta didik serta pengajar secara bersama-sama membahas model dalam buku paket mengenai materi Penyusunan kritik serta esai.
vMengumpulkan informasi
Mencatat seluruh informasi mengenai materi Penyusunan kritik serta esai yang sudah diperoleh pada kitab catatan dengan goresan pena yg rapi serta memakai bahasa Indonesia yg baik serta benar.
vMempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara ekspresi atau mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Penyusunan kritik serta esai sesuai menggunakan pemahamannya.
vSaling tukar liputan tentang materi :
ØPenyusunan kritik serta esai
dengan ditanggapi aktif sang siswa menurut gerombolan lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang bisa dijadikan menjadi bahan diskusi grup lalu, menggunakan memakai metode ilmiah yang masih ada dalam kitab pegangan siswa atau pada lembar kerja yg disediakan dengan cermat buat membuatkan perilaku teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan warta melalui berbagai cara yg dipelajari, menyebarkan norma belajar serta belajar sepanjang hayat.
Data
processing
(pengolahan
Data)
COLLABORATION (KERJASAMA) serta CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik pada kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan menggunakan cara :
vBerdiskusi mengenai data berdasarkan Materi :
ØPenyusunan kritik serta esai
vMengolah informasi berdasarkan materi Penyusunan kritik serta esai yang sudah dikumpulkan berdasarkan hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil berdasarkan aktivitas mengamati serta aktivitas mengumpulkan liputan yang sedang berlangsung dengan donasi pertanyaan-pertanyaan pada lbr kerja.
vPeserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Penyusunan kritik serta esai.
Verification
(verifikasi)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya serta memverifikasi output pengamatannya dengan data-data atau teori dalam kitab sumber melalui aktivitas :
vMenambah keluasan serta kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur serta kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan mengenai materi :
ØPenyusunan kritik serta esai
antara lain dengan : Peserta didik serta pengajar secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yg sudah dikerjakan sang peserta didik.
Generalization
(menarik
kesimpulan)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi buat menyimpulkan
vMenyampaikan output diskusitentang materi Penyusunan kritik serta esai berupa konklusi menurut output analisis secara ekspresi, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, akal budi sistematis, membicarakan pendapat dengan sopan.
vMempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal mengenai materi :
ØPenyusunan kritik serta esai
vMengemukakanpendapatatas presentasi yg dilakukan tentanag materi Penyusunan kritik serta esai dan ditanggapi sang gerombolan yg mempresentasikan.
vBertanya atas presentasi mengenai materi Penyusunan kritik serta esai yang dilakukan serta siswa lain diberi kesempatanuntuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
vMenyimpulkan mengenai point-point penting yang timbul dalam kegiatan pembelajaran yg baru dilakukan berupa :
Laporan output pengamatan secara tertulis mengenai materi :
ØPenyusunan kritik serta esai
vMenjawab pertanyaan tentang materi Penyusunan kritik serta esai yang masih ada pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yg sudah disediakan.
vBertanya mengenai hal yang belum dipahami, atau pengajar melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Penyusunan kritik serta esai yang akan terselesaikan dipelajari
vMenyelesaikan uji kompetensi buat materi Penyusunan kritik serta esai yang masih ada pada kitab pegangan siswa atau pada lbr lerja yang telah disediakan secara individu buat mengecek dominasi anak didik terhadap bahan ajar.
Catatan : Selama pembelajaran Penyusunan kritik serta esai berlangsung, guru mengamati perilaku anak didik dalam pembelajaran yg mencakup perilaku: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin memahami, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
vMembuat resume (CREATIVITY) menggunakan bimbingan pengajar mengenai point-point penting yang timbul pada kegiatan pembelajaran mengenai materi Penyusunan kritik serta esai yang baru dilakukan.
vMengagendakan pekerjaan tempat tinggal buat bahan ajar Penyusunan kritik serta esai yang baru diselesaikan.
vMengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang wajib mempelajarai dalam rendezvous berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
vMemeriksa pekerjaan siswayang selesailangsung diperiksa buat bahan ajar Penyusunan kritik serta esai.
vPeserta didik yangselesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan sahih diberi paraf serta diberi angka urut peringkat,buat evaluasi tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dalam materi pelajaran Penyusunan kritik serta esai.
vMemberikan penghargaan buat materi pelajaran Penyusunan kritik serta esai kepada kelompok yg mempunyai kinerja serta kerjasama yang baik.


I.PenilaianHasil Pembelajaran

1.Teknik Penilaian (terlampir)

a.Sikap

-Penilaian Observasi

Penilaianobservasi berdasarkan pengamatan sikap serta perilaku peserta didik sehari-hari,baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsungdilakukan oleh pengajar. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

No
Nama Siswa
Aspek Perilaku yang Dinilai
Jumlah Skor
Skor Sikap
Kode Nilai
BS
JJ
TJ
DS
1
Zuhri
75
75
50
75
275
68,75
C
2
Amin
...
...
...
...
...
...
...


Keterangan:

•BS : Bekerja Sama

•JJ : Jujur

•TJ : Tanggun Jawab

•DS : Disiplin


Catatan :

1.aspek konduite dievaluasi dengan kriteria:

100= Sangat Baik

75= Baik

50= Cukup

25= Kurang

2.skor maksimal = jumlah perilaku yg dinilaidikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400

3.skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikapyang dievaluasi = 275 : 4 = 68,75

4.kode nilai / predikat :

75,01– 100,00= Sangat Baik (SB)

50,01– 75,00= Baik (B)

25,01– 50,00 = Cukup (C)

00,00–25,00=Kurang (K)

5.format pada atas bisa diubah sesuai dengan aspekperilaku yg ingin dinilai


-Penilaian Diri

Seiringdengan bergesernya sentra pembelajaran berdasarkan pengajar kepada siswa, makapeserta didik diberikan kesempatan buat menilai kemampuan dirinya sendiri.tetapi agar evaluasi permanen bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskanterlebih dahulu tujuan dari evaluasi diri ini, memilih kompetensi yang akandinilai, lalu memilih kriteria penilaian yang akan dipakai, danmerumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkanoleh pengajar terlebih dahulu. Berikut Contoh formatpenilaian :

No
Pernyataan
Ya
Tidak
Jumlah Skor
Skor Sikap
Kode Nilai
1
Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan ilham/gagasan.
50

250
62,50
C
2
Ketika kami berdiskusi, setiap anggota mendapatkan kesempatan untuk berbicara.

50
3
Saya ikut serta dalam menciptakan konklusi output diskusi gerombolan .
50

4
...
100



Catatan:

1.skor penilaian Ya = 100 serta Tidak = 50

2.skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikanjumlah kriteria = 4 x 100 = 400

3.skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimaldikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50

4.kode nilai / predikat :

75,01– 100,00= Sangat Baik (SB)

50,01– 75,00= Baik (B)

25,01– 50,00 = Cukup (C)

00,00–25,00=Kurang (K)

5.format di atas bisa juga digunakan untukmenilai kompetensi pengetahuan serta keterampilan

-Penilaian Teman Sebaya

Penilaianini dilakukan menggunakan meminta siswa buat menilai temannya sendiri. Samahalnya dengan evaluasi hendaknya pengajar sudah mengungkapkan maksud serta tujuanpenilaian, menciptakan kriteria penilaian, serta pula menentukan format penilaiannya.berikut Contoh format evaluasi teman sebaya:

Namayang diamati : ...

Pengamat: …

No
Pernyataan
Ya
Tidak
Jumlah Skor
Skor Sikap
Kode Nilai
1
Mau mendapat pendapat sahabat.
100

450
90,00
SB
2
Memberikan solusi terhadap konflik.
100

3
Memaksakan pendapat sendiri kepada anggota kelompok.

100
4
Marah ketika diberi kritik.
100

5
...

50


Catatan:

1.skor penilaian Ya = 100 serta Tidak = 50 untukpernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 danTidak = 100

2.skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikanjumlah kriteria = 5 x 100 = 500

3.skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimaldikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00

4.kode nilai / predikat :

75,01– 100,00= Sangat Baik (SB)

50,01– 75,00= Baik (B)

25,01– 50,00 = Cukup (C)

00,00–25,00=Kurang (K)

-Penilaian Jurnal(Lihatlampiran)


b.Pengetahuan

-Tertulis Uraian serta atau Pilihan Ganda(Lihat lampiran)

-TesLisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab serta Percakapan

Praktek Monolog atauDialog

PenilaianAspek Percakapan

No
Aspek yg Dinilai
Skala
Jumlah Skor
Skor Sikap
Kode Nilai
25
50
75
100
1
Intonasi







2
Pelafalan




3
Kelancaran




4
Ekspresi




5
Penampilan




6
Gestur






-Penugasan(Lihat Lampiran)

Tugas Rumah

a.peserta didikmenjawab pertanyaan yg terdapat dalam buku peserta didik

b.peserta didikmemnta indikasi tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka sudah mengerjakan tugasrumah dengan baik

c.peserta didikmengumpulkan jawaban menurut tugas tempat tinggal yang telah dikerjakan buat mendapatkanpenilaian.


c.Keterampilan

-Penilaian Unjuk Kerja

Contohinstrumen penilaian unjuk kerja dapat dicermati pada instrumen evaluasi ujianketerampilan berbicara sebagai berikut:


InstrumenPenilaian

No
Aspek yg Dinilai
Sangat
Baik
(100)
Baik
(75)
Kurang
Baik
(50)
Tidak
Baik
(25)
1
Kesesuaian respon menggunakan pertanyaan




2
Keserasian pemilihan kata




3
Kesesuaian penggunaan rapikan bahasa




4
Pelafalan






Kriteriapenilaian (skor)

100= Sangat Baik

75= Baik

50= Kurang Baik

25= Tidak Baik

Cara mencari nilai (N)= Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skorideal (100)

InstrumenPenilaian Diskusi

No
Aspek yg Dinilai
100
75
50
25
1
Penguasaan materi diskusi




2
Kemampuan menjawab pertanyaan




3
Kemampuan memasak kata




4
Kemampuan menuntaskan masalah






Keterangan:

100= Sangat Baik

75= Baik

50= Kurang Baik

25= Tidak Baik

-Penilaian Proyek(Lihat Lampiran)

-Penilaian Produk(Lihat Lampiran)

-Penilaian Portofolio

Kumpulansemua tugas yang telah dikerjakan siswa, seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilain

No
Aspek yg Dinilai
100
75
50
25
1





2





3





4






2.Instrumen Penilaian (terlampir)

a.Pertemuan Pertama

b.Pertemuan Kedua

c.Pertemuan Ketiga



3.Pembelajaran Remedial serta Pengayaan

a.Remedial

Bagi siswa yang belum memenuhi kriteriaketuntasan minimal (KKM), maka guru sanggup menaruh soal tambahan misalnyasebagai berikut :

1)Jelaskan mengenai Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!

2)Jelaskan mengenai Kedudukan serta Fungsi Kementerian Negara RepublikIndonesia serta Lembaga Pemerintah Non Kementerian!

3)Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila pada Penyelenggaraanpemerintahan!



CONTOH PROGRAMREMIDI

Sekolah:……………………………………………..

Kelas/Semester:……………………………………………..

Mata Pelajaran:……………………………………………..

Ulangan Harian Ke :……………………………………………..

Tanggal Ulangan Harian:……………………………………………..

Bentuk Ulangan Harian:……………………………………………..

Materi Ulangan Harian:……………………………………………..

(KD / Indikator):……………………………………………..

KKM:……………………………………………..


No
Nama Peserta Didik
Nilai Ulangan
Indikator yang Belum Dikuasai
Bentuk Tindakan Remedial
Nilai Setelah Remedial
Keterangan
1






2






3






4






5






6






dst







b.Pengayaan

Guru menaruh nasihat supaya permanen rendah hati, karenatelah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru menaruh soalpengayaan menjadi berikut :

1)Membaca kitab -kitab mengenai Nilai-nilai Pancasiladalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.

2)Mencari fakta secara online tentang Nilai-nilaiPancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara

3)Membaca surat warta, majalah, serta kabar onlinetentang Nilai-nilai Pancasila pada kerangka praktik penyelenggaraanpemerintahan Negara

4)Mengamati pribadi mengenai Nilai-nilai Pancasiladalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yg terdapat dilingkungan kurang lebih.

Mengetahui, ………., ………

Kepala SekolahGuruMata Pelajaran




……………………………



Lampiran Penilaian

KD serta Indikator (KD-3: Pengetahuan)

Kompetensi Dasar
Indikator
3.12Membandingkan kritik
sastra serta esai menurut aspek
pengetahuan serta pandangan
penulis.
4.12Menganalisis sistematika
dan kebahasaan kritik serta
esai.
·Menentukan unsur-unsur kritik serta esai, persamaan serta perbedaankritik serta esai, berdasarkan aspek pengetahuan serta pandangan.
·Menemukan isi serta sistematika, kebahasaan kritik serta esai

Penilain Proses
Penilaian Hasil
Penilaian proses aspek pengetahuan dapat dilakukan semenjak aktivitas Menelaah Model serta Mengonstruksi terbimbing.

Catatan terhadap peserta didik dalam aktivitas tersebut dapat dijadikan evaluasi sikap selama mengikuti pembelajaran: ketekunan, kolaborasi, semangat, ketelitian, kerapihan, kebersihan, keseriusan.
Jenis: Tulis
Bentuk : Uraian

Contoh instrumen:
1.tuliskanlah bagian-bagian struktur
teks kritik serta esai yang Anda
baca!
2.tuliskanlahperbedaan menurut aspek
pengetahuan struktur teks kritik
dan esai yang Anda baca!
3.tuliskanlahperbedaan berdasarkan aspek
Pandangan teks kritik serta esai
yang Anda baca!



KD serta Indikator (KD-4: Keterampilan)

Kompetensi Dasar
Indikator
3.13Menyusun kritik serta esai
dengan memerhatikan
aspek pengetahuan dan
pandangan penulis.
4.13Menganalisis sistematika
dan kebahasaan kritik serta
esai.
·Menulis kritik serta esai menggunakan memerhatikan aspek pengetahuan serta pandangan tertulis.
·Mempresentasikan, menanggapi, merevisi kritik serta esai yg sudah ditulis.
·Menyusun kritik serta esai menurut konstruksi menggunakan memerhatikan sistematika serta kebahasaan
·Mempresentasikan,Memberikan evaluasi terhadap kritik serta esai menurut sistematika serta kebahasaan.



Penilain Proses
Penilaian Hasil
Penilaian proses aspek pengetahuan dapat dilakukan semenjak aktivitas Mengonstruksi Terbimbing serta Mengonstruksi Mandiri.

Catatan terhadap siswa dalam kegiatan tadi bisa dijadikan evaluasi perilaku selama mengikuti pembelajaran serta mengerjakan tugas (bendel portofolio): ketekunan, kerjasama, semangat, ketelitian, kerapihan, kebersihan, keseriusan.
Jenis : Menulis
Bentuk: Uraian

Contoh Instrumen
Susunlah teks kritik serta esaidengan memerhati-kan hal pada bawah ini!
1.Tentukan topik teks kritik serta esai!
2.Buatlah kerangka sesuai dengan
struktur teks kritik serta esai!
3.Kembangkan kerangka tersebut
menjadi teks kritik serta esaidengan
memerhatikan struktur teks, karakteristik
kebahasaan, serta EBI.

Portofolio

Khususuntuk kompetensi menulis, penilaian mencakup proses serta produk yang tercakupdalam penilaian portofolio. Dokumen portofolio berisi:

(a)draf final (produk) berbobot 40%;

(b)bukti draf sedikitnya 3 draf berbobot 25%;

(c)bukti catatan mengenai apa yang akan ditulisdan asal penulisan berbobot 10%; serta

(d)catatan reflektif berbobot 25%.


PenilaianSikap

Penilaian perilaku dilakukan selama proses pembelajaran (termasukinformasi dari portofolio) atau pada luar pembelajaran dengan melalui observasidengan isian lembar pengamatan



Contoh format serta pengisian lembar pengamatan gurumata pelajaran



Nama Satuan pendidikan:

Tahun pelajaran: 2018/2019

Kelas/Semester : XII/6

Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia



No
Waktu
Nama
Kejadian/ Perilaku
Butir sikap
Positif/ Negatif
Tindak Lanjut
1.
11 Februari 2019
Kemal
Tidak mengerjakan tugas menganalisis teks kritik serta esai.
Tanggung jawab
-
Dipanggil serta disuruh mengerjakan tugas kembali menggunakan saat terbatas
2.
11 Februari 2019
Anita
Mengerjakan tugas dengan serius, tepat ketika, serta hasilnya sangat baik
Tanggung jawab
+
Diberi pujian atau apresiasi


Pedoman Penskoran

a.Pengetahuan

Soal
Aspek yg Dinilai
Skor
1
a.Peserta didik menuliskanbagian-bagian struktur teks kritik serta esai dengan sangat tepat
4
b.Peserta didik menuliskan bagian-bagian struktur teks kritik serta esai dengan tepat
3
c.Peserta didik menuliskan bagian-bagian struktur teks kritik serta esai dengan kurang tepat
2
d.Peserta didik menuliskan bagian-bagian struktur teks kritik serta esai dengan tidak tepat
1



Soal
Aspek yg Dinilai
Skor
2
a.Peserta didik menulikan perbedaan menurut aspek pengetahuan struktur teks kritikdan esai dengan sangat tepat
4
b.Peserta didik menulikan perbedaan menurut aspek pengetahuan struktur teks kritik serta esai dengan tepat
3
c.Peserta didik menulikan perbedaan menurut aspek pengetahuan struktur teks kritik serta esai dengan kurang tepat
2
d.Peserta didik menulikan perbedaan menurut aspek pengetahuan struktur teks kritik serta esai dengan tidak tepat
1



Soal
Aspek yg Dinilai
Skor
3
a.Peserta didik menulikan perbedaan menurut aspek pandangan struktur teks kritikdan esai dengan sangat tepat
4
b.Peserta didik menulikan perbedaan menurut aspek pandangan struktur teks kritik serta esai dengan tepat
3
c.Peserta didik menulikan perbedaan menurut aspek pandangan struktur teks kritik serta esai dengan kurang tepat
2
d.Peserta didik menulikan perbedaan menurut aspek pandangan struktur teks kritik serta esai dengan tidak tepat
1



Keterangan



Nilai = Perolehan skor

Jumlah soal

Contoh
Nilai =10x 100 = 83,33

12


b. Keterampilan



Soal
Aspek yg Dinilai
Skor
1
a.Peserta didik memilih topik teks kritik serta esai sangat sesuai isi teks
4
b.Peserta didik memilih topik teks kritik serta esai sesuai isi teks
3
c.Peserta didik memilih topik teks kritik serta esaikurang sesuai isi teks
2
d.Peserta didik memilih topik teks kritik serta esai tidak sesuai isi teks
1
2
a.Peserta didik menyusun kerangka teks kritik serta esai sangat lengkap serta sangat sesuai menggunakan topik
4

b.Peserta didik menyusun kerangka teks kritik serta esai lengkap serta sesuai menggunakan topik
3

c.Peserta didik menyusun kerangka teks kritik serta esai kurang lengkap serta kurang dengan topik
2

d.Peserta didik menyusun kerangka teks kritik serta esai tidak lengkap serta tidak sesuai isi teks
1
3
a.Peserta didik menulis teks kritik serta esai sangat sesuai dengan kerangka,struktur, karakteristik kebahasaan, serta EBI
4

b.Peserta didik menulis teks kritik serta esai sesuai dengan kerangka,struktur, karakteristik kebahasaan, serta EBI
3

c.Peserta didik menulis teks kritik serta esai kurang sesuai dengan kerangka,struktur, karakteristik kebahasaan, serta EBI
2

d.Peserta didik menulis teks kritik serta esai tidak sesuai dengan kerangka,struktur, karakteristik kebahasaan, serta EBI
1



Nilai = Perolehan skor

Jumlah kreteria/soa

Contoh



Nilai=11x 100= 91,66

12

LAMPIRAN MATERI TEKSKRITIK DAN ESAI

Kompetensi Dasar

Pengetahuan
Keterampilan
3.12 Membandingkan kritik sastra serta esai menurut aspek pengetahuan serta pandangan penulis
3.13Menganalisis sistematika serta kebahasaan kritik serta esai
4.12 Menyusun kritik serta esai menggunakan memerhatikan aspek pengetahuan serta pandangan penulis baik secara lisan juga tulis.
4.13 Mengonstruksi sebuah kritik atau esai menggunakan memerhatikan sistematika serta kebahasaan baik secara lisan juga tulis


A. Contoh Teks (Fakta)

Kritik Sastra



Tirani serta Benteng : Potret serta RefleksiEmpat Dekade SejarahIndonesia

Oleh: Ranti Jumiarni*)


TaufikIsmail adalah galat satu sastrawan yang mempelopori angkatan 66 serta puisi-puisikaryanya tak lekang oleh ketika. Salah satu gugusan puisi Taufik Ismail yangcukup fenomenal adalah Tirani serta Benteng, perpaduan puisiini sanggup memotret jalinan sejarah secaragamblang serta tanpa tedeng aling-aling.kumpulan puisi ini terdiri atas 3 bagian. Bagian pertama, Puisi-PuisiMenjelang Tirani serta Benteng, bagian kedua,Tirani, serta bagian ketiga, Benteng.selain Tirani serta Benteng (1966), karyanya yg lain adalahBuku Tamu Musium Perjuangan (1972), Sajak Ladang Jagung (1974), Kenalkan, AkuHewan (sajak anak-anak,1976), Puisi-Puisi Langit (1990) serta Majoi. Beberapadari puisinya sudah dimusikalisasi oleh beberapa grup musik Indonesia, salahsatunya Bimbo (Sejadah Panjang) serta alm. Nike Ardila (Panggung Sandiwara).

Tiranidan Benteng memotret secara sederhana serta lugas guratan insiden demiperistiwa yg terjadi empat dekade kemudian. Taufik Ismail mengabadikan sejarahdengan bahasa yang mudah dipahami. Karya sastra yg berhasil atau sukses yaitu karyasastra yg sanggup merefleksikan zamannya (Endraswara, 2003 : 79), maka Tirani serta Benteng merupakan salah satukarya itu.

Puisi-Puisi Menjelang Tirani serta Benteng ditulis antara tahun 1960 – 1965. Ada 32 judul puisiyang melukiskan gejolak Indonesia menjelang peralihan orde usang menuju ordebaru.taufik bercerita mengenai pertarungan antarapemerintah serta PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia) dalam masaitu. Elegi Buat sebuah Perang Saudaramenggambarkan kekacauan yg terjadi pada negara kita. Kekacauan itulah yangmenjadi “embrio” ketakutan serta ketidakberdayaan bangsa kita. Kekacauan yangmelahirkan “peristiwa hitam” dalam peta sejarah Indonesia.

Dalambeberapa puisi yg lain Taufik mendeskripsikan kehidupan keluarganya danmasyarakat yg dihimpit kesulitan ekonomi dalam masa itu.kesederhanaan yang dituangkan Taufik padabait-bait puisinya begitu mengesankan serta menarik kita buat memasuki sekaligusmemahami penderitaan warga karena lilitan kemiskinan yg begitu kental. Musimkemarau serta agresi hama yang terjadi pada masa itu menciptakan panen petanimengalami kegagalan. Keacuhan pemerintah menambah daftar hitam penyebabkelaparan yang terjadi pada negeri tercinta ini. Hal ini terlihat jelas dalam puisi Potret pada Beranda, Syair Orang Lapar, serta Catatan Tahun 1965.

Ditegaskanpula dalam puisinya yg berbentuk catatan harian. Dalam puisi ini Taufikbenar-benar mendambakan kemerdekaan, baik kemerdekaan dalam berkarya maupunkemerdekaan dalam sendi-sendi kehidupan. Hal ini terlihat jelas dalam rangkaianpuisinya yang berjudul 2 September 1965,Pagi, 2 September 1965, Senja,Pikiran sehabis Makan Malam, September serta Sesudah Dua Puluh Tahun (sehabis merdeka).

Tiran.tirani. Hanura. Tiga kata yang tidak asing. Bangsa kita pernah mengalaminya, menjalaninya, bahkanmengulangnya pada dasa warsa yang tidak sama.ketika negara membungkam rakyatnya, waktu negara menelanjangi hak warganya, serta ketikanegara tak mampu menjadi rumah bagipenduduknya maka ketika itulah tiran, tirani bahkan hanura diteriakkan dimana-mana. Delapan belas puisi yg ditulis oleh Taufik pada Tirani banyakmengungkapkan pada kita apa yang terjadi pada tahun 1966. Tahun pergolakan,perubahan serta peralihan dari masa orde usang menuju ke orde baru.

Betapa beraninya pemuda-pemuda Indonesia yg tergabungmelalui KAMI serta KAPPI memperjuangkan ketidakadilan serta kebenaran yangdikungkung dalam masa itu. Satu per satu dari mereka berjatuhan, merahnya darahmereka menjadi saksi bagi pertiwi. Awan kedukaan ketika pahlawan revolusi gugurbelum lagi lenyap, kedukaan lain membayang. Indonesia kembali menangis ketikaharus melepaskan tunas-tunas bangsa ke pemakaman (Sebuah JaketBerlumur Darah serta Percakapan Angkasa)

B. Pengertian Kritik Sastra

Teks di atas membicarakan penilaian terhadap sebuah karya sastra yangditulis sang Taufik Ismail pada kitab kumpulan puisi yg berjudul Tirani danBenteng. Selain itu teks tadi jua membicarakan peristiwa-peristiwasejarah yang terjadi pada Indonesia dalam tahun 1960-an. Diksi yang digunakan olehTaufik Ismail mendeskripsikan situasi serta kondisi menjelang dikeluarkannyaTritura, hingga lengsernya kepemimpinan orde lama menuju ke orde baru.

Secara etimologis, istilah ”kritik” (sastra) berasaldari bahasa Yunani yaitu krites yang berarti ”hakim”. Krites sendiriberasal dari krinein ”menghakimi, membanding, menimbang”; kriterion yangberarti”dasar penghakiman” serta kritikos berarti ”hakimkesustraan” Bentuk krites inilah yg sebagai dasar kata kritik. Secaraharafiah, kritik sastra adalah upayamenentukan nilai hakiki karya sastra dalam bentuk memberi kebanggaan, mengatakankesalahan, memberi pertimbangan lewat pemahaman serta penafsiran yang sistematik.

C.ciri-ciri Teks (Prinsip)

1.fungsi

Dalam pengategorian teks, ulasan termasuk ke dalamjenis discussion, yakni teks yang berfungsi buat membahas berbagaipandangan tentang suatu objek, isu, ataupun masalah tertentu. Ulasan termasukke pada jenis teks argumentatif. Di pada teks tersebut disajikan banyakpendapat berdasarkan interpretasi ataupun penafsiran dari perspektif tertentudengan disertai keterangan-fakta pendukungnya. Kritik sastra bisa digolongkan kejenis teks ulasan. Kritik sastra melakukan penilaian terhadap sebuah karyasastra dengan mempertimbangkan baik buruknya karya sastra menurut banyak sekali aspek kepengaranganserta menyandarkan diri pada suatu teori sastra tertentu.

Dengan demikian, kritik sastra merupakanhasil interpretasi terhadap sebuah karya sastra untuk memilih nilai pada bentuk memberi kebanggaan, mengungkapkan kekurangan, memberi pertimbangan lewat pemahaman serta penafsiran yg sistematik. Dengan membaca sebuah kritik sastra, pembacaakan gampang tahu karya sastra yang dikritik. Baik berdasarkan isi juga daribentuknya, sekaligus mengetahui kelebihan maupun kelemahan berdasarkan sebuah karyasastra.

2.Struktur Kritik Sastra

Kritik sastra dapatdikategorikan pada teks tanggapan atau ulasan. Sebagaimana yg tampak padacontoh kritik sastra yang berjudul Tirani serta Benteng : Potret serta RefleksiEmpat Dekade Sejarah Indonesia, teks kritik sastra memilikistruktur sebagai berikut.

a.Pengenalan gosip atautinjauan karya (prosa, puisi, drama);

didalamnya berupa identitas penulis, karya sastra yangpernah didapatkan, evaluasi secara umum, termasuk citra isi karya sastraitu sendiri (sinopsis)

b.Pemaparan argumen;

berisi analisis berkenaan menggunakan unsur-unsur karyaberdasarkan perspektif (sudut pandang) tertentu serta interpretasi penulisterhadap karya sastra. Pada bagian ini dikemukakan jua fakta-liputan pendukunguntuk memperkuat argumen penulis

c.Penilaian danrekomendasi;

berisi timbangan keunggulan juga kelemahan karyasastra yg diulas. Pada bagian ini bisa jua disertai saran-saran untukkhalayak terkait menggunakan kepentingan pengapresiasiannya

Dalam teks yang lain, struktur teks ulasanmungkin pula disertai menggunakan daftar pustaka.

Berikut contoh analisis struktur teks kritiksastra

Teks
Struktur
Penjelasan
Taufik Ismail merupakan salah satu sastrawan yang mempelopori angkatan 66 serta puisi-puisi karyanya tak lekang oleh saat. Salah satu deretan puisi Taufik Ismail yg cukup fenomenal merupakan Tirani serta Benteng, deretan puisiini bisa memotret jalinan sejarah secara gamblang serta tanpa tendeng aling-aling. Kumpulan puisi ini terdiri atas tiga bagian. Bagian pertama, Puisi-Puisi Menjelang Tirani serta Benteng, bagian kedua,Tirani, serta bagian ketiga, Benteng.

Pengenalan berita atau tinjauan karya
1.Nama sastrawan serta karya yang pernah dihasilkan

2.Penilaian secara generik karya sastra yg dikritik

3.Sinopsis
Puisi-Puisi Menjelang Tirani serta Benteng ditulis antara tahun 1960 – 1965. Ada 32 judul puisi yg melukiskan gejolak Indonesia menjelang peralihan orde usang menuju orde baru.taufik bercerita tentang perseteruan antara pemerintah serta PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia) dalam masa itu. Elegi Buat sebuah Perang Saudara menggambarkan kekacauan yg terjadi pada negara kita. Kekacauan itulah yg sebagai “embrio” ketakutan serta ketidakberdayaan bangsa kita. Kekacauan yg melahirkan “peristiwa hitam” dalam peta sejarah Indonesia.
Pemaparan argumen
Hasil interpretasi puisi yang masih ada pada gugusan puisi Tirani serta Benteng







Dari ketiga bagian; Puisi-Puisi Menjelang Tirani serta Benteng, bagian kedua,Tirani, serta bagian ketiga, Benteng, semuanya menceritakan hal yang sama yaitu penderitaan rakyat Indonesia di masa-masa itu; kemiskinan serta ketidakadilan, perbedaan status antara si miskin serta kaya, terbelenggunya pemikiran-pemikiran sastrawan, serta munculnya PKI di republik ini.
Tirani serta Benteng sanggup merefleksikan kehidupan sosial masyarakat pada mana puisi ini ditulis dengan apik. Kata demi kata, bait demi bait, puisi demi puisi jalin menjalin untuk melukiskan latar sosial, hemat, hingga sejarah menggunakan sangat tepat.
Di sisi lain, cobalah kita merenung sejenak peristiwa besar yg balik menggores parut pada wajah Indonesia. 12 Mei 1998. Mahasiswa kembali turun ke jalan. Peluru balik ditembuskan. Darah kembali mengalir. Almamater kembali memerah.
Tirani serta Benteng memang dipotret Taufik Ismail 42 tahun yg kemudian. Namun sejarah pulang terulang 32 tahun sesudahnya. Membaca Tirani serta Benteng bagai menjalani napak tilas.
Peristiwa lengsernya Soeharto merupakan dejavu dari lengsernya Soekarno. Benar adanya ungkapan yg terkenal pada kalangan guru sejarah. Jas Merah. Jangan sekali-kali melupakan sejarah.
Semoga apa yang dipotret Taufik Ismail tentang kelamnya sejarah Indonesia tidak akan terulang untuk ketiga kalinya. Semoga dengan membaca Tirani serta Benteng kita mampu belajar banyak agar menjadi lebih bijak.
Penilaian serta rekomendasi
Kelebihan juga kekurangan berdasarkan karya sastra yang dikritik


3.Kebahasaan

Berdasarkan kaidah bahasanya, kritik sastra memiliki karakteristikkebahasaan misalnya berikut:

a.Menggunakan kata sifatyang memberitahuakn pendapat serta evaluasi terhadap karya sastra eksklusif,contohnya, cukupfenomenal, gamblang, sederhana, lugas, berhasil, sukses, apik, sangat tepat,popular, bijak

Contoh:

1)Salah satu deretan puisi Taufik Ismail yang cukupfenomenal adalah Tirani serta Benteng

2)Kumpulan puisiini bisa memotret jalinan sejarah secara gamblang serta tanpa tedeng aling-aling.

3)Tirani serta Benteng memotret secara sederhanadan lugas guratan insiden demi insiden yg terjadi empat dekadelalu.

4)Karya sastra yang berhasil atau suksesyaitu karya sastra yang sanggup merefleksikan zamannya (Endraswara, 2003 : 79),maka Tirani serta Benteng adalah salahsatu karya itu.

5)Tirani serta Benteng bisa merefleksikan kehidupan sosial rakyat di mana puisi iniditulis dengan apik.

6)Kata demi istilah, bait demi bait, puisi demipuisi jalin menjalin buat melukiskan latar sosial, ekonomis, hingga sejarahdengan sangat tepat.

7)Benar adanya ungkapan yang populer dikalangan pengajar sejarah.

8)Semoga dengan membaca Tirani serta Benteng kitamampu belajar banyak agar menjadi lebih bijak.

b.Karena sifatnya yangargumentatif, dalam suatu alasan poly dijumpaipernyataan yangberupa pendapat, yangkemudian ditunjang juga oleh warta. Kehadiran kabar berfungsi menjadi saranauntuk memperjelas pendapat.

Berikutcontoh-contoh pernyataan yg berupa keterangan buat menguatkan pendapat

1)Puisi-Puisi Menjelang Tirani serta Benteng ditulis antara tahun 1960 – 1965. Ada 32judul puisi yangmelukiskan gejolak Indonesia menjelang peralihan orde usang menuju orde baru.taufik bercerita mengenai perseteruan antarapemerintah serta PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia) dalam masaitu.

2)Delapan belas puisi yg ditulis oleh Taufik dalam Tirani banyak mengungkapkan pada kita apa yangterjadi pada tahun 1966. Tahun pergolakan, perubahan serta peralihan berdasarkan masaorde lama menuju ke orde baru.

3)Pada bagian ketiga menurut formasi puisi Tirani serta Benteng, Taufik menuliskan 2 puluh dua puisi yang memaknai benteng itu sendiri. Benteng itu itu adalah keberanian mereka menegakkankebenaran serta keyakinan buat memberangus kezaliman penguasa.pasukan itu adalah pemuda-pemudi.

4)12 Mei 1998. Mahasiswa kembali turun ke jalan. Peluru kembali ditembuskan. Darahkembali mengalir. Almamater kembali memerah.

5)Tirani serta Benteng memang dipotretTaufik Ismail 42 tahun yang lalu. Namun sejarah pulang terulang 32 tahun sesudahnya.

c.Terdapat kata kerjamental. Hal ini terkait dengan karakteristik kritiksastra yangmengemukakan sejumlahpendapat.

Kata kerja mental yang dimaksud,antara lain, ditegaskan, mendambakan, menguatkan,kebesaran, keikhlasan, kebenaran.

Contoh:

1)Ditegaskan pula dalam puisinya yang berbentuk catatanharian.

2)Dalam puisi ini Taufik sahih-benar mendambakankemerdekaan.

3)Air mata seorang bunda pula benteng yg menguatkanperjuangan pada masa itu.

4)Kebesaran serta keikhlasan hati seseorang ibu untukmelepas putra-putri kesayangannya ke jalan kebenaran

d.Satuan bahasa yangmerujuk pada interpretasi karya sastra eksklusif

Satuan bahasa itu antara lain mendeskripsikan,hal ini terlihat jelas.

Contoh :

1)Elegi Buat sebuah Perang Saudara menggambarkan kekacauan yang terjadidi negara kita. Kekacauan itulah yang menjadi “embrio” ketakutan danketidakberdayaan bangsa kita.

2)Musim kemarau serta serangan hama yang terjadipada masa itu membuat panen petani mengalami kegagalan. Keacuhan pemerintahmenambah daftar hitam penyebab kelaparan yang terjadi di negeri tercinta ini. Hal ini terlihatjelas dalam puisi Potret di Beranda,Syair Orang Lapar, serta Catatan Tahun1965.

3)Dalam puisi ini Taufik sahih-benar mendambakankemerdekaan, baik kemerdekaan dalam berkarya maupun kemerdekaan dalamsendi-sendi kehidupan. Hal ini terlihat jelas pada rangkaian puisinyayang berjudul 2 September 1965, Pagi,2 September 1965, Senja, Pikiran sesudahMakan Malam, September serta SesudahDua Puluh Tahun (sesudah merdeka) (Oleh Ranti Jumiarni)

ESAI

A.contoh Esai

Berikut contohesai.

MEURAJAH

Meurajah adalah keliru suatu jenis karya sastra klasik, yg pada istilahkesusastraan Melayu atau Indonesia dikenal menggunakan sebutan mantra. MasyarakatAceh hingga dengan sekarang masih membudayakan meurajah, walau secara keilmuansastra rakyat nir mengetahui jikalau meurajah adalah keliru satu genresastra.

Terlepas berdasarkan sihir atau nir, agama masyarakat Aceh kepada thabibakan kesembuhan penyakit yang dideritanya sangat akbar pada kepribadian pasien.terlebih rakyat umum , lebih mempercayai pengobatan yg bersifat alamiahdari dalam seseorang dokter seorang ahli sekalipun. Dalam pengobatannya thabibini hanya membacakan beberapa mantra kesembuhan atau pada bahasa Aceh disebutdengan meurajah. Tingkat kemanjuran mantra ini sangat ditentukan oleh teman(para jin), tetapi terdapat pula beberapa thabib yg hanya memakai mediaayat-ayat kudus Al-Quran buat kesembuhannya. Di Aceh sendiri tercatat beberapadaerah yang sangat kental ilmu kabhatilan tadi pada antaranya Pantai BaratSelatan, Sinabang, Aceh Tengah, namun hingga saat ini belum terdapat data yg realyang mampu menyimpulkan keberadaanya.


Meurajah Peneukoh


Ka ek u langeet kah ku peugandoe
(naik ke langit saya ketapel)
Katroek pada bumoe kah ku singkla
(turun ke bumi saya ikat)
Bak gaki kah ku boeh pasong
(pada kakimu saya pasang pasung)
Bak idoeng gunci tembaga
(dalam hidungmu saya kunci dengan tembaga)
Di hadapan raja diwa hong saidi


Pada lirik mantra tersebut jelas disebutkan bahwa neurajah ini keseluruhanmenggunakan media bantu berupa alam ghaib misalnya dalam kalimat yang palingbawah “Di hadapan Raja Diwa Hong Saidi”. Jelas bukan, Raja Diwa Hong Saidiadalah sosok pemimpin jin pada global kegelapan yg dipercaya masyarakat Aceh maumenolong mereka. Sama halnya yang ditampilkan di televisi, thabib di Aceh jugaperlu sesajen buat medianya. Tapi perlu digarisbawahi bahwa tidak keselurahandari thabib pada Aceh yg memakai sesajen hanya dipakai bagi paranormal ataulebih tepatnya diklaim dukun yg masih ada pada pedalaman. Penyakit yang mampudisembuhkan sang thabib ini sangat beragam mulai menurut penyakit yg ringanhingga parah sekalipun, seorang thabib sanggup menyembuhkannya dalam kurun waktutidak lebih dari sebulan. Jika pada kurun saat tersebut tidak kurun sembuhmaka thabib akan mengungkapkan “hana ubat” (nir ada obat), percaya atau nir?Penyakit yg tergolong ringan di antaranya yg mampu disembuhkan sang thabibberupa kesurupan, demam, sakit perut, sedangkan penyakit parah berupa kankerganas, batu ginjal permanen harus menggunakan pertolongan global medis terkini. Namunanehnya para thabib ini nir melakukan operasi melainkan hanya menggunakan beberapamantra yang diucapkan.

Namun ada pula para warga Aceh yang menggunakan jasa thabib buat membantumenemukan barang mereka yg hilang atau dianggap “jak meukaloen” (ilmu tenung).

Khususnya thabib atau dukun (dukon) yang berada di desa-desa umumnya merekatidak menetapkan tarif spesifik selama pengobatan namun para pasien memberikansejumlah uang seihklasnya saja. Mereka relatif dibayar dengan Rp5.000 atau denganmenjamu menggunakan makan malam saja. Satu hal yg perlu diketahui, thabib di Acehhanya sanggup melayani pasien saat mentari mulai terbenam, tepatnya dalam pukul16.00-05.30. Selebih menurut itu para thabib, dukun atau dukon akan menolakmembacakan mantranya dengan alasan “hana koeng peunukoeh” (tidak kuatpemotong).

Oleh Zulfadli Kawom


Dimuat di Buletin Tuhoe Edisi XVI,Desember 2013

B.pengertian Esai

Teksyang sudah engkau baca itulah yg dimaksud dengan esai. Teks tersebut berisikantanggapan atau pendapat seorang mengenai sebuah insiden. Adapun yangdimaksud dengan esai dari Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu karangan atau tulisan yang membahassuatu masalah secara sekilas dari sudut pandang pribadi penulisnya. Daripengertian tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa esai adalah tulisan yangmengandung opini serta sifatnya subjektif atau argumentatif. Pandangan-pandanganpribadi tersebut haruslah logis serta dapat dipahami dengan baik. Tidak hanyaitu, argument yang disampaikan dalam esai harus didukung oleh fakta, sehinggaesai tersebut tidak menjadi tulisan yang fiktif atau imajinasi sang pengarangbelaka.

B. Ciri-ciri Esai


1.fungsiEsai

Berdasarkan contoh diatas tampak bahwa esai merupakan teks yang berfungsi untuk menginformasikansegala sesuatu, baik itu fakta, data maupun peristiwa termasuk pendapat danpandangan terhadap fakta, data serta peristiwa agar khalayak pembaca memperolehpengetahuan serta pemahaman baru tentang berbagai hal yang dapat maupun yangterjadi di muka bumi ini.

Adapun liputan yg terungkap di pada teks itu berkenaan denganbudaya warga Aceh yang masih percaya pada pengobatan secara tradisionaldibandingkan dengan pengobatan secara terbaru. Meskipun tidak semua masyarakatAceh yang percaya pada pengobatan tradisional tersebut.


2. Struktur Esai

Perhatikankembali teks esai di atas ataupun teks esai lainnya yang telah kamu baca darisumber lain. Untuk menulis esai yang baik, terdapatstruktur berdasarkan esai yang wajib diperhatikan penulis. Diantaranya adalah sebagaiberikut:

1. Pendahuluan buat menyampaikan topik atau temayang akan dibahas.

Berdasarkan teks esai yang berjudul “Meurajah” tampak jelas penulis mengantarkanpembaca untuk memahami topik yang dibahas. Penulis memulai dengan pemahamannyatentang meurajah adalah salah suatu jenis karya sastra klasik, yang dalamistilah kesusastraan Melayu atau Indonesia dikenal dengan sebutan mantra.masyarakat Aceh sampai dengan sekarang masih membudayakan neurajah, walausecara keilmuan sastra masyarakat tidak mengetahui kalau neurajah merupakansalah satu genre sastra. Kita dapat mengungkapkan topik atau tema yang akandibahas dalam keseluruhan esai di dalam pendahuluan. Unsur-unsur yang ada didalam pendahuluan adalah latar belakang serta pendapat pribadi penulis mengenaitema yang akan dibahas secara lebih jelas serta detil pada bagian selanjutnya.pendahuluan menjadi pengantar pembaca untuk memahami topik yang akan dibahassehingga pembaca lebih mudah menelaah isi esai.


2. Isi/Pembahasan daritopik atau tema goresan pena secara lebih detail

Isi atau pembahasan merupakan bagian dari esai yg mengungkapkan tema/topiktulisan secara lebih detil. Di pada isi, penulis menjabarkan pendapatnyasecara kronologis atau urut sesuai dengan wangsit yang disusun dalam kerangkasehingga esai menjadi koheren. Pembahasan pada esai “Meurajah” tampak padaparagraf ke-2 yaitu terlepas dari sihir atau nir, agama rakyat Acehkepada thabib akan kesembuhan penyakit yg dideritanya sangat besar padakepribadian pasien. Terlebih rakyat awam, lebih mempercayai pengobatan yangbersifat alamiah dari dalam seseorang dokter seorang ahli sekalipun. Dalampengobatannya thabib ini hanya membacakan beberapa mantra kesembuhan atau dalambahasa Aceh disebut menggunakan neurajah. Tingkat kemanjuran mantra ini sangatdipengaruhi oleh teman (para jin), tetapi ada jua beberapa thabib yang hanyamenggunakan media ayat-ayat kudus Alquran buat kesembuhannya. Di Aceh sendiritercatat beberapa daerah yang sangat kental ilmu kabhatilan tadi antara lain Pantai Barat Selatan, Sinabang, Aceh Tengah, tetapi sampai waktu inibelum terdapat data yg real yang bisa menyimpulkan keberadaanya.


3. Kesimpulan/Penutup buat merangkum atau menyimpulkan apayang sudah disampaikan.

Kesimpulan adalah bagianterakhir dalam esai. Bagian ini berisi kalimat yang merangkum atau menyimpulkanapa yang sudah disampaikan di pendahuluan serta pembahasan. Kesimpulan tidakboleh melebar ke topik lain. Contoh: Namun ada juga para masyarakat Aceh yangmemakai jasa thabib untuk membantu menemukan barang mereka yang hilang ataudisebut “jak meukaloen” (ilmu tenung). Khususnya thabib atau dukun (dukon) yangberada di desa-desa umumnya mereka tidak menetapkan tarif khusus selamapengobatan tetapi para pasien memberikan sejumlah uang seihklasnya saja. Merekacukup dibayar dengan Rp5.000 atau dengan menjamu dengan makan malam saja. Satuhal yang perlu diketahui, thabib di Aceh hanya bisa melayani pasien saatmatahari mulai terbenam, tepatnya pada pukul 16.00-05.30. selebih dari itu parathabib, dukun atau dukon akan menolak membacakan mantranya dengan alasan “hanakoeng peunukoeh” (tidak kuat pemotong).

3.kaidah-kaidah Kebahasaan

Perhatikan kembali teks esaiyang telah dibaca sebelumnya. Tampak bahwa tekstersebut dibentuk oleh banyak kata serta sejumlah kalimat. Di dalam teks esai,kata-kata serta kalimat-kalimat itu ternyata memiliki kaidah atau aturantersendiri. Kaidah-kaidah tersebut dapat dijadikan sebagai ciri ataupun pembedadengan jenis teks lainnya.

Kaidah-kaidahyang dimaksudkan adalah menjadi berikut.

a.Penggunaanbahasa yang bersifat denotatif. Kata-kata yang digunakan dengan kalimat pendeksesuai dengan kebutuhan, pemakaian kata seperlunya serta tidak berlebihan.


b.Penggunaan istilah kerja material atau kata kerjayang terkait menggunakan melakukan kegiatan atau tindakan.

Contoh:

1)Seorang thabib mampu menyembuhkannya dalam kurun waktutidak lebih menurut sebulan.

2)Namun terdapat pula para warga Aceh yang menggunakan jasathabib buat membantu menemukan barang mereka yang hilang.


c.Kalimat fakta yang mendukung argumen yangdapat kita kaitkan dari kenyataan yg terjadi dalam kehidupan warga .

Contoh:

Terlepas darisihir atau tidak, kepercayaan warga Aceh pada thabib akan kesembuhanpenyakit yg dideritanya sangat akbar pada kepribadian pasien. Terlebihmasyarakat umum , lebih mempercayai pengobatan yang bersifat alamiah berdasarkan padaseorang dokter seorang ahli sekalipun.

berapa mantrakesembuhan atau dalam bahasa Aceh diklaim menggunakan meurajah.


C. Prosedur Pembelajaran



  1. Membandingkan teks esai dari aspek pengetahuan serta pandangan penulis


Teks 1



MEURAJAH
Meurajah adalah galat suatu jenis karya sastra klasik, yg dalam istilah kesusastraan Melayu atau Indonesia dikenal menggunakan sebutan mantra. Masyarakat Aceh hingga menggunakan kini masih membudayakan meurajah, walau secara keilmuan sastra warga tidak mengetahui jikalau meurajah merupakan salah satu aliran sastra.
Terlepas berdasarkan sihir atau tidak, kepercayaan rakyat Aceh kepada thabib akan kesembuhan penyakit yang dideritanya sangat besar dalam kepribadian pasien. Terlebih warga awam, lebih mempercayai pengobatan yang bersifat alamiah berdasarkan pada seseorang dokter spesialis sekalipun. Dalam pengobatannya thabib ini hanya membacakan beberapa mantra kesembuhan atau pada bahasa Aceh disebut dengan meurajah. Tingkat kemanjuran mantra ini sangat dipengaruhi oleh sahabat (para jin), tetapi ada pula beberapa thabib yg hanya memakai media ayat-ayat suci Al-Quran buat kesembuhannya. Di Aceh sendiri tercatat beberapa daerah yg sangat kental ilmu kabhatilan tersebut pada antaranya Pantai Barat Selatan, Sinabang, Aceh Tengah, tetapi sampai ketika ini belum terdapat data yang real yg sanggup menyimpulkan keberadaanya.

Meurajah Peneukoh

Ka ek u langeet kah ku peugandoe
(naik ke langit saya ketapel)
Katroek pada bumoe kah ku singkla
(turun ke bumi saya ikat)
Bak gaki kah ku boeh pasong
(pada kakimu saya pasang pasung)
Bak idoeng gunci tembaga
(dalam hidungmu saya kunci dengan tembaga)
Di hadapan raja diwa hong saidi

Pada lirik mantra tersebut jelas disebutkan bahwa neurajah ini keseluruhan menggunakan media bantu berupa alam ghaib misalnya dalam kalimat yang paling bawah “Di hadapan Raja Diwa Hong Saidi”. Jelas bukan, Raja Diwa Hong Saidi merupakan sosok pemimpin jin di global kegelapan yang dipercaya rakyat Aceh mau menolong mereka. Sama halnya yg ditampilkan pada televisi, thabib pada Aceh pula perlu sesajen buat medianya. Tapi perlu digarisbawahi bahwa nir keselurahan berdasarkan thabib pada Aceh yang memakai sesajen hanya digunakan bagi paranormal atau lebih tepatnya diklaim dukun yg masih ada pada pedalaman. Penyakit yg mampu disembuhkan oleh thabib ini sangat beragam mulai dari penyakit yang ringan hingga parah sekalipun, seorang thabib bisa menyembuhkannya dalam kurun ketika tidak lebih menurut sebulan. Jika dalam kurun waktu tersebut nir kurun sembuh maka thabib akan menyampaikan “hana ubat” (tidak ada obat), percaya atau nir? Penyakit yang tergolong ringan pada antaranya yg bisa disembuhkan sang thabib berupa kesurupan, demam, sakit perut, sedangkan penyakit parah berupa kanker ganas, batu ginjal permanen harus menggunakan pertolongan global medis terbaru. Tetapi anehnya para thabib ini tidak melakukan operasi melainkan hanya dengan beberapa mantra yang diucapkan.
Namun terdapat jua para rakyat Aceh yang memakai jasa thabib buat membantu menemukan barang mereka yg hilang atau diklaim “jak meukaloen” (ilmu tenung).
Khususnya thabib atau dukun (dukon) yang berada pada desa-desa umumnya mereka nir tetapkan tarif khusus selama pengobatan tetapi para pasien menaruh sejumlah uang seihklasnya saja. Mereka cukup dibayar menggunakan Rp5.000 atau dengan menjamu dengan makan malam saja. Satu hal yang perlu diketahui, thabib di Aceh hanya sanggup melayani pasien saat surya mulai terbenam, tepatnya pada pukul 16.00-05.30. Selebih berdasarkan itu para thabib, dukun atau dukon akan menolak membacakan mantranya menggunakan alasan “hana koeng peunukoeh” (nir bertenaga pemotong).
Oleh Zulfadli Kawom

Dimuat pada Buletin Tuhoe Edisi XVI, Desember 2013




Teks 2

ENONG DAN SEMANGAT PANTANG MENYERAH
Oleh Muh Zuhri, S.pd., M.pd.
Guru Sekolah Menengah Atas Negeri dua Boyolali, Jawa Tengah

Was dich nictht umbringt, macht dich nur starker” dalam bahasa Inggris merupakan “what dosen’t kills you, makes you stronger”. Dalam Bahasa Indonesia “apa yg tidak dapat membunuhmu, membuatmu kuat” (Friedrich Wilhelm Nietzsche pada Aprinalistria, 2015). Cobaan serta penderitaan hidup tidak boleh membuat putus asa. Harus dihadapi dengan tabah. Demikianlah, seharusnya manusia menghadapi permasalahan dalam kehidupan. Kenyataan hidup harus dihadapi. Manusia harus berani mengambil keputusan atau pilihan hidup dengan berbagai risikonya. Itulah yang dilakukan Enong (tokoh) dalam kisah hidupnya. Tokoh telah mengambil keputusan untuk menghadapi cobaan hidup dengan penuh keberanian serta ketabahan.
Begitulah makna yg tertangkap setelah membaca Padang Bulan novel pertama dwilogi Padang Bulankarya Andrea Hirata yg diterbitkan sang Penerbit Bentang Yogyakarta cetakan kesebelas, Februari 2017.
Sesungguhnya, makna yang termuat dalam novel ini, menjadi sangat terkedepankan karena struktur alurnya, pada samping faktor lain, misalnya, penokohan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sayuti (2000: 54-56) yang menyatakan bahwa plot atau alur sangat krusial buat mengekspresikan makna suatu karya fiksi, baik makna yg bersifat muatan, actual meaning, juga makna yang bersifat niatan, intentional meaning. Melalui alur penulis mengorganisasikan pengalaman-pengalaman dalam karyanya serta cara penulis mengorganisasikan pengalaman tersebut memberi tahu banyak kepada pembaca tentang makna pengalaman itu baginya.
Novel Padang Bulan terdiri atas 41 bagian yg sang pengarangnya diberi istilah mozaik.mozaik-mozaik dalam novel ini mence
ritakan alur kehidupan tokoh utama Enong serta Aku (Ikal). Jumlah alur dalam novel ini pada dasarnya terdiri dua alur yaitu alur utama yang menceritakan kehidupan tokoh Enong serta alur tambahan yang menceritakan kehidupan tokoh Aku. Pada satu titik kedua alur itu bertemu (saat pertemuan tokoh Enong serta Aku di kantor pos pada mozaik 20 halaman 140) serta beberapa bagian atau mozaik selanjutnya,
Pada awal cerita dikisahkan kehidupan keluarga miskin. Seorang Ibu-Syalimah- serta Ayah –Zamzami- yang memiliki tiga anak. Anak pertama bernama Enong yang memiliki dua adik. Keluarga ini tetap merasa bahagia meskipun miskin (Mozaik 1 halaman 1-7).
Cerita kemudian berlanjut dengan kematian ayah Enong karena tertimbun tanah longsor ketika bekerja di pertambangan timah. Peristiwa ini menghadirkan awal konflik bagi tokoh Enong dalam kehidupannya ( Mozaik 2 halaman 11). Ia harus keluar sekolah serta mencari pekerjaan. Pilihan yang membawa berbagai persoalan bagi tokoh Enong (Mozaik 4 halaman 30). Di kota ia tidak mendapatkan pekerjaan serta akhirnya memutuskan pulang kembali ke desanya. Di desa ia menemukan adik-adiknya telah keluar dari sekolah serta tidak apapun yang bisa dikerjakannya. Ia menangis serta hampir putus asa (klimaks). Di puncak kebingungannya ia pergi ke danau serta mendapatkan ide menjadi pendulang timah (tahap permulaan pemecahan masalah), sebuah pekerjaan yang sangat berat yang selama ini hanya dilakukan oleh laki-laki (Mozaik 9 halaman 59). Namun ternyata masalah belum benar-benar teratasi. Permasalahan baru muncul, yaitu sulitnya mencari timah. Enong harus masuk ke hutan untuk mencari timah, ditipu oleh juru taksir timah (Mozaik 11 halaman 75) serta hampir dibunuh oleh pendulang timah yang lain (Mozaik 13 halaman 86).
Semua penderitaan hidup tak membuat Enong menyerah. Ia tetap berusaha serta berjuang. Bahkan semangat untuk belajar serta menegakkan harkat diri tak pernah luntur. Ia belajar bahasa Inggris di sela-sela bekerja (Mozaik 11 halaman 71). Bahkan Enong memutuskan untuk mengikuti kursus bahasa Inggris (Mozaik 20 halaman 143).
Tokoh utama kedua dalam novel ini adalah tokoh Aku (Ikal). Pada bagian awal Tokoh aku diceritakan tinggal sendiri di rumah kontrakan serta mengenang sosok ayahnya yang sangat menyayangi serta tipe pekerja keras (Mozaik 3 halaman 22-24). Bagian ini menceritakan sosok aku serta awal mula permasalahan yang dihadapi tokoh aku. Aku memutuskan berpisah dengan orang tuanya karena ayahnya tidak menyetujui tokoh aku menikah dengan gadis Tionghoa (A Ling) karena perbedaan agama (Mozaik 8 halaman 54-57). Setelah dibujuk serta diberi kabar bahwa ayahnya sakit keras, tokoh aku pulang kembali ke rumah (Mozaik 19 halaman 128-129). Di rumah tokoh aku menghadapi permasalahan tuntutan ibunya agar tokoh aku mencari pekerjaan (Mozaik 19 halaman 131). Ketika akan mengirim surat lamaran ke Jakarta serta mengirimkan lewat kantor pos, tokoh aku bertemu dengan Enong (Mozaik 20 halaman 140). Enong pada akhirnya memberikan nasihat agar tokoh aku tabah dalam menghadapi berbagai permasalahan dalam kehidupan tokoh aku. Tokoh aku menghadapi permasalahan mencari pekerjaan (Mozaik 19 halaman 131) , menghadapi permasalahan dalam percintaan (Mozaik 21 halaman 151), serta menghadapi permasalahan tinggi badan serta krisis kepercayaan (Mozaik 31 halaman 221 -230). Enong menyadarkan bahwa permasalahan yang dihadapi tokoh aku tidak lebih berat dari permasalahan yang dihadapinya. Namun, Enong menghadapi permasalahan hidup dengan tabah serta pantang menyerah (Mozaik 35 halaman 262).
Struktur alur cerita ini jika dibaca sekilas tampak meloncat-loncat antara menceritakan tokoh Enong dengan segala permasalahan kehidupannya serta tokoh Aku yang menghadapi permasalahan lain. Kisah Enong (tanpa kehadiran tokoh Aku) diceritakan pada Mozaik 1, 2, 4, 6, 9, 11, serta 13. Kisah tokoh Aku (tanpa kehadiran Enong) diceritakan pada Mozaik 3, 5, 7, 8, 10, 12, 14, 17, 18, 19, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 34, 39, 40, serta 41). Namun, jika dicermati lebih dalam justru sebaliknya. Ada hubungan yang erat antara kisah Aku dengan kisah Enong. Kedua tokoh itu diceritakan dalam satu mozaik (kedua tokoh hadir pada satu mozaik) yaitu pada mozaik 16, 20, 21, 30, 32, 33, 35, 36, 37, serta 38.
Kisah aku sebagai Alur tambahan sebagaimana dilukiskan di atas sangat berperan dalam mengedepankan makna yang akan disampaikan oleh pengarang melalui alur utama pada kisah kehidupan Enong. Tokoh aku “hanya” menghadapi “permasalahan ringan” yaitu tinggi badan (fisik), menghadapi rasa cemburu dalam percintaan, serta permasalahan mencari pekerjaan namun memiliki ijazah tinggi serta pandai berbahasa Inggris. Sedangkan Enong yang masih kecil serta lemah menghadapi permasalahan yang jauh lebih berat. Enong ditinggal mati ayahnya, keluar dari sekolah, mencari pekerjaan untuk menghidupi adik-adiknya, serta menghadapi usaha pembunuhan oleh preman bayaran. Enong mampu menghadapi permasalahan-permasalahan yang berat itu. Enong mengajarkan kepada tokoh Aku untuk tabah serta berjuang mengatasi semua permasalahan dalam hidup. Seperti yang dikatakan Enong kepada tokoh Aku “ Janganlah berputus harapan. Lihatlah Kakak, ni, menurut kecil Kakak susah. Cobaan tiba bertubi-tubi, tapi mana pernah Kakak patah asa. Tak pernah! Hidup ini wajib sabar. Memang benar badanmu pendek, akan tetapi mukamu tidak jelek-buruk benar . Paling tidak, kau lihai berbahasa Inggris! “ (Mozaik 35 laman 262). Inilah makna niatan, intentional meaning, pengarang: Hidup bisa menghadirkan berbagai macam cobaan serta penderitaan, tetapi manusia tidak boleh menyerah serta kalah. Manusia harus tabah serta terus berjuang mengatasi segala permasalahan dalam kehidupannya.
Andrea Hirata melalui karya ini bersimpati serta memberikan penghormatan tinggi terhadap mereka yang berani menghadapi permasalahan, tabah, terus berjuang untuk mengatasi berbagai cobaan serta permasalahan kehidupan.


Jika kita membandingkan kedua teks esaitersebut dariaspek pengetahuan maka dapat kita simpulkan bahwa teks esai 1 termasuk dalam teksesai gambaran yangbertujuan untukmenjelaskan atau memaparkan lebih rinci suatu hal kepada pembaca. Tujuan utamaesai ini buat mengedukasi juga memberikan liputan kepada pembaca.

Contoh pada teks:

Terlepas berdasarkan sihir atau tidak, kepercayaan rakyat Aceh kepada thabib akan kesembuhan penyakit yang dideritanya sangat besar dalam kepribadian pasien. Terlebih warga awam, lebih mempercayai pengobatan yang bersifat alamiah berdasarkan pada seseorang dokter spesialis sekalipun. Dalam pengobatannya thabib ini hanya membacakan beberapa mantra kesembuhan atau pada bahasa Aceh disebut dengan meurajah. Tingkat kemanjuran mantra ini sangat dipengaruhi oleh sahabat (para jin), tetapi ada pula beberapa thabib yg hanya memakai media ayat-ayat suci Al-Quran buat kesembuhannya. Di Aceh sendiri tercatat beberapa daerah yg sangat kental ilmu kabhatilan tersebut pada antaranya Pantai Barat Selatan, Sinabang, Aceh Tengah, tetapi sampai ketika ini belum terdapat data yang real yg sanggup menyimpulkan keberadaanya.


Sedangkan dalam teks esai 2 termasuk dalam teks argumentatifbertujuan untuk meyakinkanpembaca untuk menerima ide, pandangan, sikap, maupun kepercayaan penulisterhadap suatu isu atau permasalahan. Esai argumentatif akan berusahamengungkapkan kebenaran dari suatu ide dengan motif agar nantinya pembaca padaakhirnya akan berpihak pada penulis serta berbuat sesuatu berdasarkan opini yangterdapat dalam esai tersebut.



Was dich nictht umbringt, macht dich nur starker” dalam bahasa Inggris merupakan “what dosen’t kills you, makes you stronger”. Dalam Bahasa Indonesia “apa yg tidak dapat membunuhmu, membuatmu kuat” (Friedrich Wilhelm Nietzsche pada Aprinalistria, 2015). Cobaan serta penderitaan hidup tidak boleh membuat putus asa. Harus dihadapi dengan tabah. Demikianlah, seharusnya manusia menghadapi permasalahan dalam kehidupan. Kenyataan hidup harus dihadapi. Manusia harus berani mengambil keputusan atau pilihan hidup dengan berbagai risikonya. Itulah yang dilakukan Enong (tokoh) dalam kisah hidupnya. Tokoh telah mengambil keputusan untuk menghadapi cobaan hidup dengan penuh keberanian serta ketabahan.
Begitulah makna yg tertangkap setelah membaca Padang Bulan novel pertama dwilogi Padang Bulankarya Andrea Hirata yg diterbitkan sang Penerbit Bentang Yogyakarta cetakan kesebelas, Februari 2017.



Jika kitamembandingkan kedua teks esai tadi berdasarkan pandangan penulis pada teks 1penulis mencoba memaparkan isi esai tersebut berdasarkan apa yg terdapat dalam pemikirannyahal ini terbukti menggunakan nir adanya warta-kabar yang akurat mengenai data atausumber yang dipakai pada teks. Pada teks dua penulis lebih kritis dalammemberikan argumen dengan sumber-sumber yg lebih kentara. Contoh yang terdapatdalam teks.

Teks 1

Pada lirik mantra tersebut jelas disebutkan bahwa neurajah ini keseluruhan menggunakan media bantu berupa alam ghaib misalnya dalam kalimat yang paling bawah “Di hadapan Raja Diwa Hong Saidi”. Jelas bukan, Raja Diwa Hong Saidi merupakan sosok pemimpin jin di global kegelapan yang dipercaya rakyat Aceh mau menolong mereka. Sama halnya yg ditampilkan pada televisi, thabib pada Aceh pula perlu sesajen buat medianya. Tapi perlu digarisbawahi bahwa nir keselurahan berdasarkan thabib pada Aceh yang memakai sesajen hanya digunakan bagi paranormal atau lebih tepatnya diklaim dukun yg masih ada pada pedalaman. Penyakit yg mampu disembuhkan oleh thabib ini sangat beragam mulai dari penyakit yang ringan hingga parah sekalipun, seorang thabib bisa menyembuhkannya dalam kurun ketika tidak lebih menurut sebulan. Jika dalam kurun waktu tersebut nir kurun sembuh maka thabib akan menyampaikan “hana ubat” (tidak ada obat), percaya atau nir? Penyakit yang tergolong ringan pada antaranya yg bisa disembuhkan sang thabib berupa kesurupan, demam, sakit perut, sedangkan penyakit parah berupa kanker ganas, batu ginjal permanen harus menggunakan pertolongan global medis terbaru. Tetapi anehnya para thabib ini tidak melakukan operasi melainkan hanya dengan beberapa mantra yang diucapkan.

Teks 2

Struktur alur cerita ini jika dibaca sekilas tampak meloncat-loncat antara menceritakan tokoh Enong dengan segala permasalahan kehidupannya serta tokoh Aku yang menghadapi permasalahan lain. Kisah Enong (tanpa kehadiran tokoh Aku) diceritakan pada Mozaik 1, 2, 4, 6, 9, 11, serta 13. Kisah tokoh Aku (tanpa kehadiran Enong) diceritakan pada Mozaik 3, 5, 7, 8, 10, 12, 14, 17, 18, 19, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 34, 39, 40, serta 41). Namun, jika dicermati lebih dalam justru sebaliknya. Ada hubungan yang erat antara kisah Aku dengan kisah Enong. Kedua tokoh itu diceritakan dalam satu mozaik (kedua tokoh hadir pada satu mozaik) yaitu pada mozaik 16, 20, 21, 30, 32, 33, 35, 36, 37, serta 38.


  1. Menganalisis sistematika serta kebahasaan kritikesai

a.Penggunaanbahasa yang bersifat denotatif. Kata-kata yang digunakan dengan kalimat pendeksesuai dengan kebutuhan, pemakaian kata seperlunya serta tidak berlebihan.

b.Penggunaan istilah kerjamaterial atau istilah kerja yang terkait dengan melakukan kegiatan atau tindakan.

Contoh:

1)Seorang thabib mampu menyembuhkannya dalam kurun waktutidak lebih menurut sebulan.

2)Namun terdapat pula para warga Aceh yang menggunakan jasathabib buat membantu menemukan barang mereka yang hilang.

c.Kalimat fakta yang mendukung argumen yangdapat kita kaitkan dari kenyataan yg terjadi dalam kehidupan warga .

Contoh:

Terlepas darisihir atau tidak, kepercayaan warga Aceh pada thabib akan kesembuhanpenyakit yg dideritanya sangat akbar pada kepribadian pasien. Terlebihmasyarakat umum , lebih mempercayai pengobatan yang bersifat alamiah berdasarkan padaseorang dokter seorang ahli sekalipun. (Oleh YuliSabarina)

UNDUH FILE WORD RPP TEKS KRITIK DAN ESAI KLIK //drive.google.com/open?Id=1B1EHfRjZOf39it8V53i5eiL3m7oHAz_o
BACA DAN UNDUH RPP KELAS XII Sekolah Menengah Atas SEMESTER dua TAHUN PELAJARAN 2018/2019 BAHASAINDONESIA KURIKULUM 2013 EDISI REVISI

RPP Kuriikulum 2013 edisi revisi dilengkapi lampiran materidan evaluasi, berorientasi HOTS, berbagi 4C, Literasi, PPK

3. RPP TEKS KRITIK DAN ESAI KD tiga.12, 4.12, 3.13, DAN 4.13KLIK //cara-pramuka.blogspot.com/2018/12/rpp-teks-kritik-dan-esai-kelas-xii.html 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel